Journal Asri
  • Home
  • About Me

ISLAND BOOKS
Penyedia Eksklusif Konten Karya Sastra Unggulan
di Pulau Alice Sejak Tahun 1999
Manusia Tidak Bisa Hidup Sendiri;
Setiap Buku Membuka Jendela Dunia

Kemarin saya meminjam buku ini dari sekretariat Hayu Maca, mulai membacanya sejak pukul 19.00 dan tidak berhenti membaca hingga pukul 23.00. Empat jam maraton membaca buku hingga usai. Rasanya sudah lama sekali saya tidak melakukan hal ini dan rasanya amat menyenangkan.

Buku ini seperti judulnya, menceritakan tentang hidup A. J. Fikry, tidak sepenuhnya kehidupan A.J. sejak lahir hingga wafat, tapi kita akan mengikuti kisahnya sejak ia kehilangan istri tercintanya di usia tiga puluhan akhir, kehilangan harta berharganya; Buku Puisi Edgar Allan Poe berjudul Tamerlane. Buku ini sebenarnya menjadi senjata pamungkas untuk A. J. agar ia bisa bersantai-santai dengan hidupnya, berencana menjualnya di pusat lelang kemudian tidak harus memikirkan lagi sulitnya mengurus Island Books, satu-satunya toko buku di Alice Island, Manhattan.

Sudah jatuh, tertimpa tangga, kurang lebih itulah yang terjadi di awal cerita A. J. di buku ini. Hingga datang Maya. Maya ini adalah anak dua tahun yang ditinggalkan ibunya di Island Books.

"Kepada Pemilik Toko Buku Ini: Ini Maya, Umurnya 25 Bulan. Ia SANGAT CERDAS, sangat pandai bicara untuk seusianya, dan anak yang sangat manis dan baik. Aku ingin ia tumbuh sebagai anak yang gemar membaca. Aku ingin ia dibesarkan di tempat dengan buku-buku dan di antar orang yang peduli dengan hal-hal semacam itu. . . . ."
A. J. awalnya ogah merawat Maya, sebagai seorang duda yang kondisi keuangannya sedang tidak stabil, tentunya tak terpikirkan sama sekali untuknya merawat seorang bayi. Tapi singkat cerita, A. J. jatuh hati pada Maya dan merawat Maya di Island Books dan Apartmentnya yang terletak di atas Island Books.

Kisah A. J. merawat Maya juga ditemani dengan interaksi A. J. dengan tokoh-tokoh menarik lainnya di buku ini. Opsir Lambiase, polisi baik hati yang awalnya tidak suka membaca buku tapi kemudian membaca setidaknya satu buku setiap minggu karena berteman dengan A. J., Lambiase juga dipilih A. J. menjadi wali Maya ketika A. J. mengadopsi Maya. Lambiase jadi salah satu sosok favorit saya di buku ini. Mengingat A. J. adalah sosok yang sulit didekati dan bukan jenis orang yang mudah berteman dengan orang lain, Lambiase tidak menyerah dengan tingkah A. J., ia mendukung A. J. dan menjadi sahabat terdekat A. J. Hal lain yang membuat saya amat menyukai Lambiase adalah perjuangannya mengejar Ismay, wanita pujaannya, di usia yang sudah tidak lagi muda!.
Tapi bagian paling menarik dari Lambiase tentu saja kenyataan bahwa ia suka membaca buku! Karena saya tidak pernah bertemu polisi seperti itu di dunia nyata :) atau belum.

Ah, tokoh lain yang tak kalah penting adalah Amy, Amelia Loman. Amy merupakan perwakilan penjualan dari salah satu penerbit yang menjual bukunya di Island Books. Pertemuan pertamanya dengan A. J. amat sangat menyakitkan dan kacau, tapi ia tetap bersikap profesional, tiga tahun setelah pertemuan kacau mereka, A. J. membaca buku yang Amy rekomendasikan di awal pertemuan mereka, karena hanya ada buku itu didekatnya dan ia tidak mau pergi meninggalkan Maya yang sedang sakit. Setelah membacanya, menangis dan mengetahui buku itu sedemikian bagus, ia menghubungi Amy.

Sejujurnya alasan saya amat suka dan terhibur membaca buku ini adalah keterikatan yang begitu kuat dengan A. J (atau Nic mantan istrinya), yang merasa mendirikan toko buku lokal amat menyenangkan, hidup melakukan apa yang kita suka tentu jadi mimpi kita semua bukan?
Jatuh bangun A. J. membangun Island Books membuat saya disadarkan, bahwa saya amat ingin memiliki toko buku lokal kecil (tidak menghilang setelah membaca perihnya kisah A. J.) juga paham bahwa membangun toko buku lokal tidaklah mudah. Apalagi di Cimahi :) Apalagi kalau modalnya belum ada :)

Membaca buku ini membuat saya diingatkan bahwa hidup ya kadang selucu itu, satu waktu kita amat terpuruk, satu waktu bahagia, satu waktu dibuat lebih terpuruk, satu waktu dibuat tidak bisa merasakan keduanya, tapi satu yang membuat kita bertahan hidup: Tujuan hidup kita. A. J mengajarkan juga kalau tujuan hidup ini ternyata bukan benda yang ingin dimiliki, rumah megah atau toko buku yang amat berkembang, bukan. Tapi orang-orang yang kita cintai, tempat kita pulang, melihat mereka bahagia adalah tujuan hidup yang lebih memberikan motivasi dibanding apapun. Jika salah satu cara membuat bahagia mereka adalah dengan usaha yang sukses, rumah dan kendaraan yang layak, tentu akan kita kejar, tapi ya kembali lagi, untuk siapa itu semua, untuk kebahagiaan kita dan orang yang kita cintai.

Maya memberikan A. J. tujuan hidup.
Dan setelah itu, sesukar apapun hidup, A. J. lakukan untuk Maya.

Kita membaca untuk mengetahui kalau kita tidak sendirian. Kita membaca karena kita sendirian. Kita membaca dan kita tidak sendirian. Kita tidak sendirian.

Hidupku ada dalam buku-buku ini. Bacalah buku-buku ini dan ketahuilah isi hatiku.
Kita bukan novel.
Kita bukan cerpen.

Pada akhirnya, kita adalah kumpulan karya.

THE STORIED LIFE OF A. J. FIKRY.
Gabrielle Zevin
Edisi Pertama terjemahan Bahasa Indonesia
diterbitkan oleh P.T Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2017
ISBN 9786020375816
280 hlm; 20 cm
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Nih buat jajan

POPULAR POSTS

  • Review Asri - Buku Seribu Wajah Ayah karya Nurun Ala
  • Review Asri: Buku Confession karya Minato Kanae
  • Reading Recap September 2021
  • [Review Asri] Kemarau - A.A. Navis
  • [Review Asri] Atomic Habits - James Clear
  • We're Expecting!
  • Juni yang Tidak Terlalu Bersahabat
  • [Review Asri] Failure - Greatmind
  • Review Asri - The Power of Language Karya Shin Do Hyun & Yoon Na Ru
  • Senin Pagi

Goodreads

Asri's books

Kejutan Kungkang
it was amazing
Kejutan Kungkang
by Andina Subarja
The Fine Print
liked it
The Fine Print
by Lauren Asher
Under One Roof
liked it
Under One Roof
by Ali Hazelwood
Lessons from Surah Yusuf
it was amazing
Lessons from Surah Yusuf
by Abu Ammaar Yasir Qadhi
Setelah membaca ini sampai selesai malam ini. Jadi paham kenapa Allah bilang kalau Kisah Yusuf ini salah satu kisah terbaik dalam Quran. Ada terlalu banyak pelajaran berharga dari kisah Yusuf. Dr. Yasir Qadhi mengawali buku ini dg sebab...
No Exit
liked it
No Exit
by Taylor Adams

goodreads.com

Blog Perempuan

Blog Perempuan

Kamu pengunjung ke

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2023 (7)
    • ►  Maret 2023 (2)
    • ►  Februari 2023 (2)
    • ►  Januari 2023 (3)
  • ►  2022 (53)
    • ►  Oktober 2022 (2)
    • ►  September 2022 (13)
    • ►  Agustus 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (9)
    • ►  April 2022 (7)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  Februari 2022 (6)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (35)
    • ►  Desember 2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  Agustus 2021 (3)
    • ►  Juli 2021 (2)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (6)
    • ►  Januari 2021 (6)
  • ▼  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (3)
    • ►  Agustus 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (1)
    • ▼  Februari 2020 (1)
      • [Review Asri] The Storied Life of A.J. Fikry
  • ►  2019 (15)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  Desember 2018 (4)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ►  2017 (21)
    • ►  Desember 2017 (1)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (3)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  Agustus 2017 (4)
    • ►  Juli 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (2)
  • ►  2016 (65)
    • ►  Desember 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (17)
    • ►  Juni 2016 (7)
    • ►  Mei 2016 (7)
    • ►  April 2016 (25)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (29)
    • ►  Desember 2015 (3)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  Agustus 2015 (13)
    • ►  Juli 2015 (4)
    • ►  Juni 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (3)
  • ►  2014 (32)
    • ►  Desember 2014 (9)
    • ►  November 2014 (7)
    • ►  Oktober 2014 (2)
    • ►  September 2014 (3)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (2)
    • ►  Februari 2014 (6)
  • ►  2013 (69)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  Oktober 2013 (7)
    • ►  September 2013 (7)
    • ►  Agustus 2013 (15)
    • ►  Juli 2013 (4)
    • ►  Juni 2013 (8)
    • ►  Mei 2013 (2)
    • ►  April 2013 (5)
    • ►  Februari 2013 (4)
    • ►  Januari 2013 (11)
  • ►  2012 (6)
    • ►  November 2012 (4)
    • ►  Oktober 2012 (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober 2011 (4)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  Maret 2011 (3)
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Journal Asri. Designed by OddThemes