DIGITAL JOURNALISM : THE AGE OF INFORMATION AND MEDIA LITERATION



Pernah mendengar harian New York Times ? yang menjadi media informasi bukan hanya bagi warga New York tapi juga untuk warga di seluruh Dunia  ? bulan lalu mereka mengumumkan diri takkan lagi memproduksi koran harian namun masih tetap menerbitkan berita gratis dan berbayar melalui nytimes.com.
Langkah ini sebenarnya tak mengejutkan bagi para pengamat media dan jurnalistik, dengan dunia serba digital seperti sekarang dimana informasi bisa diakses dalam genggaman tangan melalui handphone dan koneksi internet yang makin mudah ditemui, manusia semakin malas membeli koran, berita bisa diakses tinggal sekali klik, namun bukan berarti dunia jurnalistik mati karena internet, dunia jurnalistik kini tengah berada di era baru, sebuah era digital. Begitulah kira-kira gambaran acara Journalist Days yang diadakan Badan Otonom Ekonomika Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang diadakan sejak tanggal 29 April hingga 2 Mei 2013, kami beruntung bisa mengikuti agenda acara tersebut.

JURNALISTIK DIGITAL
Hari pertama dimulai dengan diadakannya training penulisan digital, yang diisi langsung oleh Wahyu Diatmika, redaktur pelaksana tempo.co, acara yang berlangsung sejak pagi di FEUI tersebut memperkenalkan sebuah dunia jurnalistik digital yang menampilkan kedua sisi positif dan negatif dari jurnalistik digital tersebut, sisi positifnya tentu saja terletak pada kemudahan informasi yang bisa diakses oleh siapa saja dan dimana saja namun selain memberikan berbagai kemudahan tersebut jurnalistik digital masih menyisakan sebuah tanya akan kevalidan sebuah berita, konfirmasi cepat  dibutuhkan para jurnalis digital karena itu sekarang ini, proses pemerolehan konfirmasi tersebut juga termasuk kedalam berita jurnalistik digital. Para jurnalis digital mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan sebauh berita yang bisa jadi awalnya rumor, hingga selesai apakah berita itu memang benar terjadi atau hoax belaka, para jurnalis online juga tak bisa sembarangan menghapus berita mereka di Internet, oleh sebab itu redaksi permberitaan online juga mempunyai tugas yang sama beratnya dengan media mainstream dalam penerbitan berita.
Dengan maraknya jurnalistik digital, belakangan mulai deikenal istilah baru citizen journalism, dimana masyarakat, selain menjadi konsumen juga bisa menjadi produsen media di Internet, bisa melalui blog di blogger, wordpress atau blog yang disediakan media online seperti blog tempo dan kompasiana, bahkan citizen journalism juga bisa dilakukan melalui kicauan di twitter. 

COMPANY VISIT

Company Visit di Metro TV

Pernah membaca koran kompas atau membuka situs kompas.com ? mungkin teman-teman menganggap bahwa berita di harian kompas dan kompas.com dikelola oleh redaksi yang sama, itulah yang terpikir oleh saya sebelum melakukan kunjungan ke kantor kompas gramedia.
Dihari kedua kami berkesempatan untuk melihat dari dekat bagaimana para redaksi sebuah perusahaan media bekerja, dari kunjungan itu pula kami mengetahui bahwa setiap media memiliki cara yang berbeda dalam mengelola pemberitaan, khususnya untuk cetak dan digital. Di Kompas, awalnya berita yang keluar di kompas.com berasal dari meja redaksi yang sama dengan harian kompas, namun merasa perlunya pengembangan di pemberitaan digital, kompas membuat redaksi tersendiri bagi harian kompas dan kompas.com, di media lain seperti tempo redaksi harian dan tempo.com masih saling berada dalam satu redaksi, detik.com lebih hebat lagi mengelola pemberitaan digital karena tidak mengeluarkan media cetak.
Kunjungan berikutnya di lakukan ke kantor Metro TV dan Media Indonesia, perusahaan media milik Surya Paloh ini sangat menarik dari segi artistik, tidak seperti kantor-kantor perusahaan yang terkesan kaku, desain kantor ini lebih terkesan seperti galeri seni, tepat disebelah setting acara eight eleven show, berdiri dua patung yang menjulang tinggi di lobbi gedung,  lukisan disetiap sudut dinding dan galeri news anchor metro TV. Di sini kami juga melihat langsung tempat para jurnalis TV bekerja, sempat terlihat Helmi Yahya dan krunya yang sedang rapat membahas rancangan acaranya, tak nampak terganggu dengan kedatangan sekitar 40 orang yang masuk kedalam studio 3. Kami juga diajak melihat studio besar tempat dilakukannya pengambilan gambar untuk acara yang membutuhkan ruangan besar seperti kick andi, just alvin ataupun acara-acara debat kandidat kepala daerah.
Sempat berharap bisa bertemu dengan salah satu news anchor acara di stasiun TV ini, ternyata harapan itu terkabul ketika bertemu dengan Dalton Tanonaka, pembawa acara Indonesia Now setiap sabtu pagi. Walau hanya berpapasan ia sangat ramah menyapa kami. 

SEMINAR

Keynote Speech dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Ir. Tifatul Sembiring
Hari terakhir kami di Universitas Indonesia diisi dengan mendengarkan seminar dari para pembicara hebat yang telah memiliki jam terbang tinggi di dunia jurnalistik. Diawali dengan ceramah singkat dari keynote speaker Ir. Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informasi RI. Seminar ini masih membahas digital journalism dan literasi media. Ada sesi pertama panitia menghadirkan tiga orang pembicara, pimred ANTVnews, Uni Lubis, pimred detik.com Arifin Asydhad dan redaksi kompas.com Heru Margianto. Sesi kedua yang merupakan sesi paling menarik bagi kami, dimoderatori oleh news anchor TRANS 7 Andrie Djarot, dan menghadirkan pembicara hebat seperti pimred RCTI Arief Suditomo, Alvin Adam, pemandu acara Just Alvin di Metro TV, dan Budi Setyarso, Redaksi Eksekutif harian tempo.
Saat membahas mengenai literasi media, para pembicara banyak mengemukakan trend baru didunia maya yakni social media, social media banyak dijadikan sebagai sumber awal media untuk kemudian digali dengan mencari narasumber terpercaya setelah akhirnya menjadi berita. Hanya saja para jurnalis perlu berhati-hati dalam menggunakan media sosial sebagai sumber berita karena media sosial tidak memiliki verifikasi sebagaimana media massa. Tidak ada kurasi konten di sosial media dan walaupun berbagai berita bertebaran di media sosial, biasanya berita yang hanya sekedar hoax akan menghilang dalam dua hingga tiga hari. 

with Arief Suditomo

0 comments

leave yout comment here :)