Journal Asri
  • Home
  • About Me

15 Januari 2016 mungkin akan menjadi hari yang tak pernah saya lupakan dalam hidup saya. Hari Minggu, selepas membantu dekorasi PAUD yang akan dibuka besok di Desa, saya mengurung diri di kamar mempersiapkan diri untuk mengajar besok. Selepas isya, anak-anak datang memanggil saya.
“Bu Asri, ada banyak bintang!” seru salah satu dari mereka.

Saya segera menyimpan seluruh pekerjaan saya. Saya tinggalkan semuanya dan mengambil ponsel untuk memindai bintang lewat aplikasi sky maps dan star tracker. Benar sekali, langit hari ini sangat indah, ada banyak sekali bintang di langit. Saya sekarang mulai bisa menemukan rasi bintang orion tanpa bantuan aplikasi, saya langsung menemukan sabuk orion yang ditandai dengan tiga bintang yang berjajar rapi di langit.

Namun tahukah teman apa yang membuat malam ini tak akan mungkin saya lupakan ?
Ketika saya dan anak-anak mempelajari rasi bintang canis major yang ditandai dengan Sirius, bintang palling terang di langit, tiba-tiba sebuah bintang bergerak turun secara perlahan. Yap, BINTANG JATUH !! dan saya menyaksikan dengan takjub bersama anak-anak. Itu untuk pertama kalinya dalam hidup saya , saya melihat bintang jatuh. Saking takjubnya, saya melupakan ritual khas ketika orang-orang memandang bintang jatuh. Make a wish, saya terus memandang bintang itu hingga ia menghilang dari permukaan langit.

Takjub.

Rasanya banyak sekali hal baru yang saya temui sejak berada di Desa Ampera. Namun hal baru yang satu ini membuat saya takjub pada kekuasaan Allah. Sungguh besar kekuasaannya dan sungguh kita sebenarnya tak ada apa-apanya.

Melihat bintang-bintang di Ampera juga membuat saya ingin lebih mempelajari tentang astronomi. Saya ingin mempelajari lebih jauh tentang rasi bintang, bintang, planet dan beragam fenomena yang terjadi di langit. Ah, saya berkesempatan melihat tiga planet ketika berada di Ampera. Mars, Venus dan Jupiter.


Rasanya beruntung sekali di tempatkan disini. Saya jadi belajar hal baru, beruntung juga karena anak-anak sama semangatnya dengan saya ketika mempelajari bintang dan rasinya. 
Pulau Dua, Banggai

Halo 2017 !

Pengajar Muda angkatan ganjil dikirim di waktu libur antara semester 1 dan 2, pembelajaran belum dimulai dan waktu tersebut kami manfaatkan untuk berkenalan dengan warga, berkunjung ke desa teman-teman penempatan di Kabupaten yang sama dan yang tak lupa adalah mengunjungi tempat yang menjadi khas wilayah penempatan. Tim Banggai berkesempatan mengunjungi sebuah pulau indah pada tanggal 2 Desember lalu, nama pulaunya adalah Pulau Dua di Balantak, Banggai.

Tim Banggai


Perjalanan ke tempat ini bisa dibilang menguji kekompakan kami sebagai keluarga di Banggai. Kami berangkat sore hari, Destin menjadi ibu supir kece yang kami anggap lulus ujian supir trans sulawesi, perjalanan dari Luwuk ke Balantak memakan waktu sekitar 3-4 jam, namun perjalanan kami tak semulus harapan kami, jam setengah delapan malam, mobil rentalan kami mogok di tengah hutan, beruntung kami ke Balantak di pandu oleh Bang Sandi, teman kami dari Luwuk yang awalnya hanya membawakan kami bekal Nasi Jaha dan daging Bebek untuk bekal perjalanan. Mobil kami tak bisa menyala dan akhirnya harus disambung dengan tali untuk di tarik ke Balantak. 

Bersama Ibu Supir Keceee


Niat awal kami berdelapan untuk tidur di mobil pun gagal, kami dititipkan bang sandi ke rumah mahasiswanya, namanya Ranto, beruntung kami disambut dengan baik dan diizinkan menginap semalam untuk menyeberang keesokan hari.

Tapi syukurnya semua tantangan perjalanan ke Pulau Dua bisa dilalui dengan baik dan seru.


Nic!


Dari desa ke pulau dua kami harus menyeberang menggunakan bodi, istilah warga lokal untuk perahu kayu, butuh waktu 15-20 menit kesana, pagi begitu cerah, ombak juga aman di awal perjalanan.

Sampai Pulau Dua kami disuguhi pemandangan yang luar biasa. Pantai pasir putih yang indah, pulau-pulau di seberangnya yang juga menambah cantik pemandangan sekitar. 

Ramto lalu mengajak kami untuk mendaki puncak bukit di Pulau Dua agar dapat memandang pemandangan di sekitar Pulau Dua secara utuh. and damn, mungkin ini adalah pemandangan terindah yang pernah saya lihat. 

Pulau Dua


Kami menghabiskan waktu untuk memandangi keajaiban Tuhan yang terasa begitu dekat. 

Banggai, kabupaten dengan banyak pesona dan potensi. Rasanya banyak sekali tempat indah yang bisa didatangi disini yang membuat kita begitu bersyukur mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung karunia Tuhan di Banggai. 

Family !


Jadi, kapan ke Banggai ?
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Nih buat jajan

POPULAR POSTS

  • Review Asri - Buku Seribu Wajah Ayah karya Nurun Ala
  • Review Asri: Buku Confession karya Minato Kanae
  • Reading Recap September 2021
  • [Review Asri] Kemarau - A.A. Navis
  • [Review Asri] Atomic Habits - James Clear
  • We're Expecting!
  • Juni yang Tidak Terlalu Bersahabat
  • [Review Asri] Failure - Greatmind
  • Review Asri - The Power of Language Karya Shin Do Hyun & Yoon Na Ru
  • Senin Pagi

Goodreads

Asri's books

Kejutan Kungkang
it was amazing
Kejutan Kungkang
by Andina Subarja
The Fine Print
liked it
The Fine Print
by Lauren Asher
Under One Roof
liked it
Under One Roof
by Ali Hazelwood
Lessons from Surah Yusuf
it was amazing
Lessons from Surah Yusuf
by Abu Ammaar Yasir Qadhi
Setelah membaca ini sampai selesai malam ini. Jadi paham kenapa Allah bilang kalau Kisah Yusuf ini salah satu kisah terbaik dalam Quran. Ada terlalu banyak pelajaran berharga dari kisah Yusuf. Dr. Yasir Qadhi mengawali buku ini dg sebab...
No Exit
liked it
No Exit
by Taylor Adams

goodreads.com

Blog Perempuan

Blog Perempuan

Kamu pengunjung ke

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (7)
    • ►  Maret 2023 (2)
    • ►  Februari 2023 (2)
    • ►  Januari 2023 (3)
  • ►  2022 (53)
    • ►  Oktober 2022 (2)
    • ►  September 2022 (13)
    • ►  Agustus 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (9)
    • ►  April 2022 (7)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  Februari 2022 (6)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (35)
    • ►  Desember 2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  Agustus 2021 (3)
    • ►  Juli 2021 (2)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (6)
    • ►  Januari 2021 (6)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (3)
    • ►  Agustus 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ►  2019 (15)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  Desember 2018 (4)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ▼  2017 (21)
    • ►  Desember 2017 (1)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (3)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  Agustus 2017 (4)
    • ►  Juli 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ▼  Januari 2017 (2)
      • Bintang Jatuh
      • Perjalanan ke Pulau Dua, Banggai
  • ►  2016 (65)
    • ►  Desember 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (17)
    • ►  Juni 2016 (7)
    • ►  Mei 2016 (7)
    • ►  April 2016 (25)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (29)
    • ►  Desember 2015 (3)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  Agustus 2015 (13)
    • ►  Juli 2015 (4)
    • ►  Juni 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (3)
  • ►  2014 (32)
    • ►  Desember 2014 (9)
    • ►  November 2014 (7)
    • ►  Oktober 2014 (2)
    • ►  September 2014 (3)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (2)
    • ►  Februari 2014 (6)
  • ►  2013 (69)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  Oktober 2013 (7)
    • ►  September 2013 (7)
    • ►  Agustus 2013 (15)
    • ►  Juli 2013 (4)
    • ►  Juni 2013 (8)
    • ►  Mei 2013 (2)
    • ►  April 2013 (5)
    • ►  Februari 2013 (4)
    • ►  Januari 2013 (11)
  • ►  2012 (6)
    • ►  November 2012 (4)
    • ►  Oktober 2012 (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober 2011 (4)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  Maret 2011 (3)
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Journal Asri. Designed by OddThemes