Journal Asri
“Let the world change you and you can change the world”
Ernesto Che Guevara


Jum'at lalu, ada kisah yang cukup menarik di kelas 3. Hari Jum'at adalah hari terakhir kami belajar seperti biasa sebelum memasuki Pekan Unjuk Kemampuan ke-1 tanggal 19 - 23 September.
Pagi hari usai berdoa saya sudah bersiap akan mengajarkan anak-anak untuk mengaji dan mengingatkan anak-anak untuk mengambil buku dan memulai kegiatan silent reading mereka sambil menunggu giliran mengaji.

Ketika akan mengambil IQRA dan Qur'an di dekat rak buku. Reiqy, mengambil sebuah graphic novel dari rak buku. Ia kemudian bertanya, "Ibu, siapa sih ini teh ?" sambil menunjuk gambar seorang tokoh di sampul buku tersebut. Saya akhirnya menghabiskan 15 menit di pagi itu untuk bercerita kepada beberapa anak tentang pejuang revolusi dari Amerika Selatan, seorang tokoh yang begitu dikagumi beberapa teman-teman saya di kampus, dia adalah Che Guevara. Tidak semua anak ikut mendengarkan, karena memang sedang sibuk membaca buku masing-masing.


Buku ini sebenarnya adalah buku nyasar. :) Ini adalah buku Pa Donny yang ia simpan di kelas sebelah waktu menjadi Manajer Kelas 5 tahun lalu, entah bagaimana buku ini bisa pindah ke rak buku kelas 3. Walaupun dikemas dalam bentuk komik, isi buku ini cukup berat untuk dipahami anak-anak. Jadi saya berkisah sedikit tentang siapa Che dan apa yang ia lakukan untuk Kuba, sebuah negara kecil di Benua Amerika yang namanya jarang sekali didengar anak-anak.

Siapa Che ? Ah, kalau anda yang bertanya adalah anak-anak kelas 3 seperti mereka, saya akan dengan senang hati meluangkan waktu untuk mendongengi anda dengan kisahnya. Namun jika anda lebih besar dari mereka (hehe) anda harus mencoba mencari tau siapa dia dan bagaimana kisahnya hingga ia menjadi salah satu tokoh yang begitu berpengaruh.

Bolehkah saya mendongeng tentang Che di kelas 3 ? (Tidak ada di kurikulum sekolah loh ! dan beliau bukan pahlawan dari Indonesia) Saya sendiri tidak pernah berniat akan menceritakan kisah Che pagi itu, namun pertanyaan anak-anak sebisa mungkin saya jawab. Lagi pula sudah lama sekali sejak saya meluangkan waktu membaca bersama di silent reading time. Kelas 2 dulu, saya ikut membaca di 15 menit pertama bersama mereka. Namun karena giliran mengaji juga membutuhkan waktu yang panjang, akhirnya di kelas 3 saya belum pernah bergabung ikut membaca di waktu silent reading. Padahal penting sekali meluangkan waktu membaca bersama mereka.





*Seluruh gambar dalam posting ini diambil oleh Fathur, Kelas 3 SD Prima.
Oh, indah pemandangan . .
Hai ! Hari ini saya ingin bercerita tentang perjalanan luar biasa bersama anak-anak di Sekolah tadi pagi. Hari ini kami jalan-jalan keliling lingkungan sekitar sekolah. Sebenarnya ini ide Pa Donny, kebetulan guru yang ikut mengiring anak-anak olahraga hari ini hanya berempat, Pa Donny, Bu Ifa, Bu Dwi dan saya. Kita berangkat melewati jalan biasa, namun di tengah jalan Pa Donny membelokkan anak-anak ke arah lain. Dan petuangan hari ini sungguh luar biasa . . .
Watch you step !

Awalnya kami melewati jalan setapak dengan rerumputan yang cukup tinggi, tempat ini rupanya tembus ke sawah yang cukup luas. Jalanan di sawah ini juga cukup licin karena sepertinya baru diguyur hujan semalam. Jadi anak-anak yang masih suka oleng, kakinya pasti masuk ke sawah dan sepatunya basah :D
Haiiiiii !
Rio !

Setelah melewati sawah yang keren, kami berjalan melewati perkampungan warga. Saya kira ini sudah jalan pulang ke sekolah, karena perjalanan di sawah tadi saja sudah luar biasa. Tapi ternyata masih dilanjutkan lagi dengan perjalanan menuruni tebing yang sangat curam hehe (lebay deh) tapi benar kok, anak-anak sudah mulai cemas, beberapa sudah ada yang tidak tenang dan sibuk melirik-lirik ke arah guru, namun anak-anak yang hobi berpetualang sangat menikmati tantangan demi tantangan hari ini.
Antri 

What a view

Di tebing ini kami disuguhi pemandangan luar biasa :) saya sendiri tak mengira masih ada tempat seperti ini di Cimahi. Perjalanan hari ini luar biasa deh :D saya sertakan gambar dan video yaaa supaya lebih seru.




Selamat menonton :)
Pojok Baca di Sekolah PRIMA

Setiap berurusan dengan anak-anak, entah itu mengajar ngaji di TPA ketika saya SMP-SMA, mengajar di kegiatan Moeda Mengabdi ketika kuliah di Bengkulu hingga mengajar TK dan sekarang mengajar SD saya selalu berusaha membuat mereka mencintai membaca, membuat mereka menemukan rasa senang ketika menemukan fakta baru lewat buku, atau ikut larut dalam kisah sejarah dan kisah fiksi yang didapat dari buku.

Dari semua pengalaman yang belum seberapa, saya mendapatkan kesan kuat bergelut dengan dunia literasi di program Moeda Mengabdi dan Sekolah PRIMA. Hari ini saya ingin membagi cerita tentang apa saja yang sudah saya coba lakukan dan cara yang bisa dicoba untuk menumbuhkan semangat baca pada anak.

Kegiatan Silent Reading di Sekolah PRIMA
MOEDA MENGABDI

Awal 2013 saya dan teman-teman Bengkoeloe Moeda Community mengajar beberapa volunteer untuk meluangkan waktu mengajar adik-adik di Bengkulu Tengah. Saya masih ingat sekali ketika pertama kali datang ke Pagar Jati, pertama kali kesana saya belum membawa koleksi-koleksi buku anak yang ada di rumah. Di Minggu kedua, saya mulai membawa koleksi buku-buku anak yang saya punya, tidak banyak tapi cukup untuk membuat satu anak setidaknya membaca satu buku. Awalnya saya pesimis dengan semangat baca mereka, tapi ketika saya membuka goody bag berisi buku berwarna-warni, semuanya langsug berebut ingin membaca. 

Ada satu hal yang cukup menyentuh yang terjadi ketika saya mengajak anak-anak membaca. Suatu hari ada seorang relawan yang menyumbangkan seluruh koleksi majalah Bobo untuk dibawa ke Desa Pagar Jati, buku koleksi saya dan buku sumbangan lainnya biasanya berbentuk buku cerita, kamus bergambar atau buku-buku sains untuk anak. Ketika saya mengawali hari itu dengan cerita "Hari ini mbak bawa majalah anak-anak yang paling terkenal di Indonesia . . kalian tau kan apa ?" dan saya mendapatkan respon nihil, mereka hanya menggeleng-gelengkan kepala. Mereka benar-benar belum pernah membaca majalah ini, bahkan memegangnya pun baru kali itu. 

Seperti biasa mereka berebut ingin membaca. Saya sendiri terenyuh, majalah yang menjadi bagian dari masa kecil dari hampir seluruh anak ternyata namanya pun tak sampai kepada mereka. Saya semakin bertekad untuk membawa semakin banyak buku untuk mereka. 

Hal terakhir yang bisa saya lakukan adalah mengalokasikan dana Moeda untuk membelikan satu anak satu buku. Sekaligus perpisahan sebelum saya akhirnya harus pulang ke Cimahi. 

Semangat membaca mereka yang luar biasa sampai sekarang masih membekas, membuat saya selalu bertekad, di tempat manapun nanti saya menetap, saya akan membuat perpustakaan komunitas, atau perpustakaan rumahan yang bisa di akses siapapun, anak-anak hingga orang tua.

Harry Potter !
SEKOLAH PRIMA

Mengajar di Sekolah PRIMA membuat saya belajar banyak hal, salah satunya adalah belajar untuk mengembangakan program literasi di kelas. Alhamdulillah, saya diberi amanah untuk menjadi manajer kelas dimana anak-anaknya sebagian besar senang sekali membaca. 

Sekolah PRIMA memiliki program silent reading 15 menit sebelum belajar bahkan sebelum peraturan ini dikeluarkan oleh kemendikbud. Dari kelas 1, anak-anak sudah terbiasa membaca. 

Tahun lalu saya membuat jurnal baca yang wajib di isi setiap habis membaca agar bisa memantau perkembangan baca mereka juga bisa membantu mereka berlatih menulis setiap hari. Anak-anak yang di awal semester tidak terlalu tertarik dengan membaca juga mau tidak mau membaca agar bisa menulis Jurnal Baca, pada akhirnya hampir semua anak senang sekali membaca. Karena membaca ini dilakukan sambil menunggu giliran ngaji yang bisa sampai 1 jam, anak-anak yang senang sekali membaca bisa menghabiskan 1 jam ini khusyuk untuk membaca buku. 

Di kelas juga saya belajar bahwa anak-anak akan sangat tertarik membaca setelah kita mendongeng atau bercerita. Pernah suatu ketika saya demam tinggi dan tidak bisa mengajar, akhirnya kelas digantikan oleh Pa Donny, Pa Donny bercerita tentang petuangan Spiderwick dan semenjak itu anak-anak berebut giliran membaca buku Spiderwick. 

Spiderwick yang jadi favorit semua siswa

Saya juga pernah maraton mendongeng kisah Harry Potter dan Batu Bertuah yang membuat anak-anak sangat tertarik untuk membaca buku Harry Potter. Banyak juga dongeng-dongeng lain yang akhirnya membuat anak-anak bertanya "Ada bukunya bu ? Pinjem dong, aku mau baca"

Saya sering kali membawa buku yang sedang saya baca ke sekolah, saya baca disela waktu istirahat, kadang anak-anak iseng membaca halaman-halaman awal dan bertanya apa isinya, kadang saya berpikir anak-anak jadi semakin senang membaca ketika guru mereka atau mungkin orang tua di rumah terlihat asyik dengan kegiatan membaca. 


Nah, dua kisah tentang menularkan semangat literasi kepada anak-anak tadi semoga bisa jadi pelajaran jika kalian sedang mencari cara untuk membuat anak-anak senang membaca. Kalau dibuat poin-poinnya kira-kira mungkin seperti ini :

1. Sediakan Buku - Ini wajib ! mengajarkan anak suka baca harus diawali dengan menyediakan buku-buku, kalau memang sulit jangan malas bawa anak ke perpustakaan. Jika kamu guru, sebisa mungkin buat pojok baca di kelas dan buat perpustakaan sekolah menjadi tempat yang menyenangkan. Di Rumah pastikan menyediakan tempat atau rak untuk koleksi buku yang ada.

2. Mulai dengan cerita dan dongeng - Bercerita atau mendongeng sangat membantu anak-anak sebelum membaca, karena ketika bercerita atau mendongeng kita menggunakan intonasi dan mimik wajah yang lebih real, mereka jadi tidak kesulitan lagi ketika membaca bukiu.

3. Jadi Role Model ! - Susah mengajarkan anak untuk suka baca kalau kita tidak membaca, dan jangan sampai jurnal baca kita kalah penuh dengan jurnal baca anak-anak, kapan terakhir kali kamu membaca buku ?

4. Upgrade - Ini cara lanjutan ketika anak-anak sudah mulai terbiasa membaca, jangan sampai koleksi buku di kelas atau di rumah sudah terbaca semua oleh anak tapi kita tidak menyediakan buku bacaan baru. Mereka bisa jadi bosan, Supaya bisa tetap hemat berbelanja (karena buku anak kita tahu semua harganya !), berbelanjalah ke lapak buku bekas saperti Dewi Sartika atau Palasari, atau kunjungi pameran buku yang diskonnya lumayan besar. 

Sekian tips dari saya hari ini ! Jika ada tambahan saran, silakan masukkan di kolom komentar yaa :)
Membaca, dimanapun tempatnya

Hai ! Selamat hari Minggu semuanya !

13 Pemuda di DA 13

Hari Kamis dan Jumat lalu saya izin tidak masuk kerja untuk menghadiri sebuah acara di Jakarta. Acara ini bukan acara keluarga, tapi mampu mempertemukan 13 pemuda menjadi keluarga baru walaupun hanya satu hari bertemu.

Hari Kamis lalu saya mengikuti acara Direct Assessment Indonesia Mengajar XIII. Karena tidak ada pilihan lokasi tes di Bandung, saya memilih tempat paling dekat di Jakarta, tempatnya di IPMI International Business School di Kalibata. Sebenarnya ini kali kedua saya mengikuti DA, awal 2015 lalu saya lolos tahap pertama tapi belum lolos di tahap DA.

Saya sudah bisa mengira-ngira apa yang akan terjadi di DA karena pengalaman saya sebelumnya, namun tes kali ini terasa berbeda karena saya bertemu dengan teman-teman baru yang semuanya seru-seru. Ada 13 pemuda yang hadir termasuk saya, 13 Pemuda di DA13, semoga 13 benar-benar jadi angka keberuntungan dan bisa membawa kami semua lolos (hehehe), tapi lolos atau tidaknya saya ditahap ini, saya tetap bersyukur karena bisa bertemu dengan 12 pemuda lainnya yang luar biasa kece. 

Tes-tes di DA ini mungkin sama seperti tes masuk kerja di perusahaan, ada Tes Potensi Akademik, Psikotes Grafis, Focus Group Discussion dan Wawancara namun ada satu tes yang seru dan mungkin taidak akan kalian temui di tes kerja lainnya, Simulasi Mengajar!.

Kami semua diminta mengajar dengan teman-teman DA bertindak sebagai anak-anak SD kelas bawah, saya sudah pernah bahkan sering microteaching ketika kuliah dulu, namun simulasi mengajar di DA Indonesia Mengajar ini benar-benar berbeda. Kami hanya diberi waktu 7 menit dan dalam waktu 7 menit ini ada beragam kejadian yang terjadi. Skenario ketika kita menemukan anak-anak berkebutuhan khusus di kelas, pedagang yang masuk ke kelas, ayah yang meminta anak-anaknya pulang untuk membantu mereka panen atau tiba-tiba terjadi gempa bumi. Suuuupeeeer sekali deh, saya sendiri yang sudah setahun jadi guru amazed karena (diluar kejadian yang berhubungan dengan perilaku anak) saya menemukan kejadian yang memang benar terjadi di lokasi penempatan PM. 

Satu hari bersama teman-teman luar biasa ini juga membuat kami merasa menjadi keluarga baru, langsung buat grup di WA, foto-foto seperti teman lama yang baru bertemu, beberapa juga berjanji untuk bertemu kembali jika sedang berada di satu kota. 
Keluarga Baru !

Pengumuman bagi yang lulus dan tidak lulus akan disebat lewat email secara beragam di bulan Agustus ini. Saya sudah pernah gagal sebelumnya dan tidak kapok untuk kembali mencoba, karena lulus sampai tahap DA pun sudah sesuatu yang sangat wah bagi saya. Setiap periode ada ribuan pemuda yang ingin mendaftar menjadi PM, tahun ini ada 9800an pemuda yang mendaftar dan dipilih 200an pemuda untuk seleksi lanjutan di tahap DA, nantinya mungkin hanya 40an pemuda yang dipilih menjadi PM. Mereka ini pemuda-pemuda terbaik yang siap mengabdi di tempat yang berlum pernah sama sekali mereka datangi, siap menjadi inspirasi dan manjadi penyala di tempat mereka ditugaskan nanti. 

Karena itu walaupun tidak lulus lagi, saya tetap bangga karena pernah bertemu dan berbagi hari bersama pemuda-pemuda luar biasa ini :) Saya percaya dimanapun kita berada, kita tetap bisa menjadi penyala dan manusia bermanfaat bagi orang-orang disekeliling kita. 
Wonderwall
Hallo ! Sudah minggu kedua di sekolah nih.
Saya ingin bercerita sedikit tentang dinding dan ruang kelas kami yang kami gunakan untuk belajar hari ini.

Ketika kelas 2 dulu, di ruangan yang sama dengan kelas kami sekarang, saya sering sekali kali mengganti display kelas sesuai dengan tema belajar kami atau memajang hasil tugas dan pekerjaan anak-anak yang menarik. Bisa gambar, foto, cerita atau karya keterampilan.

Tahun ini saya belum memajang display apapun di dinding kelas. Bahkan tidak ada daftar KM dan daftar piket. Awal semester ini saya menutup dinding-dinding kelas dengan plastik bening yang bisa dijadikan dinding tulis dan tempat menempel bahan belajar. 



Minggu lalu saya mencoba mengajak anak-anak untuk berkeliling Indonesia dan Dunia (hehe) lewat gambar-gambar Instagram, lalu kami berdiskusi menentukan apakah gambar tersebut merupakan kenampakan alam ataukah kenampakan buatan. Gambar-gambar tersebut masih tertempel lengkap dengan kartu pertanyaan untuk pelajaran menulis.

Minggu ini saya kembali membuat dinding tulis tambahan untuk pembelajaran sains tentang penggolongan hewan. Tadi seharian penuh saya dan anak-anak berdiskusi dan mengelompokkan hewan-hewan seta belajar membuat grafik dasar pengelompokkan hewan-hewan. Grafik dasar ini dibuat anak-anak di sticky notes, masing-masing anak saya beri jatah menuliskan 3 binatang dan klasifikasinya, namun ada juga yang bisa membuat sampai 6 hewan. Oh iya, ternyata tak semua anak-anak di kelas merasa lebih mudah menuliskan tugas tadi dengan grafik. Ada juga yang membuat tulisan dengan menggunakan nomor-nomor.


Dinding Tulis Kelas 3
Saya juga menempel beberapa artikel tentang hewan di dinding tulis ini, lalu mendiskusikan isi artikel tersebut bersama-sama.

Ide membuat dinding tulis ini berawal ketika saya mampir ke tempat terapi bu Yukie, karena disana belum ada papan tulis, Bu Yukie menggunakan plastik bening untuk alas dinding tulis. Ketika saya coba dikelas, ternyata asyik sekali. Kami tidak harus fokus pada satu dinding ketika belajar, dan saya tidak harus kembali ke depan kelas ketika harus menuliskan sesuatu, saya bisa menulis di dinding manapun. 



Apakah dinding tulis ini efektif digunakan di kelas ? 
Well, selama dua minggu ini saya merasa sangat nyaman karena bisa bergerak berkeliling dari satu siswa ke siswa lainnya lalu menulis dan menggambar tanpa harus kembali ke papan tulis utama. Saya rasa anak-anak juga cukup menikmati, karena dengan luasnya dinding tulis kami sekarang, setiap anak memiliki kesempatan untuk mengisi dinding ini ketika saya meminta mereka mengerjakan sesuatu langsung di dinding kelas. 

Saya juga bisa menempel beragam gambar dan artikel, lalu saya bisa menarik garis dari gambar tersebut untuk menjelasakan dan menuliskan hal penting yang berkaitan dengan artikel tersebut. Jika pelajaran dan materi berganti, kami bisa dengan mudah menghapus dan mengganti gambar-gambar yang menempel tanpa harus mengotori dinding. Jika masih diperlukan, materi dan gambar tidak akan dihapus malah bisa ditambah dengan hasil diskusi dan temuan baru tiap harinya. 

Setidaknya bagi anak-anak yang mudah mengingat tulisan dan gambar di dinding, mereka mampu mengingat karena materi yang dibahas tidak akan langsung dihapus. Dinding kelas ini juga membuat tidak ada batas dimana arah depan dan belakang kelas, anak-anak bisa bergantian menjadi barisan paling depan atau paling belakang tergantung dimana saya menjelaskan dan menulis materi pelajaran.





What will happen when you bring your instagram feed in to the class ?

Saya adalah penggemar berat aplikasi Instagram, mungkin karena saya masuk kategori orang-orang visual yang mudah memahami sesuatu malalui gambar jadi Instagram adalah aplikasi yang selalu saya buka setiap hari. 

Di Instagram juga saya belajar banyak hal baru, nah diantara akun-akun yang saya ikuti di Instagram, beberapa diantaranya berhubungan dengan pelajaran anak-anak di kelas 3, tema belajar di awal semester ini adalah lingkungan sekitar kita. Jadi saya membuat feed board di kelas yang saya lapisi plastik jadi bisa dicoret-coret menggunakan spidol. Saya memilih beberapa gambar dari akun seperti natgeo dan eartpix.

Sebenarnya agak terlalu jauh mengaitkan lingkungan sekitar kita dengan gambar menara eiffel hehe tapi pelajaran IPS kita sedang membahas lingkungan alam dan lingkungan buatan, jadi saya sekalian print foto-fotonya kemarin, selain foto scenery dan building, saya juga mencetak foto-foto mahluk hidup (kebanyakan binatang sih) supaya bisa digunakan untuk pelajaran IPA tentang mahluk hidup :)



Di tengah-tengah gambar, ada tulisan-tulisan Apa, Bagaimana dan Kemana, enam kartu ini akan digunakan untuk materi menulis pada pelajaran Bahasa Indonesia, tapi tadi kita hanya membahas tentang Lingkungan Alam dan Buatan. Jadi feed board yang saya tempel tadi bisa jadi bahan ajar selama dua minggu atau malah lebih :D





Oh iya selain menggunakan feed board, saya membawa beberapa majalan National Geographic dari rumah untuk bahan kerja kelompok anak-anak, anak-anak saya bagi menjadi beberapa kelompok dan menentukan lingkungan alam dan buatan dari gambar-gambar yang mereka temukan dalam majalah, setelah itu gantian presentasi di depan kelas. 







Teamwork

Aby menemukan gambar pohon tertinggi di dunia

Presentasi

Selamat datang di kelas 3 !

Hari pertama sekolah !

Hari ini super sekali, kelas 3 sudah mulai beroperasi hehe, kelas jadi tambah sempit. Soalnya selain anak-anak bertambah besar (dikit) kelas kita kedatangan 3 teman baru. Ada Nami, Elaine dan Maria.

Hari ini kita belum mulai belajar seperti biasa, pagi tadi kita semua beberes kelas, kelas kita baru di cat dengan cat warna biru :). Kita juga gantian berkenalan dengan teman-teman baru di depan kelas. Jumlah anak-anak sekarang seimbang hehe 8 laki-laki dan 7 perempuan. 

Kita juga membuat pohon keluarga kelas 3, pohon ini berisi informasi singkat tentang anak-anak yang mereka buat sendiri, pohonnya belum jadi, tapi tadi kami sudah mulai menempel di kertas hijau yang besar. 

Buka kartunya, temukan faktanya !


Oiya, hari ini kami juga membuat peraturan kelas. Salah satu peraturan yang saya kenalkan adalah peraturan dari film Ron Clark Story, semalam saya menonton kembali film ini sebelum tidur, suntikan semangat jelang hari pertama hehe, aturan yang diberikan Mr. Clark kepada murid-muridnya yang nomor 1 adalah : We Are Family. Kita adalah keluarga, keluarga tidak akan menyakiti keluarga yang lainnya, keluarga akan saling mendukung dan tidak mengejek ketika anggota keluarga lainnya mengalami kesulitan.

We Are Family
Nah pertempuran yang sebenarnya akan dimulai besok. Kita akan belajar tentang lingkungan sekitar. Kelas 3 sudah mulai mengenal pemecahan mata pelajaran namun tetap memiliki tema belajar sebagai pengikat materi-materi tersebut. 

Mengajar angkatan yang sama membuat saya mampu memahami situasi kelas lebih baik, malah tidak perlu adaptasi hari pertama seperti kelas lain yang berganti guru dan murid. Tapi mengajar angkatan yang sama juga membuat saya harus memutar otak karena tidak bisa mengajar dengan cara yang sama seperti tahun sebelumnya, tugas-tugas dan metode harus terus berganti supaya mereka tidak bosan, Hehe, rasanya ini benar-benar akan menjadi tahun yang super. 

 



Bismillah, Tahun ajaran baru sudah didepan mata . .

Tahun ini saya akan mengajar kelas yang berbeda namun dengan pasukan yang sama :D hehe, saya kembali mengajar angkatan lalu, namun di kelas 3. Lalu apa yang akan berbeda ? Tentu saja materi ajarnya.

Sama halnya seperti tahun lalu, tahun ini saya sangat ingin mengembangkan kemampuan literasi anak-anak. Kuncinya tentu di membaca, program pojok baca dan silent reading tahun lalu berjalan cukup seru, anak-anak membaca cukup banyak buku dan mulai mampu memahami apa yang mereka baca. Tahun ini, saya ingin memindahkan beberapa buku koleksi pribadi saya ke sekolah. Buku-buku ini adalah buku dengan cerita yang lebih panjang. Saya bahkan memikirkan konsep perpustakaan pinjam yang bisa dibawa pulang dengan anak-anak sebagai petugas catat mencatat (namun hal ini harus saya diskusikan terlebih dahulu bersama anak-anak).

Mengapa mereka mulai saya kenalkan dengan buku bacaan panjang ? Karena kemampuan literasi mereka harus meningkat di tahun ini, beberapa anak akan kesulitan mengikuti program ini karena masih terbiasa membaca buku berwarna dengan banyak gambar, karena itu saya mencari buku cerita panjang dengan full ilustrasi untuk anak-anak visual ini. 

Lalu apa tujuan akhir dari kegiatan baca-mambaca tulisan panjang ini ? 
Saya ingin mereka mulai menulis. Bukan belajar menyalin atau dikte lagi, di kelas 2 lalu beberapa anak mampu menulis cerita panjang hingga dua lembar A4, namun perpaduan antar paragraf masih belum bagus dan beberapa anak masih kesulitan mengarang karena kosakata mereka yang terbatas. Padahal ide ceritanya sudah bagus dan menarik. Karena itu saya ingin mereka mulai belajar menulis cerita dengan baik. Saya ingin mereka mulai belajar menciptakan produk. Produk dari membaca, selain pengetahuan adalah tulisan yang berasal dari pengetahuan mereka. 

Referensi dari World Book CLEVER Kids Language Skill ages 8-10 hal. 6

Referensi dari World Book CLEVER Kids Language Skill ages 8-10 hal. 7

Bukan tidak mungkin kan 15 anak-anak saya nanti bisa membuat buku kumpulan cerpen di akhir tahun ajaran ? Hehe, Saya yakin mereka bisa. Beberapa hari ini saya sedang menyusun program belajar untuk pelajaran Bahasa Indonesia. Jadi saya membaca beberapa referensi bacaan yang saya pinjam dari sekolah dan beberapa referensi dari internet. Erghhh, mungkin karena saya bukan lulusan PGSD rasanya bingung sekali mau mulai dari mana, tapi saya harus bisa membuat perencanaannya ! Gagal merencanakan berarti merencanakan gagal, bukan ?

Nah, pembaca yang baik dan budiman (hehe) yang pernah juga menyusun program literasi kelas, bolehlah kiranya berbagi dengan guru yang sedang belajar ini :) email me at asrisudarmiyanti@gmail.com, or just kindly leave a comment and I'll contact you soon.
Thanks.
Wish Me Luck !!

Halo Sabtu ! Brrr, Bandung dingin sekali pagimampBagaimana cuaca di tempatmu ? 

Oh iya, hari ini tanggal 23 Juli ! Hari yang cukup istimewa di Indonesia, hari ini adalah hari anak nasional. Tadi pBlog..saya sempat lihat tema perayaan hari anak tahun ini adalah Stop Kekerasan Pada Anak. Isu ini memang sedang santer banget yaa, saya sendiri merasa sedih karena masih banyak sekali kasus kekerasan anak yang terjadi, namun dengan naiknya kasus-kasus ini ke media, semoga orang-orang menjadi semakin aware dengan isu ini.

Nah, kemarin saya janji di Instagram akan membuat rekomendasi buku yang seru untuk anak. Menulis tema ini amat sangat membingungkan hehe, sebagai guru SD kelas bawah, saya melihat keberagaman pilihan buku yang dibaca anak, tiap anak genre buku yang dia suka berbeda, ada yang suka buku ensiklopedia, ada yang cuma mau baca buku-buku tentang mobil dan peralatan perang, ada yang senang membaca buku cerita ada juga yang hanya mau baca komik atau memilih buku bacaan berdasarkan gambar dan ilustrasinya.

Hari ini saya ingin merekomendasikan buku-buku yang ceritanya cukup panjang, beberapa anak-anak SD kelas bawah mungkin sanggup membaca buku-buku ini karena beberapa murid saya mampu menceritakan kembali isi bukunya walaupun masih terbata-bata, beberapa anak lainnya, (yang ogah pegang buku tebel tanpa gambar) tetap anteng waktu saya mendongeng berdasarkan cerita dalam buku ini. 

1. Harry Potter Series - J.K. Rowling


Sebagai penggemar berat seri karangan J.K. Rowling ini saya amat sangat merekomendasikan buku ini sebagai buku bacaan anak, terutama buku pertama dan kedua, The Philosopher Stones dan The Chamber of Secret. Walaupun filmnya keren sekali, tapi sensasi yang didapatkan dari membaca buku benar-benar berbeda. 

Saya pernah membaca beberapa novel yang menceritakan sang ibu mendongeng kisah Harry Potter sebelum anak tidur setiap hari, jadi petualangan Harry dan teman-temannya di Hogwarts memang bisa menjadi petualangan panjang karena dibacakan tiap sebelum tidur. 

Ketika mengajar kelas 2 tahun ajaran lalu, saya mendongeng kisah Harry dikelas dan anak-anak masih mengingat ceritanya sampai sekarang. Salah satu anak bahkan bercerita bahwa hal yang menyenangkan di kelas 2 lalu adalah mendengar cerita Harry Potter dari bu Asri :D hehe, padahal saya ga jago dongeng, tapi cerita Harry Potter memang cerita yang sangat seru untuk anak-anak.

2. Lima Sekawan - Enid Blyton
Lima Sekawan

Seri ini memang seri lawas sekali, buku lima sekawan ini pertama kali diterbitkan tahun 1942 (jaman perang dulu!) Indonesia bahkan belum merdeka, kisah ini bercerita tentang petualangan Julian, Dick, George, Anne dan Timmy. Seri pertama dari petualangan ini berjudul Five on a Treasure Island - Lima Sekawan di Pulau Harta. Ada 21 seri petualangan lengkap Lima Sekawan. Menurut saya buku ini merupakan salah satu buku abadi sepanjang masa yang wajib dibaca anak-anak hehe, bukunya seru sekali untuk dibaca anak-anak yang suka teka-teki dan cerita detektif anak.

3. Alice in Wonderland - Lewis Carrol
Alice's Adventure in Wonderland
Alice's Adventures in Wonderland, buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1865 oleh Lewis Carrol dan menjadi salah satu cerita sepanjang masa yang film adaptasinya terus diadaptasi hingga sekarang. Buku yang saya miliki di rumah diterbitkan oleh penerbit narasi dan satu bundel dengan cerita Alice through the Looking Glass yang filmnya sebentar lagi rilis. 

Oh iya, tahukah kawan fakta unik dari buku ini ? Penulisnya sebenarnya bernama Charles Lutwidge Dodgson, selain menulis petualangan Alice, beliau adalah seorang matematikawan, ahli matematika yang juga seorang inventor jenius, dia membuat prototype awal permainan kata yang kita kenal sampai sekarang, scrabble, selain ahli matematika, penulis genius dan penemu dia juga dikenal sebagai fotografer yang terkenal dimasanya. 

Ah sampai lupa membahas sedikit tentang bukunya, buku ini tentunya bercerita tentang petualangan Alice di Negeri Ajaib, namun selain ceritanya yang seru, buku ini juga berisi puisi-puisi anak, puisi ini tentunya akan lebih indah dibaca versi bahasa aslinya :) Dicoba yuuk, sambil belajar bahasa bareng anak.

4. The BFG - Roald Dahl
The BFG

Sebenarnya bukan hanya The BFG, buku-buku Mr. Dahl lainnya pun layak dibaca oleh anak-anak, Roald Dahl dikenal sebagai pengarang favorit anak-anak sedunia, saya salah satunya :D hehe, selain The BFG buku Roald Dahl lain yang tak kalah seru adalah Matilda :) Ayoooo, mau baca yang mana dulu ?

Naah, itu tadi 4 buku anak-anak yang menarik untuk dibaca oleh anak, oh iya sebenarnya masih banyak buku cerita anak lainnya yang keren dan menarik untuk dibaca, termasuk yang ditulis oleh penulis Indonesia, diantaranya adalah serial anak-anak mamak karya Tere Liya juga dongeng-dongeng sebelum tidur karya Clara Ng. 

Nanti kita bahas bersama dilain posting okay ! Untuk hari ini 4 buku diatas dulu rekomendasinya :D, kalau kalian bagaimana ? Apa buku anak yang kalian rekomendasikan nih ?


Tulisan ini dibuat untuk blog.ruangguru.com, mampir yaaa lihat tulisan menarik lainnya. 

“So, I guess we are who we are for alot of reasons. And maybe we'll never know most of them. But even if we don't have the power to choose where we come from, we can still choose where we go from there. We can still do things. And we can try to feel okay about them.” 

The Perks of being a Wallflower adalah salah satu buku favorit saya. Saya tidak punya copy bukunya, saya membacanya pertama kali lewat ebook, saya bahkan tidak mencari tahu apakah ada versi bahasa Indonesia untuk buku ini, namun saya suka versi asli dari novel ini. 

Buku ini bercerita tentang Charlie dan pengalamannya selama SMA, mungkin ini adalah satu-satunya buku berlatar kehidupan SMA yang saya suka, selepas SMA saya berhenti membaca teenlit dan mulai berganti genre buku, saya lebih memilih buku fantasi, petualangan dan science fiction. 

Charlie merupakan seorang introvert yang hobi membaca dan menulis, buku ini ditulis dengan format diary (atau surat) yang ditulis oleh Charlie. Ia memiliki pengalaman buruk ketika SMP dulu, seorang teman dekatnya meninggal karena bunuh diri, karenanya ia mengalami trauma dan orang-orang semakin menganggapnya aneh. 

Ternyata kehidupan SMA yang menurutnya akan menyebalkan mulai berubah menjadi seru setelah ia bertemu dengan seorang senior yang dipanggil nothing di kelas prakarya. Patrick namanya, Patrick yang terlihat cuek dan bahagia-bahagia saja dengan hidupnya ternyata menyimpan rahasia yang pada akhirnya diketahui oleh Charlie. Charlie, walaupun mengetahui Patrick menyimpan rahasia, tetap diam dan menerima. Karena itu Patrick menyebut Charlie sebagai Wallflower. 

Selain Charlie dan Patrick, ada tokoh Sam yang membuat Charlie berpikir tentang makna cinta. Sam, yang bagi Charlie sangat cantik ternyata tidak terlalu beruntung untuk urusan cinta. Pernah suatu waktu Sam bertanya kepada Charlie "Why do I and everyone I love pick people who treat us like we're nothing?" jawaban Charlie adalah "We accept the love we think we deserve". Quotes favorit kedua saya setelah quotes pertama diatas :)

Buku ini penuh dengan kata-kata keren yang rasanya pas sekali untuk di buat quote :) tapi lebih dari sekedar mengutip untuk dibagi lewat social media, buku ini mengajarkan saya tentang arti penerimaan, pesahabatan dan how to deal with yourself. 

Sebuah buku yang tidak rugi jika dibaca, kalau kamu tidak terlalu suka baca buku ada juga film adaptasinya dan pemerannya keren sekali :) Logan Lerman dan Emma Watson. Versi filmnya juga menyuguhkan lagu-lagu keren yang bisa kamu dengarkan sepanjang film. Keren deh.

Sampai jumpa di review buku selanjutnya !



Sore tadi saya dan Bayu pergi ke Kineruku. Sepertinya saya memang tak jago urusan mengingat tempat secara spesifik. Walaupun sudah pernah sekali kesana, masih saja tetap nyasar di dalam komplek Secapa AD. Setelah bertanya kepada seorang satpam yang sedang nyapu didepan rumah gedong bertingkat, akhirnya kami sampai disana. 

Seperti ketika pertama kali datang kesana, tempat ini selalu asyik, dan hari ini saya menemukan buku kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono yang sangat saya suka, Perahu Kertas. Saya pertama kali membaca buku ini di perpustakaan Universitas, saya masih ingat sekali, ketika meminjam buku ini saya langsung pergi ke pantai untuk membaca puisi-puisi SDD sendirian. Rasanya Waah sekali. 


Saya tidak akan bercerita banyak tentang kineruku, kemarin saya sudah bercerita panjang lebar tentang tempat ini, yang seru dari perjalanan hari ini adalah kisah dari seorang penambal ban bernama Pak Dindin. 

Keluar dari kineruku ternyata ban motor kami bocor, jadilah kami berdua sibuk mencari tempat tambal ban, ketika bertanya pada penjaga restoran makanan jepang, mereka bilang tambal ban sekitar hegarmanah sudah tutup, jadi kami harus berjalan ke bawah. Mereka juga mengingatkan kami untuk turun dari motor, kalau dipaksa bisa tambah berbahaya. Saya sudah pasrah akan berjalan kebawah, tapi ternyata persis didepan tempat tambal ban yang hanya berjarak dua rumah dari restoran tadi, bapak penambal ban baru keluar dari tempat kerjanya, membawa peralatan kerja dan bersiap kerumah, saya bertanya apakah masih bisa menambal ban dan bapak ini terlihat amat sangat ingin pulang namun memilih membantu kami terlebih dahulu.

Karena tempat tambal ban si bapak masih dibenahi selepas libur lebaran kemarin, ternyata lampunya belum menyala, jadi saya membantu mengarahkan senter dari handphone untuk membantu bapak bekerja, bapak bekerja dengan gesit dan sambil bekerja, bapak bercerita banyak hal kepada kami.

Pak Dindin, lahir dan besar di Hegarmanah si Bapak bercerita tentang masa kecilnya yang ia habiskan bermain bersama anak-anak Jenderal yang tinggal di rumah dinas SECAPA AD, mereka bermain membawa senjata asli, senjata yang besar-besar, pistol, bapak juga pernah melihat granat di rumah Jenderal-Jenderal ini.

Dulu, Pak Dindin juga sempat bekerja sebagai supir angkot, ia bekerja sampai bisa membeli 6 angkot dan disewakan kepada supir lain, namun semakin lama Kota Bandung semakin padat dan Pak Dindin memilih menjual satu persatu angkotnya, ia lalu meneruskan pekerjaan ayahnya menjadi penambal ban di jalan Hegarmanah. 

Selain bercerita panjang tentang masa-masa hidupnya di jalan ketika menjadi supir angkot, pak Dindin juga bercerita tentang kondisi di Hegarmanah saat ini, "Dulu disini rumahnya peninggalan Belanda semua teh, sekarang tinggal satu itu" kata Pak Dindin sambil menunjuk rumah diseberang tempat kami, "Rumahnya mau dijual, harganya 50 M" kata Pak Dindin lagi. Saya langsung kaget mendengar harga rumah semahal itu.

Saya sadar harga rumah di sekitar Hegarmanah pasti sangat mahal, tempatnya strategis dan tidak banyak dilewati mobil karena bukan jalan raya, tapi tidak mengira harganya bisa sampai semahal itu. Ternyata bukan hanya harga rumah di Hegarmanah yang meroket sangat tinggi, perumahan di gang-gang kecil seperti rumah tempat Pak Dindin pun banyak diincar para developer, sekarang tinggal 10 rumah saja yang masih dimiliki warga lokal. Sisanya sudah dijual, harganya bisa sampai 9 juta per meternya mahal sekali bukan ? Banyak warga akhirnya tergiur dan menjual rumah mereka. Lahan-lahan inilah yang akhirnya dibangun apartemen dan bangunan tinggi lainnya di Bandung. Rumah di daerah Hegarmanah pun kebanyakan dimiliki oleh orang-orang chinesse, percaya atau tidak, sepanjang perjalanan saya di daerah ini hampir seluruh rumahnya dijaga satpam dan beberapa terlihat kosong, kemungkinan hanya ditinggali pemiliknya ketika liburan, bahkan ada salah satu satpam yang ketika kami sedang berjalan, ia sedang sholat didepan teras rumah yang ia jaga. 

Mendengar cerita Pak Dindin membuat saya berpikir tentang Bandung yang sudah sangat berbeda sekarang. Saya pertama kali datang ke Cimahi ketika kecil, usia berapa saya lupa. Tapi pengalaman hidup saya di Cimahi dan sekitarnya dimulai ketika saya kelas 1 SMP, 12 tahun yang lalu, dulu Bandung belum seramai ini. Cimahi pun belum semacet sekarang. 

4 tahun saya pergi kuliah di Bengkulu, ketika kembali banyak sekali perubahan yang terjadi di Bandung, makin banyak bangunan tinggi, apartemen dimana-mana, semakin banyak mobil, macet dan masalah perkotaan lainnya. Bandung sedang berkembang dan perkembangannya seperti tidak bisa berhenti, terus menerus kadang tanpa memperhatikan kanan dan kiri pembangunan, yang penting jadi, properti apapun yang dijual sepertinya akan laku di Kota ini. 

Saya senang Bandung terus berkembang, namun saya juga rindu Bandung yang teduh dan minim macet, saya rindu Bandung tanpa bangunan menjulang tinggi, rindu Bandung tanpa mobil sebanyak sekarang. 

Semoga perkembangan kota ini terus mengarah ke arah perkembangan yang sustainable, perkembangan yang juga memperhatikan masalah-masalah lingkungan di Kota ini.

Mungkin saya hanya bertemu dan bicara dengan Pak Dindin selama 40 menit, namun 40 menit itu membuat saya belajar banyak hal. Terima Kasih Pak Dindin !!

*Sayang sekali saya lupa minta foto kenang-kenangan dengan Pak Dindin :) Tapi seperti biasa, cerita-cerita seperti ini justru sangat berkesan karena saking serunya mendengarkan saya sampai lupa dengan gadget.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • [Review Asri] Atomic Habits - James Clear
  • Review Asri: Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom
  • [Review Asri] Kemarau - A.A. Navis
  • Review Asri - Tempat Terbaik di Dunia karya Roanne Van Voorst
  • Review Asri: As Long As The Lemon Trees Grow karya Zoulfa Katouh
  • Review Buku Angsa dan Kelelawar karya Keigo Higashino
  • Sabtu yang Menyenangkan dan kenapa saya suka membeli bunga
  • Review Asri: Manabeshima Island Japan karya Florent Chavouet
  • Main ke Toko Buku Pelagia Bandung
  • Review Asri - the house of my mother karya Shari Franke

Arsip Blog

  • ▼  2025 (16)
    • ▼  Mei 2025 (3)
      • Review Asri: Pengantin-pengantin Loki Tua karya Yu...
      • Review Asri: Minimarket yang Merepotkan karya Kim ...
      • Tiap Anak Berbeda, Termasuk Proses Melahirkannya; ...
    • ►  April 2025 (2)
    • ►  Maret 2025 (2)
    • ►  Februari 2025 (3)
    • ►  Januari 2025 (6)
  • ►  2024 (8)
    • ►  November 2024 (1)
    • ►  Agustus 2024 (1)
    • ►  Juni 2024 (1)
    • ►  Mei 2024 (2)
    • ►  April 2024 (3)
  • ►  2023 (17)
    • ►  November 2023 (1)
    • ►  September 2023 (1)
    • ►  Juli 2023 (4)
    • ►  Juni 2023 (4)
    • ►  Maret 2023 (2)
    • ►  Februari 2023 (2)
    • ►  Januari 2023 (3)
  • ►  2022 (52)
    • ►  Oktober 2022 (2)
    • ►  September 2022 (12)
    • ►  Agustus 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (9)
    • ►  April 2022 (7)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  Februari 2022 (6)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (35)
    • ►  Desember 2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  Agustus 2021 (3)
    • ►  Juli 2021 (2)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (6)
    • ►  Januari 2021 (6)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (3)
    • ►  Agustus 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ►  2019 (14)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  Desember 2018 (4)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ►  2017 (20)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (3)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  Agustus 2017 (4)
    • ►  Juli 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (2)
  • ►  2016 (65)
    • ►  Desember 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (17)
    • ►  Juni 2016 (7)
    • ►  Mei 2016 (7)
    • ►  April 2016 (25)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (29)
    • ►  Desember 2015 (3)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  Agustus 2015 (13)
    • ►  Juli 2015 (4)
    • ►  Juni 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (3)
  • ►  2014 (29)
    • ►  Desember 2014 (8)
    • ►  November 2014 (6)
    • ►  Oktober 2014 (2)
    • ►  September 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (2)
    • ►  Februari 2014 (6)
  • ►  2013 (66)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  Oktober 2013 (7)
    • ►  September 2013 (7)
    • ►  Agustus 2013 (15)
    • ►  Juli 2013 (4)
    • ►  Juni 2013 (8)
    • ►  Mei 2013 (2)
    • ►  April 2013 (5)
    • ►  Februari 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (9)
  • ►  2012 (6)
    • ►  November 2012 (4)
    • ►  Oktober 2012 (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober 2011 (4)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  Maret 2011 (3)

Goodreads

Asri's books

Kejutan Kungkang
it was amazing
Kejutan Kungkang
by Andina Subarja
The Fine Print
liked it
The Fine Print
by Lauren Asher
Under One Roof
liked it
Under One Roof
by Ali Hazelwood
Lessons from Surah Yusuf
it was amazing
Lessons from Surah Yusuf
by Abu Ammaar Yasir Qadhi
Setelah membaca ini sampai selesai malam ini. Jadi paham kenapa Allah bilang kalau Kisah Yusuf ini salah satu kisah terbaik dalam Quran. Ada terlalu banyak pelajaran berharga dari kisah Yusuf. Dr. Yasir Qadhi mengawali buku ini dg sebab...
No Exit
liked it
No Exit
by Taylor Adams

goodreads.com

Blog Perempuan

Blog Perempuan

Cari Blog Ini

Kamu pengunjung ke

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Journal Asri. Designed by OddThemes