Journal Asri
captioning
Hari jumat ini, seperti yang pernah saya ceritakan di postingan 17-an, saya meminta anak-anak membuat caption foto 17-an di sekolah prima kemarin. Setiap anak mendapat 3 foto yang telah diacak dan diminta untuk menceritakan kejadian atau memberikan komentar. captioning. Sebelum menuliskan captionnya, anak-anak dengan seru mengulang cerita tentang lomba kemarin. Yang tidak masuk waktu lomba juga mendapatkan cerita dari foto tersebut.

Saya sendiri memikirkan kegiatan ini karena terinspirasi dengan aplikasi yang saya buka setiap hari hhe, instagram, sering saya mendengar istilah satu foto sejuta cerita, emmang benar sih, tapi ada kalanya akan lebih baik kalau foto yang kita posting memiliki caption atau cerita didalamnya. Mungkin karena saya sangat suka membaca tapi juga suka foto jadi saya lebih suka mengikuti akun cerita bergambar. Humans of New York salah satunya. Sudah mengikuti akun ini ? ada fanpage di Facebook, blog, juga instagramnya loh ! dan saya merekomendasikan pages ini ke beberapa teman waktu pertama menemukannya. Akun ini biasanya memposting cerita keseharian warga New York yang memiliki berjuta cerita, ada yang menyenangkan, lucu sampai membaut tertawa, memilukan sampai membuat air mata keluar, ada juga yang kontroversial, yang saya suka selain gambar dan captionnya adalah para followers nya yang aktif berkomentar tapi tetap saling menghargai subjek dalam foto tersebut.

Itu juga yang saya ajarkan di kelas ketika anak-anak membuat caption berbeda sari satu foto, saya ingin anak-anak tetap menghargai perbedaan, satu foto akan memberikan banyak gambaran yang berbeda di tiap kepala, tapi apapun itu kita harus tetap saling menghormati. Anggap saja pelajaran sebelum mengenal sosial media yang sangat crowded, walaupun kalau untuk dikelas 2 ini pelajaran untuk belajar bahasa, PKN dan IPS :)

from hiraki's desk

from rafif's desk

semangat afnan kata teh nur, biar bisa di foto pak suhud - Reiqy
 
Bai & Hansa 

Bai sibuk melihat-lihat foto lomba karena ia sakit dan tidak bisa datang ke sekolah waktu hari selasa

the boards

our door

The Flags
Minggu ini, pembelajaran matematika di kelas 2 SD prima adalah mengenal nilai dan tempat bilangan ratusan, puluhan dan satuan. Saya membuat satu games di kelas sebelum mereka mengerjakan LK yang telah saya siapkan.

Gamesnya adalah membuat sebanyak mungkin bendera dari stik es krim yang sudah saya tulisi angka ratusan di ujungnya, stiknya saya sebar di kanan kelas, kerdas untuk benderanya saya sebar di kiri kelas, mereka harus membuat sebanyak yang mereka bisa, yang terbanyak akan mendapatkan bintang tambahan.

Saya kira games ini akan memakan waktu sekitar satu jam pelajaran/35 menit, tak tahunya 15 menit saja semua stik sudah habis, padahal saya menyiapkan hampir 50 stik. Games ini tak hanya membutuhkan kemampuan matematis, tapi juga menulis cepat dan motorik kasar saat berlari mengambil stik dan bendera serta motorik halus saat menempel kertas di stik es krimnya.
Aby bisa membuat 3 bendera
Pemenang games ini adalah Hansa, yang bisa membuat sampai 6 bendera, anak-anak yang lain bisa membuat dari rentang 2-5 bendera :)

Hansa berhasil mendapatkan bintang tambahan

Learn through Play !



Mouse Life Cycle
Hari kamis lalu, saya membawa kejutan ke kelas. Yup 2 hamsters.
Sebenarnya ini tidak masuk dalam rencana mengajar saya minggu ini, tadinya saya hanya ingin mengajarkan urutan perkembangan binatang lalu meminta anak mewarnai, cut and paste gambar binatangnya dan memberi urutan dari kecil ke besar, tapi rabu sore waktu pulang sekolah, turun dari angkot ada pedagang hamster di depan SD baros mandiri, sebelum masuk gang rumah. akhirnya ngobrol sebentar sama emangnya, saya memutuskan untuk membeli dua ekor yang kecil dan yang besar untuk di bawa ke kelas besok.

Saya sendiri sempat ragu malamnya, karena saya bukan pneghobi binatang hhe, semua binatang, dibilang takut sebenarnya enggak, saya nyaman-nyaman saja berada satu ruangan dengan binatang, tapi saya akan mulai geliat geliet kalau binatang tersebut mendekat, terutama kucing. Makanya saya ga pernah bisa ngangkat kucing, hamster ? apalagi.

Melihat mereka di dalam wadah sih aman-aman saja, pegang-pegang juga saya berani, tapi ngangkat ? huaaah, ampun semalaman saya latihan dirumah untuk mengangkat hamster bareng adik saya, berujung buntu karena sampai hampir tengah malam say amasih belum berani mengangkat satupun. "gimana sih, mau ngajarin tapi ga berani ngangkatnya?"

Akhirnya besoknya saya tetap bawa keduanya, di wadah tupperware besar, ada kandang dirumah tapi kecil dan hanya muat untuk satu hamster, sedangkan saya sedang mengajarkan perkembangan binatang jadi saya bawa keduanya. Pagi-pagi anak-anak belum tau apa yang saya bawa, malah ada yang ketakutan karena mengira saya membawa kodok.

ngariung
Begitu dibuka dan diberi tahu kalau saya membawa hamster, briiing, anak-anak langsung ke depan kelas bergantian melihat dan ingin memegang hamster, ada yang gemes sekali, beberapa anak langsung ribut ingin menggendong hamsternya T.T (beraninyaa nak!) ada yang mirip bu asri kalau lihat binatang "ih ibu, jijik, bau tau" hha. tapi dia juga penasaran dan ikut melihat-lihat hamsternya.

Saya minta anak untuk bermusyawarah memberikan nama kepada hamster tersebut, akhirnya hamster perempuan yang lebih besar diberi nama sweety, sebuah usulan dari hansa yang disetujui teman-teman sekelas. Hamster satunya diberi nama Robi, usulan dari faris.

Setelah puas melihat-lihat dan berdiskusi, saya memberi anak-anak LKS berupa life-cycle nya tikus, binatang pengerat saudaranya hamster, saya minta anak-anak warnai gambarnya dan membari nama urutan kehidupannya serta memberi nomor dari fase awal kehidupan.

Memberi keterangan
Saya tak lupa meminta anak-anak untuk mencuci bersih tangannya sebelum makan dan setelah memegang hamster. Beberapa anak terlihat sangat mencintai binatang, mereka memilih menghabiskan waktu istirahatnya bermain dengan sweety dan robi, namun ada juga anak-anak lain yang kurang tertarik. Seperti saya. Terus kenapa saya membawa hamster ke kelas kalau memang tidak suka ? hha

Saya hanya ingin memberikan kesempatan kepada semua anak untuk berinteraksi dengan binatang. Waktu kuliah dulu dosen saya pernah bilang kalau interaksi dengan binatang bisa melatih kecerdasan naturalis mereka, saya inginnya hamster dipelihara dikelas, nantinya ada yang bergantian piket untuk bertanggung jawab memberi makan dan merawatnya. Tapi sepertinya tempatnya belum kondusif karena belum ada kandang yang bagus, dan saya takut hamsternya dimakan tikus. Siapa tau ada tikus disekolah. :P



Aby yang paling berani memegang hamster 

Teh Nabilah  & Giva mampir ke kelas 2 waktu istirahat untuk melihat hamster

Bu Asri, Aby digigit robi T.T

Afnan the champion :)
Can't wait to blog this. padahal belum weekend, tapi rupanya libur panjang kemarin memberikan saya energi lebih untuk melakukan beberapa hal, salah satunya menulis, dan lagi gambar-gambar yang saya kumpulkan dua hari ini top, hhe, as I always say, candid pictures are always best.

Memory HP saya sampai ga sanggup lagi menyimpan data di lomba final terakhir, saya terpaksa hapus seluruh MV 1D dari disk handphone supaya bisa kembali jeprat-jepret. 

Sekolah Prima merayakan 17an seperti beberapa sekolah lainnya [saya rasa], dengan melakukan beebrapa perlombaan seperti balap karung, balap kelereng, masukkan pensil kedalam botol, pecah air dalam balon, makan kerupuk dan lomba menggambar. 

Sebenarnya pa suhud sudah siap dengan kameranya untuk dokumentasi, tapi saya merasa tetap perlu memotret supaya bisa di print hari kamis nanti, jumat saya berencana membuat instaclass hha, bukan kelas belajar instagram, tapi saya ingin mencetak beberapa foto dan membiarkan anak-anak membuat caption bebas dari foto tersebut. Fotonya tentu foto 17-an yang masih sangat in. Nantinya foto tersebut akan ditempel di pintu lekas agar teman-teman dari kelas lain bisa melihat dan membaca. Karena konsepnya insta, foto yang saya cetak harus square alias kotak, saya harus crop dengan pas agar anak-anak masih bisa tetap bercerita dari foto tersebut. 

Oiya, instaclass ini sebenarnya kegiatan untuk kompetensi dasar pengetahuan sosial anak kelas 2, di minggu ini KD yang saya ingin capai di kelas adalah anak-anak bisa menggunakan dokumen sebagai bahan cerita, dokumennya adalah foto :) sekaligus melatih imajinasi anak untuk menggambarkan apa yang terjadi dalam foto tersebut.

Nah sebelum jumat nanti kita lihat caption yang dibuat anak-anak, saya ingin berbagi beberapa foto nonsquare yang ukurannya asli hasil jepret hape :) by the way, how did you celebrate the independence day ? tell us your story :)

Run Run Run JUMP! 

Azzam !!


Qid was happy to watch


Zaky, ngapain?

How could giva still looked charming with kerupuk ?

go go teh rahma

almost is never enough

Supporter Juara

"Ayo bin" kata teh miwa

I thought miwa is a waterblender

Opposite 
 
Afnan, Faris & Aby

Juara-juara di kelas 2


Time always flies without us notice we're all getting older. There's only some times we really notice. Birthday, New Year and when we meet someone we used to hang with in a good old time. Yet this week I do really understand about how fast time run not only by my birthday, but also because I met a partner in crime. Diogi.

Yes yes. Diogi come to Bandung this weekend, so sad because we can't spend so much time, but even a night out, it remind me so much to our moment in songkhla, Thailand. Diogi, Windy and abang Jay always take me in any possible time. Whether its to sell some clothes in a thailand traditional night market or to enjoy some festivals in Thailand. That's why even I only had to stay for 2 months in Thailand, I had thousands memories with them, and mostly it's about night and lights :)

Last night I met Ogi and some of his friend, so sad windy can't join, i wish we'll have a complete team reunite one day. We took a stroll around asia africa and jalan braga and even for ogi the street remind him to HatYai. 

I know he's so passionate about business, traditional market, enterpreuneur and things, he and his friends is looking for a new business opportunity in bandung, wish them a lot of luck.

somewhere around asia afrika


me, ogi and his friends

Walaupun diluar kelas anak-anak bisa sangat kompak dan berempati satu sama lain, Di kelas masih saja suka susah kalau diajak kerja kelompok dengan anggota yang saya tentukan. Minggu ini saya mencoba mengajak anak-anak untuk kerja kelompok sampai 2 kali, di percobaan pertama saya yang membagi anak tiga-tiga jadi 4 kelompok, beberapa anak ogah-ogahan sekali diajak berkerja sama awalnya, tapi justru anak yang awalnya ogah-ogahan bisa bekerja lebih cepat dibanding teman-temannya yang lain yang lebih menerima dengan siapa mereka berkelompok. 

Nur, Bagir & Fathur

Kerja Sama, Gotong Royong, Hidup Rukun >.<

Kelompok Hiraki, Abin & Rafif

Kelompok Reiqy, Hansa & Faris

Kelompok Zubair, Rio & Aby

Kelompok Baghir, Fathur & Nur

Kali kedua berkelompok, saya membebaskan anak untuk mencari partnernya berdua, anak-anak cenderung memilih satu atau dua orang hingga terjadi keributan kecil, biasanya anak yang direbutkan adalah anak yang memiliki kepribadian friendly kepada semuanya, memikirkan siapa yang pekerjaannya tepat, cepat, rapi mah belakangan. Walaupun sempat ribut sebentar, anak-anak akhirnya anteng dengan pasangannya masing-masing, membuat bendera merah putih untuk memperingati 17an di sekolah.

Akhirnya saya menepati janji saya ke anak-anak, pergi jalan-jalan belajar ke luar  sekolah. dan minggu ini hari selasa lalu saya membawa anak-anak belajar di sawah. Sempat agak was-was sih karena masih belum hafal jalan sekitar permana, tapi hari sebelumnya saya sudah minta peta ke sawah dan anak-anak juga ternyata sudah sangat hafal jalan ke sawah yang dituju. Hiraki dan Faris menjadi ketua rombongan yang tugasnya menunjukkan jalan, mereka juga membaca peta yang telah saya siapkan.

Hansa & Aby gandengan sepanjang jembatan 1,5 meter :) how sweet

Tema belajar minggu ini masih tentang lingkungan rumah, dan salah satu kompetensi dasar di bidang sains yang harus dicapai anak adalah anak-anak mengenal bagian-bagian tumbuhan serta mampu mendeskripsikannya dalam bentuk lisan dan tulisan.

Dijalan, banyak sekali pohon yang kami temui, tapi saya hanya bisa menjelaskan di tempat-tempat sepi tisak di jalanan raya atau di tempat ramai orang, karena suara saya pasti kalah dengan suara anak-anak dan suara lainnya. Alhasil, saya menjelaskan di kebun pisang milik warga, tentang pohon pisang dan bagian-bagiannya, sisanya saya menjelaskan tentang pohon bambu, labu dan padi.

Wownya, saya baru tahu kalau trek jalan ke sawah ini beberapa turunan dan tanjakannya sudah seperti miniatur trek mendaki dan turun gunung cikuray (haha, asli !) jadinya saya was-was sekali memperhatikan anak-anak, beberapa anak agak takut-takut untuk turun awalnya, terutama anak perempuan, tapi subhanallah yaa anak-anak tolong menolongnya super sekali, hiraki juga berhasil memandu teman-temannya dengan sangat baik, perjalanan ke sawah pun berjalan dengan lancar. Belajar keluar lingkungan sekolah memang bukan hanya untuk belajar apa yang bisa dilihat diluar, tapi juga melihat sikap anak-anak dan kesigapan mereka terhadap apa yang mereka hadapi diluar, mengasah empati mereka adalah salah satu tujuan pembelajaran diluar kelas.
How Rio hold bagir and Rafif offering his hand to bai :)
Empathy !!
Hiraki help Faris so did Fathur to Hansa
Setelah selesai berputar-putar, saya meminta anak mengerjakan 2 LK yang saya sediakan, satu lembar pengamatan tentang kegiatan yang mereka lakukan dan satu lembar untuk menggambarkan tumbuhan yang mereka amati.
So much fun outside


Time to record their observation




draw the trees
Waktu yang digunakan sebenarnya sudah mepet sekali dengan waktu istirahat sekolah, saya sudah siap-siap mau mengajak anak-anak kembali ke sekolah, mereka malah merengek minta jalan lebih jauh ke saung yang lebih bawah. Karena waktu yang sudah habis saya akhirnya menyudahi pembelajaran di sawah dan kembali ke sekolah. Sampai sekolah, anak-anak lanjut istirahat, kembali lari-lari sedangkan bu gurunya sudah mojok, duduk selonjoran dan menarik nafas panjang sambil berpikir pasti suara saya habis lagi besok (taunya suara saya benar serak lagi sampai hari ini :P)


time to go back

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • [Review Asri] Atomic Habits - James Clear
  • Review Asri: Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom
  • [Review Asri] Kemarau - A.A. Navis
  • Review Asri - Tempat Terbaik di Dunia karya Roanne Van Voorst
  • Review Asri: As Long As The Lemon Trees Grow karya Zoulfa Katouh
  • Review Buku Angsa dan Kelelawar karya Keigo Higashino
  • Sabtu yang Menyenangkan dan kenapa saya suka membeli bunga
  • Review Asri: Manabeshima Island Japan karya Florent Chavouet
  • Main ke Toko Buku Pelagia Bandung
  • Review Asri - the house of my mother karya Shari Franke

Arsip Blog

  • ▼  2025 (16)
    • ▼  Mei 2025 (3)
      • Review Asri: Pengantin-pengantin Loki Tua karya Yu...
      • Review Asri: Minimarket yang Merepotkan karya Kim ...
      • Tiap Anak Berbeda, Termasuk Proses Melahirkannya; ...
    • ►  April 2025 (2)
    • ►  Maret 2025 (2)
    • ►  Februari 2025 (3)
    • ►  Januari 2025 (6)
  • ►  2024 (8)
    • ►  November 2024 (1)
    • ►  Agustus 2024 (1)
    • ►  Juni 2024 (1)
    • ►  Mei 2024 (2)
    • ►  April 2024 (3)
  • ►  2023 (17)
    • ►  November 2023 (1)
    • ►  September 2023 (1)
    • ►  Juli 2023 (4)
    • ►  Juni 2023 (4)
    • ►  Maret 2023 (2)
    • ►  Februari 2023 (2)
    • ►  Januari 2023 (3)
  • ►  2022 (52)
    • ►  Oktober 2022 (2)
    • ►  September 2022 (12)
    • ►  Agustus 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (9)
    • ►  April 2022 (7)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  Februari 2022 (6)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (35)
    • ►  Desember 2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  Agustus 2021 (3)
    • ►  Juli 2021 (2)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (6)
    • ►  Januari 2021 (6)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (3)
    • ►  Agustus 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ►  2019 (14)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  Desember 2018 (4)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ►  2017 (20)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (3)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  Agustus 2017 (4)
    • ►  Juli 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (2)
  • ►  2016 (65)
    • ►  Desember 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (17)
    • ►  Juni 2016 (7)
    • ►  Mei 2016 (7)
    • ►  April 2016 (25)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (29)
    • ►  Desember 2015 (3)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  Agustus 2015 (13)
    • ►  Juli 2015 (4)
    • ►  Juni 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (3)
  • ►  2014 (29)
    • ►  Desember 2014 (8)
    • ►  November 2014 (6)
    • ►  Oktober 2014 (2)
    • ►  September 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (2)
    • ►  Februari 2014 (6)
  • ►  2013 (66)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  Oktober 2013 (7)
    • ►  September 2013 (7)
    • ►  Agustus 2013 (15)
    • ►  Juli 2013 (4)
    • ►  Juni 2013 (8)
    • ►  Mei 2013 (2)
    • ►  April 2013 (5)
    • ►  Februari 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (9)
  • ►  2012 (6)
    • ►  November 2012 (4)
    • ►  Oktober 2012 (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober 2011 (4)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  Maret 2011 (3)

Goodreads

Asri's books

Kejutan Kungkang
it was amazing
Kejutan Kungkang
by Andina Subarja
The Fine Print
liked it
The Fine Print
by Lauren Asher
Under One Roof
liked it
Under One Roof
by Ali Hazelwood
Lessons from Surah Yusuf
it was amazing
Lessons from Surah Yusuf
by Abu Ammaar Yasir Qadhi
Setelah membaca ini sampai selesai malam ini. Jadi paham kenapa Allah bilang kalau Kisah Yusuf ini salah satu kisah terbaik dalam Quran. Ada terlalu banyak pelajaran berharga dari kisah Yusuf. Dr. Yasir Qadhi mengawali buku ini dg sebab...
No Exit
liked it
No Exit
by Taylor Adams

goodreads.com

Blog Perempuan

Blog Perempuan

Cari Blog Ini

Kamu pengunjung ke

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Journal Asri. Designed by OddThemes