Journal Asri

Kabar baik! Bandung punya Toko Buku Independen baru di tengah kota! Beberapa hari lalu saya berkesempatan main ke Toko Buku Pelagia, di Jalan Kebon Jati Bandung. Toko Buku ini sudah buka sejak beberapa bulan lalu, tapi saya baru pertama kali mampir. Kebetulan saya naik kendaraan pribadi dari Cimahi, dan gak susah buat menemukan tempatnya (thanks to Google Maps). Kalau naik kendaraan umum, bisa naik Kereta sampai Stasiun Bandung dan dilanjut jalan kaki sekitar 5-10 menitan. Kalau naik Trans Metro Pasundan/ Bis Kota dari arah Padalarang atau Cimahi bisa naik koridor 2 (gak ada koridor lain juga sih yaa LOL) dan turun di RS Kebon Jati lalu lanjut jalan kaki. Naik angkot juga bisa, turun di depan Komplek Luxor terus lanjut jalan kaki. 

Karena tokonya ada di komplek pertokoan (agak masuk gak di pinggir jalan banget), jadi tempatnya cenderung sepi! enaaak buat baca buku atau kerja dan beraktivitas mandiri seperti nulis atau jurnaling. Yang agak ganggu pas saya lagi mampir cuma ada teteh-teteh kayanya lagi sesi sharing berdua dan suaranya keras banget hehehe (agak gak terbiasa, tapi karena di sini gak ada aturan buat gak berisik jadi kayanya gak masalah, beda sama di Kineruku). 

Masuk TB Pelagia, kita akan diminta lepas alas kaki (which I like!) lalu ada beberapa meja di dalam dan di luar toko buku, pembagian sekat ini jadi enak banget karena yang ngerokok harus diluar, jadi saya yang di dalam bisa baca buku bebas asap rokok!

TB Pelagia jual makanan dan kopi yang cukup affordable, saya dan keluarga kebetulan belum makan dan coba makan nasinya, ricebowl tongkol dengan harga 30.000 aja, enak, tapi yang paling enak buat kami pisang gorengnya hehe. Harga makanan dan kopinya ok, gak murah, gak mahal juga. Tapi ada beberapa opsi menu kalau sedang bokek: Indomie 12.000an misalnya + air putih yang disediakan gratis.

Karena judulnya Toko Buku, jelas TB Pelagia menjual buku-buku yang mereka kurasi. Nah kurasinya lumayan ok nih, walaupun masih kurang banyak kalau buat saya pribadi. Ada buku-buku penerbit mayor dan penerbit kecil, juga penerbit Independent. Kamu bisa menemukan beberapa buku best seller Gramedia dan Mizan contohnya, tapi juga ada buku-buku terbitan Penerbit Baca, Post Press, Penerbit baNANA, EA Books dan Penerbit Indonesia Tera. Ada buku-buku Mojok juga dan beberapa penerbit lainnya. Saya yang punya wishlist buku Pengantin-Pengantin Loki Tua dari Penerbit baNANA senang sekali bisa menemukan dan langsung membeli bukunya di toko ini. Kurangnya cuma satuuuu: gak ada buku-buku terbitan Marjin Kiri, yang susah di dapat di Toko Buku macam Gramed, semoga kedepannya ada juga buku dari MarKir di sini biar bisa sekalian jajan di sini.  

Selain beli buku, kamu juga bisa baca buku! ada cukup banyak koleksi yang bisa dibaca, beberapa bahkan buku-buku langka seperti buku Pram dengan kaver lawas, atau yang memang sudah tidak terbit lagi dan harganya aduhai hehe. 

Nah yang paling saya suka: korner baca di sebelah rak buku anak. Ada buku-buku anak yang bisa dibeli juga di sini! Banyak buku dari penerbit anak favorit saya: Litara. Saya sempat menawarkan Rana kalau mau beli buku, tapi anaknya gak mau. Jadi cuma saya yang beli buku. 

Sejauh ini pengalaman main ke TB Pelagia seru sekali! Kids friendly, toiletnya bersih, pilihan bukunya banyak dan ada ruangan terpisah buat yang merokok. Akan balik lagi ke sini kalau sedang suntuk atau kalau mau beli buku langsung, karena gak terlalu jauh dari Cimahi tempatnya. 

Kamu bisa follow mereka di Instagram (https://www.instagram.com/tb.pelagia/) juga buat lihat kegiatan komunitas mereka yang cukup banyak! 


Halo semua! Selamat lebaran :) Mohon maaf lahir batin ya. Semoga kita semua bertemu lagi dengan Ramadan tahun depan, amiiiin. 

Libur Lebaran 2025 ini saya membuka satu buku yang masih tersegel sejak akhir tahun lalu, alias belum dibuka dan dibaca sama sekali: Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom. Kalau kamu cukup mengikuti buku-buku fiksi Indonesia, pasti pernah mendengar atau bahkan membaca buku ini :) Sebagian buku ini pernah muncul dalam bentuk tiga cerita pendek di Koran Tempo 2009 dan 2011 dan dalam buku kumpulan cerita pendek Rumah Kopi Singa Tertawa (2011). Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi ini novel pertama penulisnya, terbit 2016 (sembilan tahun lalu LOL telat banget bacanya), dan mendapatkan penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2016 kategori Prosa. 

Saya baru benar-benar tertarik membeli buku ini akhir tahun lalu ketika sedang mampir ke Solusi Buku Jogja, buku ini diterbitkan penerbit baNANA, punya saya di rumah Edisi ketiga, cetakan ketiga, Oktober 2020. Tebalnya 470 halaman dan harganya saya beli 140.000 dengan diskon 10% dari Solusi Buku. 

Setelah selesai baca buku ini, respon saya: KENAPA GAK BACA BUKU INI DARI DULU???? 

Hahahaha, karena bukunya super duper seru! 

Genre buku ini tuh Fiksi Fantasi bisa juga masuk ke fiksi sejarah/historical fiction, dan setelah sekian lama tidak membaca buku genre fantasi, aduuuuh senang sekali bisa membaca buku ini! Masuk ke list buku terbaik yang saya baca di 2025 deh pokoknya. 

Blurb

Buku ini mengisahkan petualangan Sungu Lembu yang menjalani hidup penuh dendam. Ia terlahir sebagai seorang Raden/anak laki-laki terpandang di sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pelabuhan/pesisir bernama Banjaran Waru, sejak Sungu Lembu lahir, Banjaran Waru tak lagi menjadi kerajaan atau tempat yang merdeka tapi merupakan tempat yang takluk pada kerajaan yang lebih besar: Gilingwesi. Sungu Lembu hidup mendendam pada Gilingwesi, terutama Rajanya. 

Garis hidup Sungu Lembu membawa dirinya bertemu dengan seorang pangeran dari Kerajaan Gilingwesi, tak tanggung-tanggung, salah satu anak laki-laki dari Raja Watugunung yang punya 27 anak: Raden Mandasia. Sungu Lembu bertemu Raden Mandasia di rumah dadu Nyai Manggis di Kelapa. Ia merasa Raden Mandasia adalah pembuka jalan bagi rencananya membalaskan dendamnya, sehingga ia menyanggupi ketika Raden Mandasia mengajaknya menempuh perjalanan yang sulit menuju kerajaan Gerbang Agung. 

Berdua, mereka mengalami petualangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, mulai dari melawan lanun di lautan, menyelamatkan pembawa wahyu, hingga bertemu dengan Loki Tua, juru masak menyebalkan super hebat yang mereka bebaskan dari perjanjian memasak Babi panggang seumur hidup. 

Apa yang saya suka dari buku ini? 

  • Buku ini ditulis dengan narasi yang mengalir banget, membuat saya sebagai pembaca terus menerus penasaran dengan kisah duo lakon utama dalam buku ini: Sungu Lembu dan Raden Mandasia. 
  • Berisi 13 bab yang jadi semacam 13 babak dalam buku ini, tidak terlalu sedikit, tidak terlalu banyak, sehingga gak ada bagian dalam buku ini yang terasa membosankan buat saya. Mulai dari cerita Sungu Lembu, sampai cerita mundur lagi yang jadi semacam hikayat Gilingwesi dan Raja Watugunung, sampai kisah tragis Dewi Sinta. 
  • Banyak bagian menarik dibikin lumayan detail di awal dan saya yakin pasti berkaitan dengan petualangan di kemudian hari: kemampuan Sungu Lembu dalam mengenali rasa dan racun, ini betul akhirnya terbukti di petualangan-petualangan berikutnya. Saya suka sekali bagian ini, sama sensasinya seperti membaca Jati Wesi, beda inderanya saja, aroma karsa dengan penciuman, Sungu Lembu dengan pengecapannya. Tapi proses ia berlatih yang diceritakan detail juga menarik. Setelah baca buku ini saya baru tahu kalau ada semacam spin off dari buku ini yang menceritakan Loki Tua, saya mau baca banget! ingin tahu proses Loki Tua belajar memasak dan mengenal rasa-rasa istimewa. 
  • Nyai Manggis! Saya suka sekali tokoh Nyai Manggis di buku ini. Perjalanan hidupnya tidak mudah, tapi ia jadi sosok perempuan yang berjuang untuk dirinya sendiri dan caranya membalas dendam juga ciamik. 
  • Endingnya! saya suka endingnya. Pembaca tidak dibuat penasaran dan digantung dengan kesimpulan yang harus disimpulkan sendiri. Aliaaas beneran seperti dongeng, ada awal, konflik cerita, resolusi hingga akhirnya gimana. 



Hikayat yang beragam dari masa yang berlainan

Di bagian belakang buku, tertulis: Meminjam berbagai khazanah cerita dari masa-masa yang berlainan, Yusi Avianto Pareanom menyuguhkan dongeng kontemporer yang memantik tawa, tangis dan maki-makian Anda dalam waktu berdekatan--mungkin bersamaan. 

Nah ini yang paling seru sih buat saya, jadi membaca buku ini kamu akan menemukan hikayat-hikayat yang pasti kamu kenali, sebut saja di pembawa wahyu dan kisah ikan paus di kapal, atau kisah Dewi Sinta yang amat terkenal apalagi kalau kamu warga Jawa Barat seperti saya, yang tak kalah masyhur kisah pinokio, hingga Babad Tanah Jawa. Walaupun kisah-kisah mereka berasal dari masa yang berbeda, tapi penulisnya betulan benar bisa membuat semua terlihat berkesinambungan, sehingga membacanya tak mengganggu sama sekali. 


Sisanya saya suka sekali sebetulnya menebak nama tempat dalam dongeng tebal ini. Semacam tebak-tebakan, ini Kalapa tuh dimana ya kalau dari penjelasannya, Banjaran Waru dimana? Gilingwesi ini ibaratnya kerajaan apa? Gerbang Agung? sayangnya sampai sekarang saya belum ada waktu mencari tahu lebih lanjut referensi tempat-tempat ini merujuk kemana hehe dan kayanya gapapa gak tahu pun, tetap tidak mengurangi keseruan membacanya. 

Apa yang mengganggu dan mungkin perlu kamu perhatikan?

Buku ini ratingnya Dewasa! Buku dewasa kan punya sub lagi ya, ini dewasa 17+ atau 21+? Nah sayangnya tidak ada detail masuk kemana, tapi buat saya pribadi, ini masuk ke 17+. 

Apa yang membuat bukunya masuk ke kategori dewasa? 

  • Adegan aktivitas seksual yang digambarkan cukup eksplisit di beberapa halaman, saya tidak menghitung detail tapi ada lebih dari 3 kali adegan dewasa dalam buku ini yang mungkin perlu jadi perhatian kalau ada adik-adik belum 17+ yang baca ya!
  • Temanya yang cenderung harus agak 'mikir' walaupun disebut buku ini adalah buku dongeng. Buku ini akan mengisahkan sebuah perang besar dengan konflik di dalamnya yang membuat pembaca perlu pemahaman yang cukup matang tentang hal ini. 
  • Adegan pembunuhan atau kekerasan di buku ini, gak hanya ketika perang, tapi jauh sebelumnya, juga perlu diperhatikan kalau bisa ngetrigger kamu sebagai pembaca.
  • Kekerasan seksual yang terjadi pada beberapa tokoh perempuan di buku ini. Tokoh utama perempuan di buku ini banyak mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan, mulai dari 'disodorkan' untuk menemani orang-orang penting kerajaan, menjadi korban perkosaan sampai meninggal dunia, atau ya melanjutkan hidup dengan kondisi yang jauh dari ideal, hingga secuplik cerita tentang bagaimana prajurit perang memperlakukan para perempuan di daerah yang kalah. Ini tidak digambarkan seeksplisit aktivitas seksual pada poin satu yang memiliki consent satu sama lain. Tapi tetap saja buat kamu yang bisa ketrigger hal-hal ini, better be careful ketika baca. 

Lainnya yang buat saya cukup mengganggu adalah kebiasaan Sungu Lembu mengucap "Anjing" LOL, ini mungkin bukan hal yang mengganggu buat kebanyakan orang, tapi buat saya yang kebanyakan dengar kata ini diulang di kehidupan sehari-hari, justru membacanya lagi di sebuah karya yang bagus banget bikin saya jadi ga nyaman haha, mungkin saya akan lebih biasa aja kalau Sungu Lembu punya istilah umpatan lain.  

Oiya, satu lagi, ini gak mengganggu dalam artian besar, tapi penasaran kenapa judulnya malah menggunakan nama Raden Mandasia, yang justru kisah hidupnya tidak diceritakan sedetail cerita Sungu Lembu. Malah akan lebih masuk kalau judulnya menggunakan nama Sungu Lembu. Tapi mungkin penulisnya punya pertimbangan lain hehe.

Habis baca ini baca apa lagi?

1. Pengantin-pengantin Loki Tua

Saya penasaran sama semua buku-buku Yusi Avianto Pareanom setelah baca buku ini. Tapi yang paling bikin penasaran tentu Spin Off kisah Loki dalam buku Pengantin-Pengantin Loki Tua. Mau baca kalau nanti sudah punya bukunya haha! sekarang masih BBB gak beli bukuuuu untuk menyelesaikan antrian bacaan yang lain. 


Pengantin-pengantin Loki Tua, terbit 2023


2. Babad Tanah Jawi

Gara-gara dimention di akhir buku, saya jadi ingin baca ulang Babad Tanah Jawi yang saya punya di rumah. Yakin bakal menemukan hikayat-hikayat yang mirip dengan kisah di Raden Mandasia juga sih, jadi mungkin akan baca dalam waktu dekat.


Babad Tanah Jawi, buku yang disebut Sungu Lembu di akhir buku


Selain dua buku diatas, beberapa pembaca menyarankan buku Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa, buku yang sudah saya punya di rumah tapi belum selesai dibaca hehe, nanti coba kita selesaikan juga yak! 

Sekian catatan baca buku Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi! Semoga bisa bertemu buku seru lainnya dalam waktu dekat.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • [Review Asri] Atomic Habits - James Clear
  • Review Asri: Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom
  • Review Asri - Tempat Terbaik di Dunia karya Roanne Van Voorst
  • [Review Asri] Kemarau - A.A. Navis
  • Review Asri: As Long As The Lemon Trees Grow karya Zoulfa Katouh
  • Review Asri: Pengantin-pengantin Loki Tua karya Yusi Avianto Pareanom
  • Review Buku Angsa dan Kelelawar karya Keigo Higashino
  • Main ke Toko Buku Pelagia Bandung
  • Review Asri: Minimarket yang Merepotkan karya Kim Ho-yeon
  • Review Asri: Manabeshima Island Japan karya Florent Chavouet

Arsip Blog

  • ▼  2025 (17)
    • ►  Mei 2025 (4)
    • ▼  April 2025 (2)
      • Main ke Toko Buku Pelagia Bandung
      • Review Asri: Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi...
    • ►  Maret 2025 (2)
    • ►  Februari 2025 (3)
    • ►  Januari 2025 (6)
  • ►  2024 (8)
    • ►  November 2024 (1)
    • ►  Agustus 2024 (1)
    • ►  Juni 2024 (1)
    • ►  Mei 2024 (2)
    • ►  April 2024 (3)
  • ►  2023 (17)
    • ►  November 2023 (1)
    • ►  September 2023 (1)
    • ►  Juli 2023 (4)
    • ►  Juni 2023 (4)
    • ►  Maret 2023 (2)
    • ►  Februari 2023 (2)
    • ►  Januari 2023 (3)
  • ►  2022 (52)
    • ►  Oktober 2022 (2)
    • ►  September 2022 (12)
    • ►  Agustus 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (9)
    • ►  April 2022 (7)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  Februari 2022 (6)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (35)
    • ►  Desember 2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  Agustus 2021 (3)
    • ►  Juli 2021 (2)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (6)
    • ►  Januari 2021 (6)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (3)
    • ►  Agustus 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ►  2019 (14)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  Desember 2018 (4)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ►  2017 (20)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (3)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  Agustus 2017 (4)
    • ►  Juli 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (2)
  • ►  2016 (65)
    • ►  Desember 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (17)
    • ►  Juni 2016 (7)
    • ►  Mei 2016 (7)
    • ►  April 2016 (25)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (29)
    • ►  Desember 2015 (3)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  Agustus 2015 (13)
    • ►  Juli 2015 (4)
    • ►  Juni 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (3)
  • ►  2014 (29)
    • ►  Desember 2014 (8)
    • ►  November 2014 (6)
    • ►  Oktober 2014 (2)
    • ►  September 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (2)
    • ►  Februari 2014 (6)
  • ►  2013 (66)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  Oktober 2013 (7)
    • ►  September 2013 (7)
    • ►  Agustus 2013 (15)
    • ►  Juli 2013 (4)
    • ►  Juni 2013 (8)
    • ►  Mei 2013 (2)
    • ►  April 2013 (5)
    • ►  Februari 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (9)
  • ►  2012 (6)
    • ►  November 2012 (4)
    • ►  Oktober 2012 (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober 2011 (4)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  Maret 2011 (3)

Goodreads

Asri's books

Kejutan Kungkang
it was amazing
Kejutan Kungkang
by Andina Subarja
The Fine Print
liked it
The Fine Print
by Lauren Asher
Under One Roof
liked it
Under One Roof
by Ali Hazelwood
Lessons from Surah Yusuf
it was amazing
Lessons from Surah Yusuf
by Abu Ammaar Yasir Qadhi
Setelah membaca ini sampai selesai malam ini. Jadi paham kenapa Allah bilang kalau Kisah Yusuf ini salah satu kisah terbaik dalam Quran. Ada terlalu banyak pelajaran berharga dari kisah Yusuf. Dr. Yasir Qadhi mengawali buku ini dg sebab...
No Exit
liked it
No Exit
by Taylor Adams

goodreads.com

Blog Perempuan

Blog Perempuan

Cari Blog Ini

Kamu pengunjung ke

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Journal Asri. Designed by OddThemes