Bergerak perlahan



Kemarin di sebuah terminal tempat aku mencegat bis menuju ke Bandung, aku mampir sejenak ke sebuah warung nasi, penjualnya sudah sangat tua, sepasang kakek dan nenek. Si Kakek masih cukup gesit bergerak kesana kemari, sementara nenek untuk berjalanpun sudah sulit.

Si nenek menghitung uang kembalianku setelah makan, cukup lama.

Sepanjang perjalanan Jakarta - Bandung aku berpikir, bagaimana rasanya menjadi tua. Bagaimana rasanya harus perlahan mengerjakan beragam hal? Akankah semenyeramkan itu?

Harus membuat jeda disetiap langkah, berpikir lebih lama bukan karena supaya lebih matang namun karena otak kita tak lagi prima, tak bisa berlari karena bukan hanya itu berbahaya namun sendi sendi ini tak lagi mampu menopang.

Bagaimana rasanya menjadi tua?
Bagaimana?

----


0 comments

leave yout comment here :)