Menemukan Jawaban di Bandung Malam



Mungkin ini kenapa begitu banyak orang yang suka datang ke Bandung, bahkan berkali-kali.

Gedung Sate di Malam Hari


Sampai kemarin saya masih belum paham mengapa Bandung selalu macet, apa lagi di akhir pekan. Orang-orang yang berdomisili di Bandung pasti malas pergi keluar rumah bila melihat kemacetan yang begitu parah, belum lagi tempat parkir yang selalu penuh. Kenapa begitu banyak orang yang datang ke Bandung ? Saya pernah menanyakan ini dan adik saya Bayu dengan simple menjawab “Belanja meureun, da pada banyak duit yang kesini mah” waktu itu saya hanya menjawab “mungkin sih”. Bukan apa, soalnya Bandung memang surganya shopaholic khususnya untuk para shopaholic. 

Tapi sekedar belanja kadang kurang pas untuk menggambarkan kenapa begitu banyak orang yang datang ke Bandung. Akhirnya malam ini baik saya maupun Bayu menemukan jawabannya. Kami pulang agak terlambat usai mencari buku di Palasari, tadinya saya berniat ingin donor darah di daerah Pasteur, jadi kami pulang melewati pasopati. Sebelum lewat pasopati kami ngobrol diatas vespa, tentang bangunan-bangunan megah yang kami lewati, termasuk museum geologi yang jelas terlihat berbeda waktu malam, tulisan saya tentang night at the museum mulai agak nyata gambarannya. Membayangkan replika fosil dinosaurus berjalan di bangunan sebesar itu. 

Beberapa meter dari museum kami berhenti, melihat pemandangan mobil berplat nomor B, F dan plat selain D lainnya berhenti di depan gedung Sate untuk berfoto, dari waktu itu kami ingin sekali berfoto didepan gedung ini, beberapa kali lewat tapi tak pernah sempat berhenti, ada saja alasannya dan paling sering karena mood yang sedang berantakan. Kami turun dan ikut berfoto, kami tidak tau kalau gedung sate menyala indah di waktu malam. Lampunya masih belum dinyalakan, jadi dengan polos kami juga ikut jepret sana jepret sini sambil menyaksikan panitia upacara peringatan kemerdekaan di seberang jalan. Usai mengambil beberapa foto dan siap untuk kembali jalan, saya berbalik dan takjub, lampunya menyala, dan saat itu saya menyadari, Bandung memang indah sekali, wajar semua orang datang kesini. Saya setengah berteriak waktu melihat lampu menyala, sepertinya serombongan turis dari Jakarta yang tadinya sedang asyik melihat hasil jepretan mendengar dan mereka juga berfoto ulang. Ketika lampu menyala, lebih banyak lagi mobil dan motor yang menepi, ada juga yang hanya membuka kaca jendela, mengambil gambar dari dalam mobil dengan kamera canggih. 


Suasana habis hujan

Tampaknya bukan hanya saya yang sudah menemukan jawaban kenapa banyak orang datang ke Bandung, Bayu juga antusias dengan penemuan baru kami. Maklum, walaupun lama tinggal di Cimahi, kami jarang keluar malam dan bisa dipastikan kalaupun keluar malam tak pernah lewat depan gedung sate. Kami pun melanjutkan perjalanan dan (sesuai dugaan) seperti biasa ikut dalam lautan macet daerah Pasteur.


Sebelum dinyalakan

Setelah dinyalakan : The Amazing Gedung Sate

Kesibukan Damkar jelang upacara

Icon kota Bandung lainnya yang tak kalah tenar : Pasopati
Kota Bandung di Malam Hari
tak mau kehilangan moment eh :D

My Brother






2 comments

  1. bandung itu cantik kalo malam dan lumayan sejuk, aplgi kalo melihat dari bukit bintang lebih cantik lg pemadangannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya setuju :)
      sayangnya belum pernah liat dari bukit bintang, mungkin suatu hari

      Hapus

leave yout comment here :)