Journal Asri
  • Home
  • About Me

Saya sering sekali membawa gitar ke sekolah walaupun tidak ada pelajaran seni musik hari itu, ini semacam kebiasaan sejak saya mengajar di PRIMA dulu, tapi kalau di Prima, karena rumah saya jauh saya biasanya hanya membawa gitar di hari Jum'at. Now that I can walk in 3 minutes from home to school, ditambah anak-anak yang selalu siap sedia membantu membawakan apapun barang bawaan Bu Asri, saya hampir setiap hari membawa gitar ke sekolah.

Satu hal yang perlu disimak sebelum melanjutkan membaca Tuan dan Nona : Saya ga jago main gitar, saya hanya bisa memainkan kunci dasar, bahkan sampai hari ini saya masih bingung ngegenjreng kunci B. Tapi saya suka sekali mengiringi anak-anak bernyanyi dengan gitar di tangan saya dan Tuan dan Nona menjadikan bermain gitar sebagai skill penunjang sebagai guru di sekolah, bisa kunci dasar pun sudah super wow loh. Ini yang akan saya ceritakan.


Anak-anak di Ampera suka sekali menyanyi, sukaaaa sekali, plus mereka juga suka bergoyang, jadi tiap kali saya mengajarkan sebuah lagu baru, baik lagu daerah, lagu nasional, lagu anak-anak atau bahkan lagu gubahan untuk menghapalkan materi pelajaran, mereka cepat sekali menghapalkan lagu tersebut.

Jadilah saya sering memasukkan gitar sebagai media pembelajaran di beragam mata pelajaran. Di Kelas 5 kami pernah membuat lagu untuk menghapalkan materi sistem pernapasan pada manusia, begitu genjreng anak-anak pasti langsung bernyanyi. Bahkan setelah seminggu kemudian saya sudah lupa bagaimana liriknya, anak-anak masih hapal.

Di kelas 3 saya pernah menjadikan gitar untuk media pembelajaran di pelajaran Bahasa Indonesia, kami membuat mini drama, dimana anak-anak harus berperan mengikuti lirik sebuah lagu dan mengikuti arahan musik dari saya dan teman-teman mereka lainnya yang menyanyi. Anak-anak kelas 3 bilang ini namanya "Bermain", jadi kalau saya sedang free dari mengajar kelas lain, mereka sering memanggil saya untuk bilang, "Buk, Intah Bermain dengan torang". Mereka tidak merasa kalau sebenarnya mereka sedang belajar bahasa. It's okay, semakin merasa bermain, semakin bagus.

Pernah pula saya mengajak anak-anak untuk melakukan Sing Battle, membagi dua kelompok, tiapkelompok harus membalas dengan lagu daerah yang berbeda. Serukah ? Seru sekali !! tak diminta menari pun mereka menari sendiri, tak diminta membuat gerakan macam-macampun, mereka bergoyang dengan asyiknya. Nah, si gitar ini berperan untuk membuat mereka menjadi lebih lepas ketika bernyanyi, mereka merasa senang juga karena diiringi ketika bernyanyi. Saya seperti saya yang selalu senang ketika Bayu mengiringi saya menyanyi dengan gitarnya.





Sebegitu serunya kah membawa gitar ke dalam kelas ?
IYAAAAAA !!!!

Kalau kamu berencana menjadi guru, bisa bermain alat musik, tak harus gitar sih, adalah nilai plus ! Anak-anak kelas rendah suka sekali mendengarkan instrumen musik dan bisa main gitar dengan hanya menguasai kunci-kunci dasarpun sudah lebih dari cukup untuk merebut hati dan perhatian mereka. Ada banyak penelitian tentang bagaimana musik mempengaruhi siswa dalam belajar, kamu cukup mencari "How music empowering stundents" dan akan ada banyak yang bisa kamu pelajari bagaimana anak-anak belajar lebih mudah dengan menggunakan musik. 

Nanti saya akan upload video kami sedang belajar dengan menggunakan gitar yaa, saya sendiri masih punya PR harus bisa nge-tune gitar, karena sampai sekarang belum bisa dan selalu minta tolong orang lain :D, untung di sekolah ada pak Abi, di Prima dulu saya selalu minta tolong Pak Donny. Hehe.

Selamat menjelang weekend teman-teman, selamat bersenang-senang.
Tunggu cerita lain dari #kelasbuAsri yaaa :D







Video Anak-anak menyanyikan lagu 'Berjabat Tangan'


Selamat hari pramuka dari Bu Guru yang ga pernah jadi anak pramuka tapi sekarang jadi pembina pramuka Hehe.

Ceritanya tanggal 14 lalu untuk pertama kalinya di sekolah, kami melakukan upacara hari pramuka, kebetulan bertepatan di hari Senin jadi kami mengganti upacara bendera dengan upacara peringatan hari pramuka. Semua anak-anak mengenakan baju pramuka saat upacara hari itu. 

Setelah upacara, kegitan dilanjutkan dengan lomba-lomba 17-an yang dilakukan lebih awal karena tanggal 17 sekolah libur dan guru-guru termasuk saya harus upacara di Kecamatan. 

Upacara dan lomba, keduanya berjalan dengan lancar. Saya senang melihat anak-anak mengikuti lomba kemarin, terlihat sekali wajah bersemangat mereka, rasa bahagia ketika menang, rasa kecewa ketika kalah namun tak mengamuk meracau. Mungkin kedepannya saya bisa buat lomba lagi kali ya untuk mereka :).

Lomba-lomba kemarin yang mengurus semuanya adalah Kepala sekolah dan guru-guru di SDN Karya Bakti, saya hanya diminta membuat konsep acara, lomba apa yang dilaksanakan dan mendata anak-anak yang mau ikut lomba. Perlengkapan, konsumsi, juri dan pendanaan lomba selurunya dihandle oleh Sekolah. which is mean : nanti kalau sudah tak ada Bu Asri pun, lomba-lomba ini masih tetap bisa dilakukan. 

Eh ada yang unik loh di upacara kemarin !
Selain Guru dan anak-anak yang ikut upacara, ada juga ayam-ayam yang ikut masuk lapangan dan tak kalah hebat : ULAR ! yapp, ular hitam cukup besar bergerak ditengah lapangan. Walaupun beberapa guru sudah bilang kalau ularnya tak berbisa, tetap saja saya takut, sementara anak-anak kelihatan santai namun tetap waspada melihat kemana arah gerak ular. :D


Ayamnya ikut berbaris

Upacaranya bareng SMP

Foto Bersama

Lomba Balap Kelereng

Lomba Balap Karung

Yeay Krisjon Yeay

Semangat !!


Agustus ini saya genap berusia 24 tahun. Sudah tua ya hehe banyak teman-teman seusia saya yang sudah menikah dan sudah memiliki momongan, bahkan ada yang sudah mau dua. Itu rejeki mereka, nah rejeki saya di usia 24 tahun ini adalah berada diantara orang-orang yang menyayangi saya. Especially, My Kids here in Ampera.

Pagi hari ketika datang ke sekolah, saya sudah dapat kejutan, anak-anak berkumpul disatu kelas lalu ketika saya buka pintu mereka menyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun", beberapa memeluk saya dan ketua genk yang paling sulit diatur, Iki, membawakan kue buatan Bu Un, Bu Ridha dan Mamak Linda, lengkap dengan lilin 24. Pagi itu saya tersentuh sekali. 

Berenang di Mantul

Sayangnya, ulang tahun tak berarti hari saya akan manis semanis gula merah ampera sepanjang hari. Guru-guru di sekolah tak ada yang naik, hanya ada saya dan Bu Rosma, itu artiya, saya memegang empat kelas sendirian. Belum sejam dari selebrasi 24 tahun tadi, dua anak bertengkar didepan kelas, main jotos-jotosan, ketika saya pisahkan belum juga mereka mau berhenti. Hingga akhirnya DEBUGG, salah satu tinju si anak melayang ke bibir saya. Saya sudah diam, melirik mereka berdua. Mereka berdua berhenti seketika itu juga. Selepas istirahat keduanya datang meminta maaf. (Ah kids, ini untuk pertama kalinya Bu Asri kena jotos di Bibir).

Berenang di pinggir-pinggir saja karena Bu Asri ga mahir berenang
Sepulang sekolah, setelah satu hari yang rasanya panjaaaaaang sekali, anak-anak mengajak saya mandidi Mantul, kuala kebanggaan orang Ampera. Saya mengiyakan dan akhirnya selama tiga jam kami mandi disana. Yap tiga jam! Karena belum makan, saya bilang ke anak-anak kalau saya lapar, mereka kemudian meminta saya menunggu didekat api yang mereka buatkan supaya saya tidak kedinginan (how sweet of them!). 

Menghangatkan diri
Tak lama kemudian, mereka datang membawa bete (talas) dan ubi dari kebun di dekat mantul, mereka bakar makanan tersebut dan mereka berikan kepada saya. Rasanya jangan ditanya, kedinginan + kelaparan membuat umbi-umbian bakar adalah makanan terenak yang pernah saya makan, ditambah beberapa anak mencarikan saya kepiting dan mereka bakar, rasanya enak sekali. 

Setelah kembali berenang, seorang anak membawakan pepaya yang fresh sekali baru dipetik. 
Rasanya hari itu saya sedang dimanja sekali oleh anak-anak. Hari itu saya amat sangat bersyukur merasakan pergantian usia ditengah anak-anak. Terimakasih Tuhan, atas semua kesempatan yang Kau berikan, tak ada banyak hal yang saya inginkan untuk sisa usia kedepan, saya hanya ingin menjadi pribadi yang banyak bersyukur, tak pernah berhenti belajar dan bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. 
Ubi Bakar
Pelampung buatan alam

Bakar Bakar Bakar

Terimakasih 24 !


Terimakasih 24 ! Terimakasih Agustus ! Terimakasih Anak-anak Bu Asri !!

"Suatu ketika, saat saya mengendarai sepeda motor sehabis mengantarkan teman saya dr Desa Baya, saya melanjutkan perjalanan ke Kota Luwuk, mnempuh perjalanan skitar 45 km. Hari pd saat itu sdh mulai gelap, dan matahari mulai meredup. .

Saya berjalan dgn kecepatan stabil, fokus pd pandangan 50 meter ke depan. Tiba di Desa Biak, matahari sudah benar tenggelam, penerangan muncul dr lampu sorot motor saya dan pengendara2 lain. Jalanan itu sudah biasa saya lewati, saya bahkan bisa memperkirakan letak lubangnya dan titik2 keramaiannya. Satu hal yang saya pastikan adalah jalanan itu tidak pernah licin karena tanah basah, semua sudah teraspal dengan baik (jalan lintas provinsi).
.
Tiba-tiba dgn kecepatan stabil itu, sepeda motor saya slip dan keseimbangan saya hilang. Jalanan yg biasa saya lewati itu menjadi licin. Stang motor saya pegang erat, dan bagian belakang motor sudah miring ke kanan. Segera saya jaga keseimbangan, dan menahan kaki ke jalan. Motor segera terhenti dgn saya yg nyaris jatuh.
Tapi Tuhan memang baik, saya tidak jatuh, juga tidak tertabrak pengendara lain. Beberapa orang bersahutan, "hati-hati jalan liciiin!" .
Saya kaget, mengapa tiba-tiba jalanan ini menjadi licin? Saya kaget menemukan banyak pasir di aspal, dan ketika malam warnanya menjadi sama. Secara kasat mata, pasir itu tdk kelihatan. Trnyata ada kendaraan proyek (yang juga sebelumnya tidak ada) mengangkut pasir hingga pasir berceceran krn hujan dan hampir menggunung di aspal.
.
Seketika saya kesal mengeluhkan, mengapa mereka tdk memasang penanda "awas jalanan licin" atau ada "mobil keluar masuk proyek. Berbahaya sekali ini bagi bnyk orang. .
Saat saya refleksikan, tdk bijak jg ketika saya menyalahkan orang lain, lebih baik saya yg teliti dan mengendalikan diri.
.
Tidak semua "perjalanan" sesuai dgn keinginan kita, atau berjalan seperti biasanya kita lalui. Ada kemungkinan hambatan bahkan bahaya. Tinggal kita yg memilih, menjadikan hambatan sbg konsekuensi yg ringan atau berat utk dikeluhkan, ataaau bahkan tidak perlu dikeluhkan sama sekali, tdk mencari alasan utk menyalahkan yg lain, dan lebih memilih mengendalikan diri."

---
Diambil dari Instagram @iinsimangunsong.

---
Banyak orang yang punya kebiasaan banyak bicara, banyak juga orang yang punya kebiasaan hanya diam saja. Dua orang ini terbagi lagi, ada yg banyak bicara dan suka bekerja, ada yang banyak bicara tapi tak suka bekerja. Si pendiampun begitu.

Nantinya orang yang suka bicara, tidak suka bicara, banyak bekerja, tidak suka bekerja pun, terbagi menjadi dua : ada yang suka mengeluh ada yang tidak.
---

Saya, ketika berada dilingkungan yang membuat saya nyaman untuk berbicara, akan menjadi orang yang amat sangat cerewet. Bisa tak berhenti bicara dan ketika bicara atau ketika bekerja seringkali yang keluar adalah keluhan. Saya tak pernah mengaku diri menjadi si pandai intrapersonal, namun saya cukup memahami diri saya sebagai seorang yang cukup sering mengeluh, kadang saya mengeluh kepada orang-orang yang tidak tepat, Ibu, Bayu dan Renti adalah orang-orang yang sering sekali mendapat pesan tiba-tiba dengan emotikon lelah atau kata "capek".
---

8 bulan di penempatan saya masih belum merasa banyak perubahan pada diri saya tentang betapa seringnya saya mengeluh, karena itu diam-diam saya belajar dari teman-teman tentang sikap bekerja tanpa banyak bicara, banyak bekerja tanpa banyak sesumbar, mengurangi sifat jumawa, menyadari bahwa sebenarnya yang lelah bukan kamu saja.
---

Iin sangat benar tentang sikap menahan diri, satu hal yang ketika saya berhasil menguasainya, itu berarti saya berhasil melampaui batas diri saya. Menahan diri ini tentunya menahan diri dari hal-hal yang mungkin sangat sepele namun bisa menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain. Bukan sekedar menahan diri dari tidak menyebrang ke Gorontalo untuk menonton Dunkirk.
---

4 Bulan tersisa, saya benar-benar berharap ada aplikasi meteran keluhan untuk mengerti berapa seringnya saya mengeluh, atau mungkin aplikasi yang jika membantu saya untuk mengingatkan bahwa sikap saya bisa jadi menyinggung perasaan orang lain. Tapi dua aplikasi itu justru akan terprogram dengan sendirinya pada diri kita jika kita membiasakannya bukan?
---

Jadi, ayo mulai. Berhenti mengeluh, mulai bekerja. Semangat Asri.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Nih buat jajan

POPULAR POSTS

  • Review Asri - Buku Seribu Wajah Ayah karya Nurun Ala
  • Review Asri: Buku Confession karya Minato Kanae
  • Reading Recap September 2021
  • [Review Asri] Kemarau - A.A. Navis
  • [Review Asri] Atomic Habits - James Clear
  • We're Expecting!
  • Juni yang Tidak Terlalu Bersahabat
  • [Review Asri] Failure - Greatmind
  • Review Asri - The Power of Language Karya Shin Do Hyun & Yoon Na Ru
  • Senin Pagi

Goodreads

Asri's books

Kejutan Kungkang
it was amazing
Kejutan Kungkang
by Andina Subarja
The Fine Print
liked it
The Fine Print
by Lauren Asher
Under One Roof
liked it
Under One Roof
by Ali Hazelwood
Lessons from Surah Yusuf
it was amazing
Lessons from Surah Yusuf
by Abu Ammaar Yasir Qadhi
Setelah membaca ini sampai selesai malam ini. Jadi paham kenapa Allah bilang kalau Kisah Yusuf ini salah satu kisah terbaik dalam Quran. Ada terlalu banyak pelajaran berharga dari kisah Yusuf. Dr. Yasir Qadhi mengawali buku ini dg sebab...
No Exit
liked it
No Exit
by Taylor Adams

goodreads.com

Blog Perempuan

Blog Perempuan

Kamu pengunjung ke

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (7)
    • ►  Maret 2023 (2)
    • ►  Februari 2023 (2)
    • ►  Januari 2023 (3)
  • ►  2022 (53)
    • ►  Oktober 2022 (2)
    • ►  September 2022 (13)
    • ►  Agustus 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (9)
    • ►  April 2022 (7)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  Februari 2022 (6)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (35)
    • ►  Desember 2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  Agustus 2021 (3)
    • ►  Juli 2021 (2)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (6)
    • ►  Januari 2021 (6)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (3)
    • ►  Agustus 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ►  2019 (15)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  Desember 2018 (4)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ▼  2017 (21)
    • ►  Desember 2017 (1)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (3)
    • ►  September 2017 (2)
    • ▼  Agustus 2017 (4)
      • Gitar di Kelas Bu Asri
      • Selamat Hari Pramuka
      • 24 Tahun
      • Perumpamaan Bu Iin
    • ►  Juli 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (2)
  • ►  2016 (65)
    • ►  Desember 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (17)
    • ►  Juni 2016 (7)
    • ►  Mei 2016 (7)
    • ►  April 2016 (25)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (29)
    • ►  Desember 2015 (3)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  Agustus 2015 (13)
    • ►  Juli 2015 (4)
    • ►  Juni 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (3)
  • ►  2014 (32)
    • ►  Desember 2014 (9)
    • ►  November 2014 (7)
    • ►  Oktober 2014 (2)
    • ►  September 2014 (3)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (2)
    • ►  Februari 2014 (6)
  • ►  2013 (69)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  Oktober 2013 (7)
    • ►  September 2013 (7)
    • ►  Agustus 2013 (15)
    • ►  Juli 2013 (4)
    • ►  Juni 2013 (8)
    • ►  Mei 2013 (2)
    • ►  April 2013 (5)
    • ►  Februari 2013 (4)
    • ►  Januari 2013 (11)
  • ►  2012 (6)
    • ►  November 2012 (4)
    • ►  Oktober 2012 (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober 2011 (4)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  Maret 2011 (3)
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Journal Asri. Designed by OddThemes