Nostalgia di Palasari

Susunan Buku khas di hampir seluruh lapak

Salah satu tempat yang wajib saya datangi ketika berada di Bandung adalah Pasar Buku Palasari.
Kemarin saya mengajak adik saya yang memang belum pernah ke Palasari. Saya sendiri tak punya tujuan khusus mencari sebuah judul, tapi teman-teman di Bengkulu menitipkan beberapa buku untuk dicari.
Well, buku yang dicari-cari pun tak kunjung didapat, kami sampai memutari seluruh palasari dan hasilnya nihil. Mungkin memang sedang kosong. Tapi saya mendapat beberapa buku titipan teman, saya sendiri membeli satu majalah national geographic traveler indonesia bekas tahun 2010. Dan membeli buku tentang travel writer karangan yudasmoro yang tulisannya sering saya baca di blognya.
Merdeka !00% Tan Malaka, titipan Ela yang setengah sulit dicari

Saya memang tak pernah sebentar kalau mampir dipalasari, selalu berputar-putar, kadang hanya untuk mengagumi betapa banyak buku disini, kalau beruntung saya bisa menemukan satu atau dua buku lama yang menarik perhatian dan saya beli. Pertama kali saya kesini waktu SMA, sendiri naik angkot, padahal jaraknya jauh sekali dari rumah, tapi saya yang dulu sangat sangat menggilai baca dan buku senang sekali ketika bisa kesini. Sekarang saya tak tahu kenapa minat saya terhadap buku untuk beberapa genre drastis berkurang, sebut saja komik, sekarang hanya conan yang masih rutin saya baca, novel sangat jarang saya sentuh. Saya lebih suka baca majalah, dan belakangan ini tertarik dengan buku-buku traveling, itu sebabnya saya membeli buku travel writer, supaya saya makin rajin menulis dan kualitas tulisan saya semakin baik. Tapi saya tak pernah benar-benar mendedikasikan hidup dan bekerja dengan traveling seperti sang penulis.
Belakangan saya benar-benar terinspirasi dengan quotes dari Kitab Suci Al-Quran yang membuat saya semangat untuk berjalan sejauh kita bisa dan bersyukur atas kebesaranNya.
"Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka berjalanlah disegala penjurunya . ." QS Al-Mulk (67-15)
Kembali lagi ke palasari, saya selalu terkagum-kagum dengan para pedagangnya. Memang banyak dari mereka yang hanya hafal judul, penulis dan penerbitnya. tapi ada juga beberapa pedangan yang saya temui mengetahui isi buku-buku tersebut, artinya mereka juga membaca buku-buku yang mereka jual dan bahkan menyarankan beberapa judul lain. Biasanya jika sudah mengobrol panjang lebar tentang isi buku tersebut dengan sang penjual, potongan harga pun mudah diberikan.
Selain mencari buku langka, banyak juga yang mencari buku sekolah bekas disini, semua buku bekas disini dihargai setengah harga buku barunya, tapi kalau kita bisa menawar biasanya masih bisa lebih murah. Toko disini tutup sebelum magrib, jadi sebaiknya datang disiang hari waktu untuk mencari lebih panjang.

sepuluh ribu untuk terbitan 2010. Fine



WOW !



Masih selalu kagum dengan para pedagannya yang hafal judul dan intisari isinya

Ini yang baru, corner diskon di Toko bandung Book Centre. Semua buku 5.000-25.000
Pelepas Dahaga, favorit kebanyakan pengunjung diujung kios


0 comments

leave yout comment here :)