". . maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau . . perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman."
[Al-An'aam:99]
[Al-An'aam:99]
Dari dulu, mimpi saya adalah punya kebun sendiri, yang bisa ditanamin sayur yang banyak, bikin taman kecil dengan banyak macam-macam bunga, waktu kecil tinggal di Cirebon, setidaknya kita punya Tanah buat tanam-tanam sayur dan buah sekedarnya. Pindah ke Cimahi, makin jauh saya dengan mimpi-mimpi tersebut.
Why ? because we have no land, not even a little to plant and start a garden.
Beneran loh, di Cimahi sebenarnya masih banyak Tanah kosong dan rumah dengan halaman yang cukup untuk buat taman kecil dan bias digunakan untuk berkebun, tapi Alhamudilillahnya, dua kali saya pindah rumah, dua-duanya ga punya halaman untuk di tanami apapun.
Dulu karena rumahnya masih ngontrak, sayanya masih katrok, dan kita sekeluarga kurang ngeh sama 'berkebun' and things, kita ga pernah bahas ini. Tapi sekarang, dengan rumah sendiri yang walaupun alakadarnya tapi kotor-kotor juga yang marah paling ibu, saya bertekad (haha) untuk bikin kebun kecil.
Lebih sulit lagi, rumah kebonsari ini, benar-benar ga punya Tanah untuk ditanami. depan rumah cuma teras seadanya sekitar 3-4 ubin lebarnya, lumayan panjang tapi suka dipakai parker motor bapak dan bayu, jadi saya cuma dapat jatah lahan (coret :tempat) super kecil untuk start farming.
Keinginan untuk berkebun juga ditambah dengan oleh-oleh bibit-bibit sayur dari kak Hariyanto waktu dia main ke rumah kemarin, so, setelah sekian belas tahun pingin berkebun baru kesampaian sekarang. But it's not that easy here -.-, saya harus minta Tanah ke tempat eyang untuk nanam, syukur Alhamdulillah dapat bonus pot-pot bekas eyang waktu bilang mau tanam-tanam sayur, jadi di hari minggu yang cerah akhir februari lalu, kita mulai beres-beres dan nanam di beberapa pot, saya di bantu ibu, dan semua adik-adik saya. Siapa sangka ternyata tanam-tanam ini bias jadi rekreasi akhir pekan di rumah.
Saya coba nanam buncis dan kapri, ibu nanam cabe dan pandan. Selama seminggu ini saya benar-benar penasaran sama pertumbuhan sayur yang saya tanam. emang dasr katrok deh, dikit-dikit di cek, tiap sore disiram pelan-pelan, penuh rasa sayang (haha) dan hari demi hari waktu lihat sayurnya tambah tinggi tambah tinggi rasanya bahagia sekali.
Cis, the buncis |
Jadi hari minggu kemarin, saya sekeluarga nanam lagi karena merasa beberapa pot tersebut kurang banyak dan belum cukup 'menghijaukan' rumah. Bapak keluarin uang modalin beli polybag dan pupuk kandang, kita semapt beli Tanah juga dan ngerasa rugi abis 15 kg : 10.000, walaupun yang jual bilang tanahnya Tanah lembang, ternyata Tanah eyang keliatan lebih bagus. Tapi ya gapapa, pelajaran.
Dan tradaaa, we plant about 15 polybag buncis dan kapri lagi, masih belum kelihatan ada hijau-hijaunya, jadi saya lagi menunggu seminggu kedepan, merasa yakin kalau semuanya udah hijau pasti jadi cantik sekali rumah yang tanpa halaman ini. :)
Well, sebenarnya selain rasa seangn dan penasaran ketika berkebun, saya juga ingin ambil bagian untuk menghijaukan kembali bumi, ini aksi super kecil sebenarnya :D, tapi siapa tau, dari lahan sempit dirumah, bisa jadi sesuatu yang besar yang kita tak tau. Sekarang ini kita sekeluarga lagi senang aja lihat ada yang sedang tumbuh dirumah kita. ++nya tentu hiburan baru, ajang kumpul dan quality time yang super ketika semuanya pada panas-panasan dan kotor-kotoran pegang Tanah waktu nanam. :D