Liburan kali ini, kami berlima, saya, Renti, Oty, Ari dan Ronald bermaksud untuk bertualang ke gunung, buat Ronald dan Ari yang sudah beberapa kali naik gunung, mereka biasa saja sejak awal direncanakannya liburan ini, tapi bagi saya, Renti dan Oty yang sama-sama belum pernah naik gunung, tentunya kami sangat bersemangat, beragam persiapan dilakukan, dan akhirnya beberapa hari sebelum keberangkatan baru kami sadar, kami sama-sama boke, hehe duit pas-pasan tapi masih tetap mau berlibur. Tujuannya Gunung bukit kaba di curup, kabupaten Rejang Lebong Bengkulu, dengan niat setinggi gunung kami sok-sok an modal jempol menunggu mobil bak sayur atau truk yang lewat di perbatasan Kota Bengkulu - Bengkulu Tengah.
|
di atas truk pasir |
Ternyata tak seorangpun dari kami yang pernah pergi modal jempol, untungnya setelah jalan dari simpang nakau sampai terminal Nakau di Bengkulu Tengah, saya dan Ronald, yang beberapa kali ditolah jempolnya, menganggkat jempol pada sebuah truk merah yang biasa menganggkut pasir, supirnya dengan baik hati mengajak kami naik, sampai perbatasan rejang lebong, dari situ kami naik angkutan umum ke tempat Retno.
Sorenya, berita mengejutkan datang, Bengkulu yang kabar beritanya jarang sekali masuk TV, tiba-tiba nongol di MetroTV, isinya BKSDA menutup sementara pendakian ke Gunung bukit kaba, kami langsung terdiam, masih setengah tak percaya, sampai beberapa orang bolak-balik nelfon, melarang kami mendaki besok.
Tak ada gunung, ladang pun jadi. Esoknya, tak jadi mendaki kami diajak pergi ke ladang. Curup memang lumbung sayurnya Bengkulu, di Ladang kami menemui berbagai sayur yang ditanam petani, wortel, sawi, selada, selada air, terong, jagung, dan banyak sayuran lainnya.
|
Melewati Kali Es |
|
Selada Air dari dekat |
Setelah puas berjalan di ladang, kami berhenti di Kali Es, airnya dingin, tapi karena berangkat tak mandi, dan kaki sudah kotor, kami turun ke sungai , basah-basahan, Ronald bahkan benar benar turun melepas baju.
|
Kali Es |
|
Kali Es 2 |
Banyak hal tak terlupakan dari liburan kali ini, berangkat modal jempol, berdiri dari Bengkulu - Curup, dinginnya curup, hujan-hujanan, dan beberapa clash yang terjadi saat liburan. hehee menambah nilai tersendiri. pulangnya kami naik 'travel' murah, untuk menghemat biaya, supirnya ngebut, lubang dilewati seenaknya, alhasil sampai di Bengkulu dengan kelelahan yang aduhai. Pada liburan kali ini juga kami tak mendapat pinjaman kamera sama sekali, jadi keluarlah senjata andalan hehe kamera HP :)