Review Asri: Masquerade Hotel karya Keigo Higashino

 

Hai! Pekan lalu saya membaca buku Masquerade Hotel karya Keigo Higashino. Buku ini adalah buku ke-10 Keigo Higashino yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Saya ikut perordernya, lumayan dapat diskon kalau tidak salah sekitar 20% ditambah dapat bonus sticky notes (? gak tau namanya) spesial edisi Masquerade Hotel ini. 


Setelah terakhir membaca Tragedi Pedang Keadilan beberapa waktu lalu, saya tidak punya menaruh ekspektasi apapun pada buku Keigo Higashino hehe, kalau memang ceritanya setrue-crime Tragedi pedang Keadilan, ya sudah, akan tetap saya baca juga karena Keigo memang masuk ke daftar penulis yang bukunya tetap saya nikmati bagaimanapun ceritanya. Tapi ternyata buku ini sangat menyenangkan untuk dibaca, setidaknya dibanding tragedi pedang keadilan yang amat menyayat hati, buku ini sangat menghibur buat saya. 

Buku ini berkisah tentang kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Tokyo. Di tiap lokasi pembunuhan, selalu ditemukan kartu berisi petunjuk menuju lokasi dan waktu pembunuhan berikutnya. Awalnya polisi tidak bisa menebak lokasi dan waktu pembunuhan tersebut, namun ketika akhirnya mereka bisa membaca petunjuk tersebut, sampailah mereka pada dugaan lokasi pembunuhan berikutnya: Hotel Cortesia Tokyo! 

Berangkat dari kesimpulan tersebut, beberapa petugas kepolisian ditugaskan menyamar di hotel, menempati beberapa posisi mulai dari petugas kamar, bell boy, sampai.. front desk, sebuah posisi sulit yang biasanya ditempati petugas senior hotel yang sudah berpengalaman. Petugas kepolisian yang dengan setengah hati menempati posisi ini adalah Nitta Kosuke. Ia dipasangkan dengan staf front desk sungguhan yang sangat berpengalaman, Yamagashi Naomi yang tugasnya melatih Nitta dan memastikan penyamaran Nitta tidak terbongkar. 

Belajar mengenali karakter tamu hotel

Salah satu hal yang tidak diduga Nitta ketika ditugaskan menjadi front desk adalah ia juga berkesempatan memahami karakter tamu hotel yang datang. Mulai dari bertemu tamu yang biasa saja, sampai meninggalkan kesan mendalam. Sebetulnya Nitta juga memang harus mengamati tamu-tamu mencurigakan, siapa tahu ada petunjuk kalau tamu tersebutlah pelaku kejahatannya. Di sepanjang buku, kita akan banyak bertemu tamu-tamu menyebalkan (he he), mulai dari tamu menyebalkan yang masih bisa ditoleransi tingkat nyebelinnya, sampai yang betulan ngehe. 

Sepertinya bagian menyelami karakter manusia ini jadi ciri khas Keigo sensei banget ya, bagaimana tamu yang egonya tersinggung mencoba menjebak staf hotel, bagaimana tamu yang terluka di masa lalu mencoba membalas dendam dengan cara kekanak-kanakan, sampai bagaimana kasus-kasus pembunuhan tersebut terjadi, semuanya meninggalkan kesan yang mendalam bagi saya, karena yaa manusia tuh gitu hehe saya juga gitu, kebanyakan orang juga gitu, kalau punya pengalaman tidak menyenangkan akan gampang teringat, hanya saja bagaimana cara orang merespon, itu yang beda-beda yang kita mendapatkan beberapa contohnya di buku ini. 

Perkembangan karakter Nitta

Nah, menariknya, tidak hanya diajak mengenal karakter tamu hotel,  kita juga akan diajak untuk mengenali karakter utama di buku ini dengan lebih mendalam. Menurut saya, salah satu yang asyik dan menyenangkan dari buku ini, adalah karakter Nitta yang amat manusiawi. Dia sangat ingin terlihat menonjol, terutama dalam kasus yang sedang ramai dan jadi sorotan ini. Sebagai polisi yang sebelumnya memegang kasus secara langsung, penugasannya untuk undercover menjadi seorang front desk sungguh melukai egonya. Ia ingin melakukan sebuah pembuktian, dan dalam hal ini, ia dibantu Polisi senior dari kepolisian daerah, yang sangat bijak dan bisa melihat keinginan Nitta yang menggebu-gebu. Nose namanya. 

Bagaimana perjalanan pendewasaan Nitta dalam kasus ini, dari yang awalnya: harus saya yang menuntaskan dan menyelesaikan kasusnya, menjadi it's not about me, it's about them namun tanpa mengurangi kejeliannya dalam melihat apa yang terjadi, buat saya menjadikan buku ini jadi sangat kaya pembelajaran juga. 

Plot twist


Seperti buku misteri pada umumnya, tentu tidak seru ya kalau tidak ada plot twist yang terjadi, dan tenang saja, buku ini menyajikan plot twist yang buat saya sih gak ketebak ya, tapi entah mengapa saya merasa beberapa orang yang biasa membaca buku misteri sepertinya bisa menebak hehe. (Kalau kamu sudah baca bukunya boleh loh komentar di tulisan ini, kamu bisa tebak plot twistnya atau tidak). 

Saya suka plot twist yang disajikan! ada bumbu-bumbu romance pula (walaupun setitik saja hehe), tapi buat saya yang suka romance, ini menjadikan bukunya lebih menarik! Bayangkan bau parfum jadi salah satu petunjuk di akhir buku hehe. 

Endingnya, baik ending kasus maupun ending buku, buat saya pribadi sekali lagi: sangat menyenangkan dan memuaskan.

Membaca buku ini mengingatkan saya pada buku The Newcomers dan after effect setelah membacanya, seperti tidak membaca buku misteri, tapi ada perasaan hangat, karena tak hanya diajak membaca kasus pembunuhan yang menegangkan saja, tapi juga diajak mengenali karakter di buku secara lebih dalam. Sangat berbeda dengan membaca buku Tragedi Pedang Keadilan he he. Bukan berarti Tragedi Pedang Keadilan jelek ya, tapi jelas bukan buku yang akan saya baca ulang dalam waktu dekat. 



0 comments

leave yout comment here :)