Kisah dari Jakarta

Hai ! Selamat hari Minggu semuanya !

13 Pemuda di DA 13

Hari Kamis dan Jumat lalu saya izin tidak masuk kerja untuk menghadiri sebuah acara di Jakarta. Acara ini bukan acara keluarga, tapi mampu mempertemukan 13 pemuda menjadi keluarga baru walaupun hanya satu hari bertemu.

Hari Kamis lalu saya mengikuti acara Direct Assessment Indonesia Mengajar XIII. Karena tidak ada pilihan lokasi tes di Bandung, saya memilih tempat paling dekat di Jakarta, tempatnya di IPMI International Business School di Kalibata. Sebenarnya ini kali kedua saya mengikuti DA, awal 2015 lalu saya lolos tahap pertama tapi belum lolos di tahap DA.

Saya sudah bisa mengira-ngira apa yang akan terjadi di DA karena pengalaman saya sebelumnya, namun tes kali ini terasa berbeda karena saya bertemu dengan teman-teman baru yang semuanya seru-seru. Ada 13 pemuda yang hadir termasuk saya, 13 Pemuda di DA13, semoga 13 benar-benar jadi angka keberuntungan dan bisa membawa kami semua lolos (hehehe), tapi lolos atau tidaknya saya ditahap ini, saya tetap bersyukur karena bisa bertemu dengan 12 pemuda lainnya yang luar biasa kece. 

Tes-tes di DA ini mungkin sama seperti tes masuk kerja di perusahaan, ada Tes Potensi Akademik, Psikotes Grafis, Focus Group Discussion dan Wawancara namun ada satu tes yang seru dan mungkin taidak akan kalian temui di tes kerja lainnya, Simulasi Mengajar!.

Kami semua diminta mengajar dengan teman-teman DA bertindak sebagai anak-anak SD kelas bawah, saya sudah pernah bahkan sering microteaching ketika kuliah dulu, namun simulasi mengajar di DA Indonesia Mengajar ini benar-benar berbeda. Kami hanya diberi waktu 7 menit dan dalam waktu 7 menit ini ada beragam kejadian yang terjadi. Skenario ketika kita menemukan anak-anak berkebutuhan khusus di kelas, pedagang yang masuk ke kelas, ayah yang meminta anak-anaknya pulang untuk membantu mereka panen atau tiba-tiba terjadi gempa bumi. Suuuupeeeer sekali deh, saya sendiri yang sudah setahun jadi guru amazed karena (diluar kejadian yang berhubungan dengan perilaku anak) saya menemukan kejadian yang memang benar terjadi di lokasi penempatan PM. 

Satu hari bersama teman-teman luar biasa ini juga membuat kami merasa menjadi keluarga baru, langsung buat grup di WA, foto-foto seperti teman lama yang baru bertemu, beberapa juga berjanji untuk bertemu kembali jika sedang berada di satu kota. 
Keluarga Baru !

Pengumuman bagi yang lulus dan tidak lulus akan disebat lewat email secara beragam di bulan Agustus ini. Saya sudah pernah gagal sebelumnya dan tidak kapok untuk kembali mencoba, karena lulus sampai tahap DA pun sudah sesuatu yang sangat wah bagi saya. Setiap periode ada ribuan pemuda yang ingin mendaftar menjadi PM, tahun ini ada 9800an pemuda yang mendaftar dan dipilih 200an pemuda untuk seleksi lanjutan di tahap DA, nantinya mungkin hanya 40an pemuda yang dipilih menjadi PM. Mereka ini pemuda-pemuda terbaik yang siap mengabdi di tempat yang berlum pernah sama sekali mereka datangi, siap menjadi inspirasi dan manjadi penyala di tempat mereka ditugaskan nanti. 

Karena itu walaupun tidak lulus lagi, saya tetap bangga karena pernah bertemu dan berbagi hari bersama pemuda-pemuda luar biasa ini :) Saya percaya dimanapun kita berada, kita tetap bisa menjadi penyala dan manusia bermanfaat bagi orang-orang disekeliling kita. 

2 comments

  1. Trus kalo diterima nasib anak-anak prima gmn bu? Hiks...semoga diberikan yang terbaik menurut Allah ya bu..kabarin hasilnya ya ;)

    BalasHapus
  2. Asri memang keren, semoga lulus yo dek :)

    BalasHapus

leave yout comment here :)