|
Welcome to Malaysia |
Hari minggu tanggal 6 oktober lalu saya berangkat ke dari Bengkulu ke
Thailand untuk program exchange saya selama dua bulan. Karena ongkos
pesawat ke Thailand yang sangat mahal, saya dan seorang teman memutuskan
untuk transit ke Kuala Lumpur dan melanjutkan perjalanan ke Hat Yai
naik kereta, costnya tentu jauh lebih murah. Kami naik pesawat siang dari
Bengkulu, dan menunggu pesawat malam ke Kuala Lumpur.
Stt, ini
perjalanan pertama saya ke negeri orang. Saya bukan anak orang kaya yang
biasa mengajak anaknya liburan ke luar negeri, atau bukan pekerja
kantor yang bolak-balik ditugaskan keluar negeri Jadi saya sangat
excited :) apalagi waktu lewat bagian imigrasi dan paspor saya dicap
pertama kali,
sesuatu.
|
Menunggu kereta di KLIA |
Karena kereta ke Thailand baru
berangkat jam 9 malam keesokan harinya, jadi saya memilih menginap di
Bandara, teman yang pergi bersama saya sudah pernah numpang tidur di
Bandara ini, katanya aman. Saya tentu saja mengiyakan, kan gratis :).
Tapi bandara KLIA,
Kuala Lumpur International Airport memang
berbeda ya dengan Soetta, mungkin sama besarnya, yang membedakan adalah
bangunan dan fasilitasnya. Rasanya baru datang ke Bandaranya saja sudah
seperti datang ke satu tempat wisata sendiri di Malaysia. dan
fasilitasnya juga super, untuk mengambil bagasi saja kita diantar naik
kereta ke gedung yang berbeda.
|
The Tea, enakan Teh ! lebih murah -,- |
Keesokan harinya kami naik bus ke
LCCT, semacam bandara domestiknya Kuala lumpur, naik bis RM 2.5 sekalian
sarapan disini, saya yang tak pernah kesini cuma bisa manut ketika
teman saya memilih McDonnald sebagai tempat makan. Memesan Hotcakes +
Teh Hangat yang harganya sampai RM 13, ga cocok sama niat hemat dari
awal :). Dari LCCT lanjut naik bis KLC, Stasiun Kereta pusatnya Kuala
Lumpur, disini kami akan naik kereta jam 9 malam nanti, planning yang
sudah direncanakan dari jauh hari adalah menghabiskan sehari penuh
keliling Kuala Lumpur.
|
Keychain RM 9.9 each |
Kami menitipkan barang-barang di Loker
Stasiun, untuk barang kecil seperti tas jinjing dan ransel saya, cukup 1
loker kecil yang sewanya RM 5 per malam, untuk koper besar RM 20
permalam. Setelah menyimpan beban dan hanya membawa tas dengan barang
penting seperti paspor, uang dan (tentu saja) kamera. Kami mulai
berpetualang.
Disini saya kagum, sangat kagum malah dengan sistem
transpotrasi umum di Malaysia. Dengan fasilitas kereta yang datang tiap
lima menit sekali dengan kondisi sangat bersih dan full AC, kita
hanya perlu mengeluarkan RM 1.6, sekitar 5.000 dalam rupiah, tentu saja
ini bisa mengurangi kemacetan dengan efektif. Ditambah lagi rute yang
diberikan benar-benar dari ujung ke ujung.
|
Suria KLCC |
Tempat pertama yang
kami datangi adalah KLCC, tempat si duo gedung pencakar langit yang
menjadi ciri khas kota ini, tadinya saya mau langsung kedepan gedung,
mengambil foto. Tapi partner saya mengajak untuk masuk ke Suria terlebih
dahulu, dia memang punya niat belanja :) satu hal yang saya hindari
sejak awal merencanakan perjalanan program ini. Suria memang mentereng
dengan jejeran butik ternama mulai dari Chanel sampai Louis Vuitton,
brand kegemaran anak muda Uniqlo, supermarket dari jepang Isetan, tapi
namanya Mall, dimana-mana menurut saya sama, Suria tak ada bedanya
dengan Trans Studio Mall di Bandung, yang beda ya bangunannya, tapi untuk masalah bangunan Mall, sampai sekarang saya masih ngefans sama Paris Van Java dan Cihampelas Walknya Bandung, sorry Suria ! kalaupun ada hal menarik di Suria, the one and only is Kunakuniya, gramedianya jepang yang nongkrong di Malaysia, keren kan rasanya masuk ke toko buku yang setengahnya diisi buku berbahasa dan abjad jepang :).
|
The Twin Tower : Normal Mode |
|
The Twin Tower : another mode |
|
The Twin tower : another mode |
|
The Twin Tower : Last Mode |
Selesai melihat-lihat Suria, baru saya bisa berjalan ke depan petronas. Memang keren sih :) Secara ada di 10besar gedung pencakar langit dunia. Saya sendiri mencoba memotretnya dari sisi lain, bosan dengan gaya dua tower dengan jembatan ditengahnya.
|
Masjid Jamik Kuala Lumpur |
|
Masjid di Tengah Kota |
|
Setelah puas dengan Tower tersebut, kami lanjut ke Masjid Jamik, masjid besarnya Malaysia, sayang bagian museum disamping masjid sedang di renov, jadi saya hanya bisa masuk untuk melihat dan numpang mengambil foto, setelah itu kami kembali ke Suria. Kenapa ? karena disekitaran Masjid Jamik ada poster besar Lunch Treat KFC yang hanya RM5.5 dan KFC terdekat yang kami tau adanya di Suria. Usai makan dan kembali ke KLC, ternyata ada juga KFC disana ! buang-buang uang RM 1.6 dah !
Tapi setelah semuanya,
gapapa lah, hitung-hitung pengalaman. Lain kali kalau ada kesempatan kembali ke Kuala Lumpur, ada beberapa tempat yang sangat ingin saya kunjungi, seperti Istana kerajaan mereka dan Kampung Cina. Semoga akan ada kesempatan berikutnya. Amien
|
jalan kecil dengan bangunan tinggi dan traffic padat : berasa New York |
|
disebelah stasuin Masjid Jamik : Tempat belanja jalanan dengan harga terjangkau |