H-25 sebelum pulang.
Sejak September lalu, saya dan teman-teman sudah sibuk bersiap, waktu kami tak lama lagi di Banggai. Ada banyak orang-orang baik yang perlu dipamiti namun tak mau kami pulang hanya dengan berucap terimakasih atas 12 purnama yang indah. Ingin kami pamit dengan meninggalkan sesuatu yang tak hanya indah namun berguna bagi mereka setelah kami purna tugas.
Kepada penggerak-penggerak pendidikan, para pahlawan yang tak berjubah sebagai guru namun memiliki rasa peduli yang amat tinggi untuk masa depan Banggai, kami tinggalkan sebuah cerita, camp penggerak Banggai 2017.
Kepada anak-anak di sekolah yang amat kami cintai, kami ajak mereka menyelami asyiknya berlajar sambil bermain, mengadakan Kegiatan Belajar dan Bermain (KBB) di delapan desa penempatan awalnya terdengat amat menyulitkan dengan sisa waktu yang tersisa, namun kami tak pernah sendiri, hadir kembali para penggerak pendidikan, penggerak di desa, bantuan kepala sekolah dan guru membuat KBB terlaksana dengan baik, meninggalkan cerita yang manis bagi anak-anak, penggerak dan tentu saja bagi kami.
Terakhir kepada pada para pahlawan di depan kelas, guru-guru di Kabupaten Banggai, ingin sekali kami pamit dengan cara yang tak biasa, bukan hanya dengan bersalaman sambil mengucap janji akan bertukar kabar. Karena itu dirancanglah sebuah program keberlanjutan yang melibatkan guru-guru hebat di Kabupaten ini. Sayangnya rencana ini tak bisa terlaksana karena ternyata merencanakan program bersama pemerintah daerah tak semudah membalikkan telapak tangan :), kabar baiknya walaupun rencana program keberlanjutan ini tak bisa dilaksanakan di tahun terakhir penempatan Indonesia Mengajar Banggai, beberapa orang yang terpapar akan sangat mungkin melanjutkan program ini dikemudian hari.
Tapi tak ada guna menunggu sesuatu yang tak pasti bukan ?
Sisa seminggu sebelum keliling pamit ke semua desa penempatan akhirnya kami gunakan untuk keliling beberapa kecamatan untuk pamit sekaligus saling berbagi ilmu terkait pendidikan dan pembelajaran pada anak.
Salah satu kecamatan yang terlibat adalah kecamatan penempatan saya, Pagimana.
Senang sekali rasanya melihat antusias Bu Elmy, kepala UPT Pendidikan saat ini dan para guru yang hadir hari itu. Semangat mereka untuk memetik ilmu dari anak kemarin sore seperti kami berdelapan amat besar. Padahal kalau dipikir-pikir mereka pasti punya pengalaman mengajar jauh lebih banyak dari kami, namun pertanyaan demi pertanyaan terus dilontarkan oleh bapak ibu guru yang hadir.
Salah seorang guru juga membantu kami menjelaskan tentang disiplin positif melalui sebuah lagu lama yang tak kami tahu namun bisa ikut dinyanyikan bapak ibu guru lainnya.
SERU !
Seru rasanya bisa pamit dengan cara ini.
Sekarang saya dan teman-teman tengah menghitung hari-hari yang tersisa di Banggai. Menyiapkan hati karena akan berpisah dengan tanah yang amat indah, anak-anak yang akan amat sangat dirindu, teman dan sahabat baru yang begitu menyenangkan dan tentu menyiapkan diri karena sebentar lagi kami tak akan sama-sama berdelapan mengarungi kehidupan :').
Ah, rasanya saya belum siap !