Journal Asri
  • Home
  • About Me
Udah Pemilunya?

Beberapa bulan belakang memang bulan paling bising di Indonesiaku ketercinta karena satu hal: PEMILIHAN UMUM PRESIDEN.

Yup, walaupun sebenarnya dalam pemilu 17 April kemarin kita tidak hanya memilih presiden, tapi juga DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kota/Kabupaten, tetap saja yang paling bikin rusuh adalah pemilihan presiden. Sebabnya kurang lebih karena: calon presiden dan wakilnya kali ini hanya ada dua. (menurut saya sih begitu hehe) abisnya waktu calonnya ada tiga atau bahkan sampai lima dulu, kayanya ga sepanas ini deh.

But anyway, saya amat senang bisa ikut pemilu kemarin. Bisa jadi salah satu pemilu paling dramatis yang pernah saya ikuti nih. Berangkat dari Jakarta jam 18.00 agar bisa sampai rumah sebelum tengah malam, tapi ternyata baru dapat bis jam 21.00 dan sampai rumah Cimahi jam 02.00 dini hari.

Kemarin banyak sekali orang yang mengantri bis, sampai dikasih nomor antrian. Lebih ramai dari pada pulang lebaran atau menjelang puasa. Padahal banyak dari mereka yang juga harus balik Rabu malamnya. Kalau saya sih ya desak-desakan pun, kamis terobos libur. Jadi bisa loooong weekend di Cimahi.

Sepertinya memang banyak banget yang semangat mau nyoblos kali ini. Kalau baca di berita, tingkat partisipasi pemilu kali ini (yang berarti orang yang datang ke TPS ya, mau milih atau golput sekalipun) sampai diatas 80%. Keren!

Asri pilih yang mana?

Untuk urusan pemilihan presiden, saya gak banyak publish di medsos sih :D alasannya: saya suka kesel lihat teman-teman yang postnya tentang capres pilihannya, baik capres 01 ataupun 02, jadi yaaaakkk ga mau lah ikut bikin kesel-kesel di medsos, lagipula masih banyak hal berharga yang lebih bisa dibagi daripada sekedar dukungan ke capres. (etapi kalau lihat TL saya di Twitter, pasti bisa nebak sih saya pilih siapa).

Saya malah cukup semangat memilih DPD, DPR RI, DRPD Provinsi dan DPRD Kota Cimahi, sempat riset kecil-kecilan untuk melihat yang kemungkinan dipilih. Akhirnya untuk DPD saya pilih seorang calon anggota DPD yang dari profilnya berjanji akan memperjuangkan isu lingkungan hidup. Untuk DPR RI saya pilih seorang caleg perempuan, untuk DPRD Provinsi dan DPRD Kota saya titip suara untuk PSI, partai anak-anak muda yang walaupun dalam beberapa hal saya kurang setuju pada gagasannya, tapi saya tetap menitipkan harapan pada mereka-mereka yang baru. Masih belum tahu sih di Jabar dan Cimahi, PSI dapat PT 4% atau tidak, di pusat mereka kalah, tapi sebenarnya bukan kalah juga sih. Lima tahun kedepan PSI bisa kasih lihat kinerja mereka di daerah-daerah yang lolos 4% :) kalau memang bagus dan teruji bisa jadi saya pilih mereka lagi lima tahun kedepan, kalau tidak tentu bisa saja berubah.

Menjaga hati di PEMILU 2019

Pemilu 2019 ini benar-benar bikin geram karena banyak sekali berita hoaks dan tweet-tweet dari pemimpin partai atau tokoh masyarakat yang ga ngasih contoh baik untuk warganya. (Saya gak akan mention siapapun, dari kubu 01 atau 02, banyak sekali). Yang paling sedih, kalau itu sampai kebawah, di share oleh teman-teman saya di medsos, di share oleh keluarga dan teman di grup whatsapp. Geram, kalau lagi niat, biasanya saya komen, mempertanyakan kebenaran beritanya. Kalau lagi malas, langsung keluar "Selemah-lemahnya iman adalah diam" wkkk, jadi saya gak komentar apa-apa, tapi dengan tidak meneruskan berita tersebut, saya rasa sudah cukup.

Saya juga mute beberapa teman saya di Instagram untuk menjaga 'hati', beberapa teman yang benar-benar saya sayangi, biasanya saya DM panjang, karena saya sayang. Kalau yang ga deket-deket banget, ya saya biarin. Kalau di IG saya mute, di FB bisa sampai saya block sambil mengurangi pertemanan di FB :D.

Aaaah, bagi beberapa orang mungkin mudah, melihat orang lain post segala rupa tentang capres tertentu tapi hatinya biasa saja. Tapi saya tidak. Melihat teman-teman yang saya tahu cerdas, tapi post sembarang berita tanpa tahu faktanya, membuat saya berpikir yang tidak-tidak, berpikir negatif, paling parah bisa sampai nyinyir, walaupun nyinyirnya kalau gak depan Mas Har, depan Renti, depan Bayu.

Soal Agama

Soal agama yang jadi bahan dagangan paling laku keras di pemilu 2019 ini juga jasi salah satu hal lain yang bikin saya geram. Sama aja kok, 01 atau 02 dua duanya jualan agama sebagai alat pendongkrak elektabilitas.

Seorang teman yang saya kenal ga suka sholat (mohon maaf ya Allah kalau ternyata dia sholat tapi saya gatau), terus ga suka ngaji juga, memilih dan mendukung keras salah satu paslon karena takut Islam akan dipersulit kalau lawannya yang naik.

Meh. Dalam hati nyinyir tapi ga sanggup mengeluarkan kata-kata apapun.

Saya benar-benar berharap isu agama ini berhenti dikaitkan dengan politik. Saya mendukung penuh kok kalau orang yang turun ke politik adalah orang-orang beragama. Tapi bukan dengan menjadikan agama sebagai isu yang enak digoreng buat narik simpati orang doang.

Walaupun balik lagi. Ya berarti memang baru segitu doang masyarakat kita pemahamannya.

---

Ngobrol politik ini agak seram-seram gimana sih, saya senang berdiskusi dan membaca banyak tentang politik, tapi juga tidak seterbuka itu untuk diskusi dengan semua orang. Ilmu saya belum sebanyak dan sedalam itu. Tapi saya juga gak mau tutup mata pada politik di Indonesia. Saya ingin perubahan di banyak hal, perubahan dibidang lingkungan, pendidikan, literasi, kesetaraan gender, akses yang baik untuk anak-anak di Indonesia buaaaanyak hal yang saya tau, tidak bisa dilakukan sendirian oleh saya dan teman-teman komunitas saja. Karenanya saya menaruh harapan besar pada teman-teman yang lolos di senayan untuk melakukan perubahan dari dalam sistem.

Memasang ekspektasi tinggi tentunya harus siap dengan kekecewaan tinggi juga.
Lima tahun lalu, saya tidak peduli dengan percalegan, jadi gak kecewa-kecewa amat ketika lima tahun lalu DPR, DPRD amburadul, banyak korupsi dan produk RUU yang sedikit, sekalinya ada malah bikin rusun (RUU Permusikan maksudnya). Nah lima tahun kedepan, saya mau ikut jadi polisi. Memantau sampai mana DPR kita bekerja. Dari hal kecil dulu lah dengan mau berusaha nonton hearingnya mereka terhadap isu-isu yang menjadi concern saya.Abis kalau ngeluh mulu padahal ga tau apa-apa, juga gak fair kan :)


---
Untuk teman-teman semua yang kebetulan baca.
Tenaaaang, saya masih berteman baik dengan teman-teman saya walaupun beda pilihan. Orang serumah aja kita beda-beda pilihan tapi tetap akur kok. Jadi jangan ragu buat colek-colek untuk ngobrol banyak. Saya siap belajar :)

Salam haaaangat,
Asri
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Nih buat jajan

POPULAR POSTS

  • Review Asri - Buku Seribu Wajah Ayah karya Nurun Ala
  • Review Asri: Buku Confession karya Minato Kanae
  • Reading Recap September 2021
  • [Review Asri] Kemarau - A.A. Navis
  • [Review Asri] Atomic Habits - James Clear
  • We're Expecting!
  • Juni yang Tidak Terlalu Bersahabat
  • [Review Asri] Failure - Greatmind
  • Review Asri - The Power of Language Karya Shin Do Hyun & Yoon Na Ru
  • Senin Pagi

Goodreads

Asri's books

Kejutan Kungkang
it was amazing
Kejutan Kungkang
by Andina Subarja
The Fine Print
liked it
The Fine Print
by Lauren Asher
Under One Roof
liked it
Under One Roof
by Ali Hazelwood
Lessons from Surah Yusuf
it was amazing
Lessons from Surah Yusuf
by Abu Ammaar Yasir Qadhi
Setelah membaca ini sampai selesai malam ini. Jadi paham kenapa Allah bilang kalau Kisah Yusuf ini salah satu kisah terbaik dalam Quran. Ada terlalu banyak pelajaran berharga dari kisah Yusuf. Dr. Yasir Qadhi mengawali buku ini dg sebab...
No Exit
liked it
No Exit
by Taylor Adams

goodreads.com

Blog Perempuan

Blog Perempuan

Kamu pengunjung ke

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (7)
    • ►  Maret 2023 (2)
    • ►  Februari 2023 (2)
    • ►  Januari 2023 (3)
  • ►  2022 (53)
    • ►  Oktober 2022 (2)
    • ►  September 2022 (13)
    • ►  Agustus 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (9)
    • ►  April 2022 (7)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  Februari 2022 (6)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (35)
    • ►  Desember 2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  Agustus 2021 (3)
    • ►  Juli 2021 (2)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (6)
    • ►  Januari 2021 (6)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (3)
    • ►  Agustus 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ▼  2019 (15)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ▼  April 2019 (1)
      • Refleksi Asri tentang PEMILU
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  Desember 2018 (4)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ►  2017 (21)
    • ►  Desember 2017 (1)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (3)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  Agustus 2017 (4)
    • ►  Juli 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (2)
  • ►  2016 (65)
    • ►  Desember 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (17)
    • ►  Juni 2016 (7)
    • ►  Mei 2016 (7)
    • ►  April 2016 (25)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (29)
    • ►  Desember 2015 (3)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  Agustus 2015 (13)
    • ►  Juli 2015 (4)
    • ►  Juni 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (3)
  • ►  2014 (32)
    • ►  Desember 2014 (9)
    • ►  November 2014 (7)
    • ►  Oktober 2014 (2)
    • ►  September 2014 (3)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (2)
    • ►  Februari 2014 (6)
  • ►  2013 (69)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  Oktober 2013 (7)
    • ►  September 2013 (7)
    • ►  Agustus 2013 (15)
    • ►  Juli 2013 (4)
    • ►  Juni 2013 (8)
    • ►  Mei 2013 (2)
    • ►  April 2013 (5)
    • ►  Februari 2013 (4)
    • ►  Januari 2013 (11)
  • ►  2012 (6)
    • ►  November 2012 (4)
    • ►  Oktober 2012 (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober 2011 (4)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  Maret 2011 (3)
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Journal Asri. Designed by OddThemes