Review Asri - Buku Manajemen Leha-Leha Karya Nishida Masaki

 

Pernah kebingungan harus ngapain untuk mengisi waktu libur?
Pernah merasa bersalah ketika cuti atau liburan?
Pernah merasa ga enak sama teman sekantor karena telat balas chat?
Pernah merasa terus menerus lelah dan gak ter-cas dengan baik selama akhir pekan?

Mungkin kamu perlu membaca buku ini.

---

Buku ini ditulis oleh seorang profesor di bidang ilmu olahraga dan juga seorang psikiater: Nishida Masaki. Beliau menulis buku ini karena kegelisanannya akan fenomena orang Jepang yang enggan mengambil cuti atau terlalu suka menghabiskan waktu untuk bekerja. 

Sejujurnya membaca buku ini mengingatkan saya pada buku Joy of Missing Out, walau judul depannya tentang berleha-leha, ya pastinya membahas produktivitas juga, tapi dibanding buku JOMO, porsi bahasan tentang produktivitas dibuku ini menurut saya 'pas', gak berlebihan jadi posti kita belajar untuk memanfaatkan waktu beristirahatnya tetap dapeeet.

Buku ini terdiri dari 5 BAB.

1. Teknik beristirahat dengan telaten dan melonggarkan gaya hidup
2. Teknik beristirahat yang membuat tubuh santai
3. Teknik meningkatkan performa dengan berlibur pintar
4. Teknik beristirahat dari hubungan antar manusia
5. Teknik beristirahat dari hal yang harus dilakukan

Tiap bab akan ada penjabaran singkat terkait poin-poin yang jadi 'cara' buat beristirahat yang tepat menurut penulis. 

---

Berikut poin-poin menarik dari buku ini:

  • Ada istilah Depresi Akhir Pekan dimana ketika weekend malah stress memikirkan pekerjaan karena tidak ada aktivitas yang ditunggu-tunggu.
  • Leha-leha atau istirahat ada yang aktif dan ada yang pasif, kedunya sama pentingnya
  • On Productivity --> Agar leha-leha terasa menyenangkan, pastikan kerjaan kita memang sudah selesai. Do chunking to make job done easier.
  • Orang-orang yang kerja ekstra bisa malah kurang tidur dan itu buruk untuk produktivitas
  • MENGGERAKKAN BADAN ITU TIDAK MELELAHKAN. Ada dasar ilmiah kenapa olah raga ringan itu malah baik buat mengurangi kelelahan.
  • Istirahat penting untuk working memory kita, yang amat berguna buat melakukan apa yang dibilang orang sebagai multitasking, atau kemampuan untuk processing something at a time
  • Power Nap -> ok buat dilakukan
  • Semakin berkualitas istirahat kita -> makin kreatif juga otak kita
  • Selain istirahat dari kerjaan, penting juga untuk istirahat dari hubungan manusia.
  • Jaim -> Bikin capek
  • Kalau gak suka atau gak nyaman sama salah satu orang, hindari biar gak makin capek hati.
  • Cari safe place buat kabur kalau lagi ingin sendiri
  • Kalau dapat chat/email, we don't have to reply immediately. Pastikan juga kita gak ekspektasikan hal tersebut ke orang lain ya. 
  • Turunkan ekspektasi dalam bekerja atau hal apapun, sikap perfeksionis bikin kita gak bisa bekerja dengan tenang.
  • Buat prioritas dalam bekerja.
  • Jangan merasa bersalah kalau sedang cuti atau liburan
  • Belajar mendelegasikan tugas
  • Belajar mengkomunikasikan cuti atau izin kerja kita dengan baik ke kolega atau rekan kerja, jangan ninggalin kerjaan setumpuk-tumpuk yang malah nyusahin rekan kerja.

---

Sebetulnya membaca buku ini bisa jadi gak terlalu relate buat kita orang Indonesia yang dikenal santuy dan jauh lebih menikmati leha-leha dibanding orang Jepang, tapi lewat buku ini juga saya bisa tahu tentang kebiasaan orang Jepang yang bekerja dengan 'terlalu keras' sampai-sampai lupa menikmati hidup. Mungkin ga semua orang sih ya, tapi sepertinya kelompok ini jadi mayoritas sampai-sampai ada departemen di pemerintah mereka yang mengurus masalah ini. 

Ada juga sudut pandang menarik mengenai sisi ketenagakerjaan di Jepang. Banyak dari mereka yang takut berleha-leha atau gak tau caranya gimana karena khawatir PHK, takut dijauhi teman, pokoknya semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan, amat-amat serius buat mereka. huffff. Saya belum pernah membaca sekilas tentang sistem UU Ketenagakerjaan mereka tapi ya, sepertinya kalau baca ini, nonton manga dan baca komik juga, selain UU Ketenagakerjaan (yang mungkin) gak sebegitunya melindungi pegawai (ini beneran so tau ya, saya belum baca lebih lanjut), tapi ada juga poin tarif hidup di Jepang yang begitu tinggi terutama di Kota besar, sampai mereka takut sekali kehilangan pekerjaan.

---

Ah, baca buku ini tuh bikin saya jadi menemukan satu kelebihan dalam diri saya: bisa menikmati waktu libur atau beristirahat. Setidaknya sampai hari ini saya bukan orang yang iseng bukain email kerjaan atau kerja di waktu libur. Kecuali tentunya ada hal mendesak. Beberapa tahun lalu saya bahkan tipe orang yg kalau diminta datang kerja weekend bisa datang dengan wajah ditekuk! hahaa. 

0 comments

leave yout comment here :)