Journal Asri
Saya pernah nulis tentang dimintain bikin logo saya Touch of Youth, komunitas barenya diogi and the gank, tapi waktu saya cari postingannya ternyata ga ada, dan taraaa ternyata dulu saya tulis disini, pantes ga nemu di blog ini.
Pasukan Touch of Youth
By the way, let me introduce you, world. The Touch of Youth. haha walaupun bilangnya mau kenalin sebenarnya ga bisa jelasin dengan gamblang juga tentang komunitas satu ini. But they have a dream untuk kenalin daerah mereka [baca : BENGKULU] ke seluruh dunia. So agenda acara mereka yang dibikin hanya dengan beberapa bulan persiapan adalah Old Town Festival, nah kebetulan diogi nulis sendiri tentang event ini di kompasiana, baca artikelnya DISINI yaa.

Tentang Diogi sama Windy, saya juga pernah cerita waktu benar-benar kenal dekat sama mereka di Thailand dulu, mimpi-mimpi mereka yang saya kagumi (cyalaaah) bisa kalian baca juga disini guys. Tapi bukan mimpinya sih yang keren kalau dipikir-pikir sekarang. But their efforts to make it real. It's so amazing to have friends like them. Semangatnya super hehe.

Acaranya kemarin juga sukses banget, saya cuma bisa lihat dari uploadan teman-teman di instagram sih :) tapi sayik banget, smuanya pada seru dan suka ada acara-acara macam itu di Bengkulu. So mereka berhasil bawa kegembiraan buat lingkungan di sekitar mereka, and I think that was great. Sayang sekali acara dan kegiatan sekeren ini malah ada setelah saya jauh dari Bengkulu, hehe jadi ga bisa bantu-bantu bikin nama Bengkulu jadi keren :D padahalkan pengen eksis juga hehe :P

Nah, semoga makin banyak komunitas-komunitas keren macam mereka di Bengkulu. TOY !! Sukses terus yaaa.




PS : Semua gambar asli dicolong dari kompasiana ogi tanpa pamit hehe. sukses terus teman-temaan :D

Selamat datang 2015. 

Jujur saya tidur cukup larut tadi malam, sekitar jam 2 dini hari. Saya masih dag dig dug karena mendapat hadiah awal tahun baru yang sangat manis dari Tuhan. Sekitar jam 11 saya sedang iseng cuit-cuit dengan teman-teman di twitter, ternyata ada juga tweet dari Indonesia Mengajar yang memberitahukan pengumuman tahap 1 seleksi ankatan X kemarin, dan Alhamdulillah terdapat 309 Calon pelari terakhir yang diseleksi dari 10.555 applicants, dan nama saya ada di dalamnya. 

Saya yang sudah ingin sekali mengikuti program ini semenjak semester-semester awal kuliah dulu langsung sujud syukur waktu tahu hehe, Asli terasa manis sekali skenario yang Allah beri di 2015 bahkan di awalnya. Saya memang baru lulus tahap 1, masih ada tahap 2 direct assessment dan medical checkup yang harus dilewati tapi bahkan terpilih menjadi 1 dari 309 calon pengajar muda pun saya sudah merasa beruntung. 

Kebetulan saya tak akan sendiri di seleksi nanti. Nama Allan juga tercantum, jadi bisa sekalian reuni hehe, seleksi mungkin akan diadakan pertengahan Januari nanti. Bismillah.

By the way 2015 memberikan sebuah awal yang baru bagi saya, saya banyak melewati hal-hal yang menurut saya sulit di 2014, tapi dengan bantuan Allah dan dukungan dari orang-orang terdekat, saya bisa melewatinya. Yang paling sulit tentu saja skripsi :) tapi juga paling manis karena memberi kenangan yang sangat indah saat wisuda. 

Resolusi saya di 2015 telah saya tulis beberapa hari lalu. Saya selalu menuliskan resolusi di tiap pergantian tahun. Itu saya gunakan untuk mengukur kemampuan dan usaha saya dalam mencapai mimpi tersebut. dan hal yang paling menyenangkan adalah mencoret satu demi satu resolusi tersebut. Sebagai bukti pencapaian. :) resolusi terbesar 2014 yang berhasil saya coret adalah menyelesaikan studi tepat waktu dan mendaki gunung sekali lagi :) hehe. 

Sekarang berada di rumah bersama keluarga membuat saya banyak menuliskan resolusi yang mengharuskan saya keluar dari zona aman, nyaman dan menyenangkan ini. Salah satu resolusi di 2015 tentunya adalah lulus menjadi Pengajar Muda. Saya beruntung memiliki orang tua yang selalu mendukung kegiatan positif yang ingin saya lakukan. Pagi tadi saya sudah memberikan kabar bahagia ini dan saya yakin ini juga menjadi awal 2015 yang manis bagi mereka.

Resolusi lainnya yang ingin saya lakukan adalah banyak bersyukur kepada Allah untuk nikmat yang ia berikan tiap harinya. Mungkin saya adalah salah satu orang yang sering kali lupa bersyukur ketika diberikan kemudahan, malah banyak mintanya hehe. Karena itu perbaikan diri agar menjadi lebih baik menjadi ceklis utama di 2015. 

Bagaimana 2015 sobat ? sudah siap resolusinya ?

Ah, Setelah habis foto-foto pakai baju wisuda ternyata waktu sunset muncul dengan sangat cantiknya.
Saya merasa sangat beruntung karena bisa sering menyaksikan sunset ketika tinggal di Bengkulu. Indahnya itu loh, bikin kita bersyukur karena diberi kesempatan untuk melihat kuasa Tuhan yang begitu besar.

Dan ga ada yang lebih membahagiakan selain menghabiskan sunset bareng orang-orang yang kita cintai. Untungnya selalu ada sahabat yang menemani sunset time saya :) Walaupun sendiri melihat sunset juga enggak jelek-jelek banget. Karena barengan siapapun, waktu 5 menit terakhir matahari mau pergi kita semua yang biasanya berisik pada diam, benar-beanr khusuk sama ritual harian matahari yang super indah tersebut.

The Fisherman

L.O.V.E

Jump !

Jump

Run

[almost] Jump

I never published it before :)
Renti, Allan & ME !!
Well, Tahun ini sebenarnya tahun yang cukup WoW untuk kami bertiga. Terutama untuk saya, 2014 adalah tahun kami bebas dari sebutan mahasiswa :D haha kami lulus desember lalu dengan catatan kuliah yang menurut saya super menyenangkan. Yap. Memory bersama teman dan pengalaman yang didapat selama 4 tahun ini lebih penting dari pada nilai akademis yang saya dapat di akhir, bukan berarti kami mahasiswa pemalas yang mendapat nilai pas-pasan kok :P Alhamdulillah kami bertiga lulus dengan predikat cumlaude, Alan malah dapat nilai tertinggi di prodi pend. Kimia dan mewakili teman-temannya untuk maju kedepan karena nilainya tertinggi. Tapi saya yakin bahkan Alan akan menganggap pengalaman yang ia dapat di luar kalas selama kuliah jauh lebih berharga daripada torehan angka tersebut.

Nah. Saya sendiri ga tau kenapa bisa lupa untuk mempublish foto ini di blog :) mungkin waktu itu terlalu sibuk mikir pindahan hehe. 

Ceritanya, Alan adalah alumni KPN dan saya dan Renti adalah dua pemuda yang gagal ikut KPN haha. Kita bertiga sempat punya mimpi buat foto wisuda bareng di Raja Ampat. Tapi karena gagal pergi bertiga akhirnya kita mutusin di pantai manapun deh yang penting foto. Secara empat tahun ini tempat main kita ya ga akan jauh dari pantai. Foto-foto di studio yang formalitas bingiiit rasanya ga seru hehe. Jadi begitu dapat toga dan baju wisuda, sorenya langsung deh sibuk bawa camera digital dan foto-foto di pantai.

Enggak taunya, foto di pantai sama sekali ga mudah. Ombak lagi besar dan angin lagi super kencangnya. Kalau lihat foto-foto di bawah, perhatiin deh semuanya pasti megang toga atau baju gimana caranya biar ga terbang. Baju juga pada berantakan, kita ga punya persiapan untuk bawa peniti atau apa, asli pengen foto-foto aja awalnya. Rencananya pengen semuanya punya foto sambil loncat gitu, taunya yang berhasil cuma foto saya doang :P [thanks for the picture al!] Bukannya gagal ambil foto loncatnya sih, tapi waktu loncatnya berhasil, bajunya lagi terbang kemanaaa gitu, jadi ini yang di post yang agak beres deh posisi bajunya haha.

#2014 benar-benar super deh buat saya. Perjuangan buat selesaian skripsi sambil KKN, di akhir-akhir selalu barengan sahabat yang sampai kapanpun ga bakal saya lupain saat-saat bersamanya, belum lagi pisah sama adek-adek di pagar jati. Dan sekarang menemui dunia nyata sambil mencari jalan terbaik yang diberikan Tuhan. :) di Hari terakhir di Tahun 2014 ini saya mau posting moment-moment berharga saya yang belum sempat dipost karena entah malas atau sibuk waktu itu.

II Allan II

Benerin Toga haha

After 4 years


The Flying Me

My Best Good Friend : Dodoss

Renti's Celebration


I made it !






Pegang toganya pegang, pendekar nemu tongkat hehe

US !

Main air

Smiling R

Ga percaya bisa tamat barengan :)

Saya, Leni, Wiga, Renti, Echa. The Hika 2011
Wiga mau nikah !!
Hehe ga nyangka dari kita berlima ternyata wiga duluan yang menyongsong hidup baru bareng pangerannya :)


Ini foto udah lama banget. Semester 3 kalau ga salah. Tapi waktu itu kita sama sekali ga pernah ngomongin cowok, karena lagi semangat banget bisnis biasanya ngobrolin tentang bisnis mulu. Apalagi ada wiga yang ajarin ini itu. Apa aja dijual dah pokoknya. Kalau dipikir-pikir mungkin emang wiga sih orang pertama yang kenalin kita semua ke dunia bisnis hehe.

Kita juga makin deket gara-gara ngerjain tugas mata kuliah bahasa Inggris sama-sama, kalau ga salah waktu itu kita dapat project buat film dan karena cewe semua berlima yang disulap jadi cowo saya sama echa. Sayang videonya udah ga ada lagi :(.


Tapi kenangan bareng mereka maniss banget. Hehe dikelas saya lumayan akur sama semua teman angkatan, setengahnya malah bisa jadi temen super deket, dan mereka adalah beberapa teman dekat yang selalu ngasih kenangan indah di saat kuliah hehe :P, Oh iya kita juga barengan di UKM Jurnalistik, makanya sering berlima kemana-mana di awal pembentukan UKM Jurnalistik.

Renti & Wiga
Minggu kemarin saya dapat kabar dari Renti, Wiga mau nikah. 
Senang banget tapi sedh sekaligus karena ga bisa datang. Wiga nikah di rumahnya di Lampung. Mungkin untuk sekarang cuma doa yang bisa saya kasih biar wiga dan robin bisa bahagia di dunia dan akhirat. Jadi keluarga yang soleh, punya anak-anak yang lucu dan berbakti sama orang tuanya. Selalu kuat ngehapain semua masalah yang datang :) Wiga pasti bisa jadi istri dan ibu yang super. 
Happy married Wigaa. We Love you !! 
 

 

Lapak Pak Simon
Horeee, Setelah hampir dua minggu ga kemana-mana, saya bisa balas dendam pergi sendirian ke Bandung. Karena kangen naik bis kota setelah sekian lama, saya mutusin buat nunggu damri di alun-alun cimahi. Tapi ternyata nyesel sendiri karena hampir sejam saya dibuat nunggu sambil bengong liatin mobil sama motor lewat di Jalan. 

Tapi akhirnya Damri datang dan saya dikagetkan lagi dengan tarif barunya. Tetep murah sih, 4.000 dari alun-alun Cimahi ke Alun-alun Bandung, tapi terakhir saya naik Damri ongkosnya cuma 2.000 hehe.
Saya ngebet banget naik Damri juga karena Rutenya yang bisa nurunin saya di Dewi Sartika. Tujuan saya lumayan jelas sih hari ini : Hunting komik bekas.

Sampai Dewi Sartika, saya lagi-lagi dibuat manyun gara-gara ga ada satupun komik conan yang bisa saya beli. One Piece juga cuma satu. Udah buntu banget mau kemana lagi, palasari kejauhan, saya lupa-lupa inget ada satu lapak buku bekas lagi di dekat Gedung Merdeka. Udah lama banget ga kesitu. Saya jalan kaki sedikit dan YAY !! ternyata ada lapak buku lagi. Tapi mereka udah mau pada tutup. Lagi pada beres-beres. 

Saya langsung nanya lapak yang jualan komik dan nemu, cuma dapat 3 conan + 1 onepiece sih, semua mangnya kompak bilang conan seminggu ini lagi kosong terus. Ah bete. Biar ga rugi banget udah pergi jauh tapi cuma dapat 5 komik saya nanya National Geographic Traveler, si emang bilang harganya 35.000. Walah. Bekas ? Saya kaget, tapi ternyata emangnya bawain yang baru, paling baru malah. Desember 2014/januari 2015. Saya nawar dan akhirnya dapat 20.000 doang. Lumayan lah.

Jalan balik lagi ke ujung, saya nemu lapak yang lumayan menarik hati karena ada buku Soekarnonya. Pasti buku sejarah ama politik nih, bisa sekalian cari titipan Hbk taunya bener. Saya langsung nanya buku Soekarno yang Kepada Bangsaku, si emang bialng "dua setengah neng", langsung jingkrak karena nyangka 25.000 gataunya si emang jawab 250.000 hahaa, kecele deh, saya langsung liat-liat semua bukunya, karena ga minat buat baca, minat buat beliin HBK doang saya langsung nanya buku politik. Si emangnya langsung ngasih banyak banget, dan harganya hwaah, tapi masih bisa ditawar kok semuanya. 

Kepada Bangsaku, -Bung Karno
By the way, jangan pakai emang lagi deh, saya kenalan sama penjualnya, namanya pak Simon. Saya bukan orang yang terlalu ngerti politik sama sejarah. Jadi iya iya aja pas pak simon jelasin isi beberapa buku tentang apa. Toh saya ga tau bener atau enggak. Akhrinya ada dua buku yang pengen saya beli, tapi kalau beli dua-duanya, ah taulah duitnya ga cukup hehe saya cuma mau beli komik tadinya :).

Setelah hampir setengah jam ngobrol, minta izin foto-foto barang dagangannya, sama baca-baca dikit, saya beli buku judulnya Sosialisme Indonesia, dibilang langka atau enggak saya ga ngerti hehe di sampul depannya cuma ditulis ini cetakan ke-7 Januari 1965, penulisnya adalah Menko Perhubungan dengan Rakjat waktu itu, DR. H. Roeslan Abdulgani. 

Biasanya kalau beliin buku titipan Hbk saya selalu numpang baca duluan loh, hehe untuk satu buku ini kayanya saya nyerah. Berat banget. Tapi karena mungkin baru dikirim senin saya mau juga coba baca beberapa lembar hehe.

Nah buat good readers yang suka ngumpulin buku sejaran atau politik yang lumayan langka atau jadul, lapaknya pak simon lumayan oke loh. Tempatnya di Jln. Cikapundung, dari Gedung Merdeka lurus sedikit belok kanan. Dari Alun-alun Bandung tinggal nyebrang lewat jembatan penyebrangan gede, dari situ tempatnya langsung keliatan kok :D 

Nah, ini beberapa buku yang saya temuin di Lapak pak simon


Anak Desa

Penyiasatan Islam atas Marxisme Komunisme, Hustam Arozal

There he stand, our founding father

Tudjuh Bahan2 Pokok Indoktrinasi

Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia

Undang-undang darurat Noo. 4 tahun 1950

Pasang Naik kulit Berwarna

Hello good readers. Tinggal beberapa hari lagi saya selesai ngajar di semester 1 nih :) senin udah libur, rabu kamis bagi hasil evaluasi dan libur lagi sampai 2 minggu kedepan. 

Masih bingung sih liburan mau kemana atau ngapain, kemarin ada rencana buat ke kampung inggris pare tapi kok kayanya sebentar banget kalau 2 minggu :) jadi nanti lagi deh kalau ada kesempatan bisa sebulan full. 
By the way. Saya udah lama banget ga posting tentang pendidikan yaa, paling deket cerita Moeda Mengabdi, tapi enggak pernah benar-benar detail tentang pendidikan. Padahal saya guru. 

Dulu, 2010 tepatnya waktu bikin blog ini, saya cuma ingin punya tempat buat posting foto sambil cerita tentang kehidupan sehari-hari. Personal Blog lah istilah bekennya kali ya, tapi terus lama kelamaan, karena [ngerasa] banyak jalan ke tempat yang lumayan keren, sayang kalau enggak diceritain, saya mulai seneng cerita perjalanan. Tuh kenangannya masih ada di badge samping kiri hehe, ngaku-ngaku travel blogger, tapi sekrang malah enggak pernah jalan-jalan lagi [semoga belum ajah, jangan enggak pernah]. Rasanya keren baca postingan perjalanan orang, saya juga ingin bisa nulis cerita perjalanan yang keren gitu, sampai beli beberapa buku dan belajar menulis sedikit-sedikit, kepengen banget jadi travel writer yang dapat duit jajan dari nulis-nulis cerita perjalanan. Tapi ternyata semangatnya goyang ditengah jalan. 2013 adalah tahun paling semangat saya bercerita tentang perjalanan. 2014 sebenarnya masih banyak tempat baru yang saya datangi, tapi karena malas cerita lagi. Kandaslah sudah, acicio the travel writer hehe. 

Kesini sini, saya malah sering cerita tentang apa yang saya pikir aja tanpa tema yang jelas, malah belakangan ini banyak ngomongin temen sendiri, atau nostalgia di Moeda Mengabdi. Tapi karena ini blog saya sendiri jadi ga ada yang ngelarang kali ya, yang baca aja belum tentu ada hehe. 

Nah ceritanya, sekarang saya lagi pengen nulis tentang pendidikan. Dari kacamata saya sebagai guru tanggung hehe bukan tanggung-tanggung waktu ngajar loh. Tapi Guru yang baru nyemplung di dunia pendidikan sebenarnya setelah selama 4 tahun hanya belajar teori di kampus. Ternyata ada jarak super yaa antara sekolah dengan teori di kampus. 

Jarak ini makin makin kerasa setelah sebulan-dua bulan ini saya bantu sepupu saya terjemahin dan buatin slide + ngejelasin teori psikologi pendidikan ke dia. Bukunya Slavin yang super tebel sekarang mejeng dirumah saya. Jujur saya enggak pernah dapat mata kuliah psikologi pendidikan blek gitu, mungkin karena terlalu umum kali ya, di kampus dulu memang setengah mata kuliah saya mungkin hampir bahas tentang psikologi, tapi spesifik ke psikologi anak. 

Sekarang baru deh nyesel kenapa dulu ga tanya ke ketua prodi kenapa sih kita ga punya mata kuliah psikologi pendidikan, hehe karena ternyata isinya lumayan banyak yang ga di pelajari di pengantar psikologi, psikologi perkembangan, psikologi perkembangan anak, psikologi anak berkebutuhan khusus. Hehe, Baru kemarin saya belajar tentang bagaimana cara seorang guru menghukum anak dengan benar. [judulnya aja udah ngeri]. Ini penting banget loh dan ternyata saya baru sadar saya ga belajar dasarnya di kampus, atau mungkin saya yang lenyap waktu dosen lagi jelasin ga tau juga. Satu-satunya mata kuliah yang malah deket bahasannya sama psikologi pendidikan adalah Neurosains dalam pembelajaran di kelas. Ini juga gara-gara dosen saya ngasih buku Brain Based Learning yang saya fotokopi sebuku full buat presentasi se chapter doang. Gara-gara baca satu buku full saya jadi ngerti, seenggaknya sedikit lebih ngerti dibandign teman-teman yang fotokopi satu chapter doang untuk presentasi. 

By the way, Brain Based Learning saya dapat di semester III, dan buku itu adalah buku [kuliah] bahasa inggris pertama yang tamat saya baca, semenjak itu saya jadi rajin baca sendiri buku-buku psikologi pendidikan di perpus yang asli ditulis sama masternya. Saya baca beberapa buat nguatin presentasi saya. Di akhir dosen muji saya karena presentasi saya dan teman-teman sekelompok menutur dia outstanding, sebenarnya wajar aja dosen muji kelompok saya waktu itu. Selain persiapan lama karena kita perform hampir di akhir semester ketika semua materi udah disampaikan, kita juga translate manual supaya benar-benar ngerti [ketika hampir semua teman pakai google translate, tanpa milai lagi mana bahasa manusia mana bahasa robot]. Yang pasti itu untuk pertama kalinya saya enjoy belajar tentang pendidikan. Dosen tersebut kemudian menjadi pembimbing akademik saya dan selalu mendukung semua kegiatan saya yang ada hubungannya sama pendidikan. termasuk Moeda Mengabdi, beliau pernah kasih satu hari pelatihan gratis tentang Multiple Intelligences. Karena di FKIP ternyata cuma PG PAUD yang punya mata kuliah Multiple Intelligences di Kelas. Pokoknya sejak saat itu saya jadi rajin cari tahu tentang dunia pendidikan diluar kuliah. Karena dikit banget yang bisa di ambil di kelas. Asli loh !

Hwah panjang banget ceritanya, padahal cuma pengen cerita pengen nulis tentang pendidikan, tapi muter-muternya hehe :) Nanti saya bakal coba nulis tentang pendidikan, tapi karena harus hati-hati. Soalnya kan referensinya harus jelas. Saya harus buka lagi buku-buku untuk nguatin pemikiran saya tentang pendidikan. Jadi Begitu selesai bakal saya share hehe [sok-sok-an].

Ya kurang lebih gitu deh. Hehe

Cimahi, 10 Desember 2014
A
Sekalinya lagi pengen cerita, pengennya cerita terus nih :D 

Dan saya ga tahan buat ga cerita tentang Oky. Saya kenal sama oky ga selama kenal sama beberapa temen yang lengket sampai waktu berpisah sih :) dua tahun lah. Dua tahun itu saya bisa kenal oky yang kurus sampai Oky yang gendut, oky yang pendiem sampai oky yang super gokil, oky yang kadang cuek sampai oky yang super bijak.

Oky, Gunung Kaba September 2013

Waktu Bengkoeloe Moeda baru dibentuk dulu, Oky adalah salah satu orang yang SMS duluan mau bergabung. Jadi waktu itu saya diutus (haha) sama HBK buat jelasin ke Oky maksud dan tujuannya BeDa, sekalian ngajak buat ngajar di Pagar Jati :) Saya yang baru pertama kali masarin BeDa enggak pede banget, dan kebetulan kita janjian di PKM. Waktu itu ada Ela yang lagi ikut acara (apaa gitu saya lupa). Ternyata Ela pernah ketemu Oky dibeberapa forum, walaupun enggak pernah ngobrol langsung sih. Saya inget banget waktu itu ela bilang oky pendiem (sekarang mah, jangan ditanya !).

Kalau lihat gambar ini tau deh kenapa Oky saya sebut Pak Gembala
Jadi, ditemenin Ela, saya kenalan sama oky dan mulai jelasin tentang BeDa, saya bilang kalau kegitan rutin kita sekarang kalau ga diskusi mingguan thanthelion ya ngajar tiap hari minggu di Bengkulu Tengah. Oky deal mau ikut gabung di tiap kegiatan kita, belum masuk kepengurusan sih waktu itu. Tapi nyatanya Oky justru lebih rajin dari beberapa teman penggodok Moeda Mengabdi yang mulai sibuk ngurusin kuliah. Saya ingat waktu pertama kali ngajar, saya minta oky buat ngedongeng atau cerita ke adik-adik disana, dan dia cerita tentang Kisah Lahirnya nabi Muhammad, Ga sebagus kalau Ela ngedongeng sih (hehe) tapi cukup keren lah buat anak fakultas hukum yang baru pertama kali ngajarin anak-anak SD :D 

Oky and the Boys
Seiring waktu berjalan, Oky makin penting perannya baik di BeDa maupun di Moeda Mengabdi, mungkin udah nasib kali yaa, program sosial kaya gini musiman volunteernya, kalo lagi senggang banyak banget pasukan, tapi musim UAS atau mudik yang pergi ya itu-itu aja. Nah Oky ini termasuk satu dari sedikit yang selalu ada. Adik-adik juga hafal sama Oky karena dia sering datang.
Sebelum Puasa 2014
Di Luar Beda dan Moeda, Oky juga orang pertama yang bikin saya dan teman-teman yang super kuper (hehe) kenalan sama gunung. Kesempatan naik gunung mungkin sering datang, tapi kita ga pernah berani buat bener-bener ndaki. Tapi waktu Oky yang ngajak (secara dia juga anak PA), kita ngerasa aman deh :D, dan karena teman-teman dekat saya memang teman-teman di BeDa, Oky akhirnya jadi temen yang lumayan deket juga deh. Dia adalah saksi betapa kekanak-kanakannya saya kalau ketemu masalah sama sahabat sendiri :P, Tapi kenapa saya pengen nulis tentang Oky waktu lagi bikin projek #MenulisTentangTeman, mungkin karena banyak tempat dan kenangan baru yang saya dapet waktu temenan sama Oky. Cerita Sampan adalah salah satunya, belum lagi kebiasaan sore-sore patungan beli baso bakar di Pantai Panjang sambil ngobrol nunggu bedug magrib bareng teman-teman yang lain, asli bikin kangen lah :) 

Karena dari awal emang jarang SMS atau message kecuali ada perlu penting (biasanya kalau perlu ga penting ngasih taunya lewat ela sih :D), sekarng semenjak di Cimahi pun saya jarang SMS atau contact sama Oky. Tapi enggak apa-apa sih :) soalnya saya percaya suatu hari kita bakal ketemu lagi, dan Oky emang lebih gokil kalau kita ngobrol dan bercanda langsung, apalagi kalau ada HBK, pasti ngakak terus.

Semoga ketemu lagi yaa ki, suatu hari nanti :D Sehat terus Brad !

'Happiness only real when shared' quotes dari film favoritnya Oky, In to The Wild
----
By the way, itu bukan foto dalam sehari loh. Kebetulan aja bajunya sama semuaa hehe itu baju Tan Malaka udah sebelel apa juga tetep jadi favoritnya oky yaa kayanya :P
Bolos beberapa hari nulis nih, kemarin saya nemu beberapa foto lama dari memory card hape samsung yang udah jadi bangkai dari beberapa bulan lalu :). 
Karena HPnya juga ga bagus-bagus amat, kameranya juga biasa aja. Tapi yah mau sebagus atau sejelek apapun hasilnya, saya selalu filter foto untuk disimpan atau dihapus berdasarkan kenangan yang ada didalam foto tersebut (gaya lah !!) hehe.

Where is Indonesia ?

By the way, the boy in these pictures is Sandi.
Saya lupa kapan pertama kenal sandi, mungkin kita benar-benar kenal waktu dia ngurusin panitia nobar bareng KPKnya UKM Jurnalistik, semenjak itu kalo ga salah sering ketemu rapat UKM juga, dia satu-satunya anak dari jurusan pendidikan olahraga yang peduli buat ikut organisasi atau isu-isu disekitarnya deh hehe, selama 4 tahun kuliah, Sandi satu-satunya anak penjas yang saya kenalnya lewat organisasi.

Nah setelah beberapa kali ngobrol tentang A dan B, saya ga sengaja cerita tentang Moeda Mengabdi ke Sandi, waktu itu dia semangat banget mau ikut jadi volunteer, tapi ada aja yang bikin ga bisa, sampai waktu di hari minggu, ketika ga ada satu orang pun yang bisa datang, sandi ternyata bisa ikut ngajar, jadi saya dan sandi pergi berdua ke Desa Pagar Jati.

Saya lupa kapan tepatnya kami pergi waktu itu, tapi yang pasti saya baru pulang dari Thailand dan lagi semangat-semangatnya nyemangatin orang lain buat nyoba keluar dari Indonesia buat sekedar melihat tempat orang, merasakan budayanya, merasakan ketar-ketirnya jauh dari orang tua, bingung karena bahasa yang berbeda dan kembali untuk mencintai Indonesia karena tau betul betapa beruntungnya kita hidup dibumi pertiwi.

Sandi and The Children
Jadi, ceritanya saya juga ingin menularkan itu ke adik-adik di Pagar Jati. Saya bawa Peta Dunia yang nempel di Kamar, di motor saya jelasin singkat ke sandi apa yang mau diajarin ke adik-adik disana. Sampai sana, habis ngajarin ngaji dan mulai buka peta, Sandi mulai jelasin peta yang dia bawa. Gokilnya, rencana kita yang udah jauh mau ngenalin karakteristik beberapa negara langsung hilang begitu saja, karena ternyata hampir semua dari mereka enggak tau negara lain selain Indonesia, saya sendiri langsung shock :D Cuma sedikit dari mereka tau tentang Malaysia atau Arab, bahkan waktu saya cerita tentang Jepang mereka baru sedikit nyambung ketika saya menyebut karakter seperti doraemon atau naruto. 

Panjang lebar Saya, Sandi dan adik-adik ngobrol tentang negara-negara lain di Dunia. Setelah itu kami meminta mereka menuliskan impina mereka. Kemana mereka mau pergi kalau punya kesempatan waktu besar nanti. Seneng sih waktu mereka udah bisa ngarang sendiri ke Negara mana dan mau apa. Saya ingat loh tetep ada yang jawab pengen ke Palembang bukannya Amerika atau Inggris :). Pokoknya jawaban mereka keren dan lucu deh :)
Let's write our dreams
Cerita hari itu mungkin cerita Moeda Mengabdi yang agak sulit saya lupakan, pertama karena kesana cuma berdua (adik-adik aja sampai pada lesu waktu lihat kita cuma datang berdua), minimal kita datang berempat, dua motor deh, buat jaga-jaga kalau motor satunya kenapa-napa. Terus fakta kalau adek-adek ga kenal ada banyak negara lain selain Indonesia juga selalu saya ingat, mereka bahkan bingung waktu disuruh nunjuk Indonesia ada dimana, padahal seenggaknya ada 3-4 orang anak yang udah kelas 5,6 SD. Dan hal lainnya adalah semangatnya Sandi buat tetap menginspirasi adik-adik atau siapapun disekitarnya. 

Sandi emang cuma beberapa kali ikut ngajar sih :) semoga sampai sekarang masih sempetin yaa, tapi dia juga aktif ikut berbagai organisasi, sekali lagi saya salut deh hehe soalnya ga banyak nemu lagi junior-junior di FKIP yang sesemangat Sandi, cuma dikasih ebook Nasional[is]me-nya Pandji aja dia semangat banget. 
Terakhir sandi cerita dia ditegur dekan gara-gara demo nuntut (apa yang saya lupa) perbaikan fasilitas di kampus prodi penjas yang emang jauh sendiri dari kampus induk. Hehe, tapi saya tau kok Pak Dekan sebenarnya tetep seneng ada mahasiswa yang kritis kaya Sandi. 
Keep the good work bro ! break a leg :)



------
Saya lagi bikin projek buat nulis posting tentang teman-teman waktu di Bengkulu nih :) siapa tau suatu hari saya hilang ingatan, saya bisa buka blog dan baca tentang cerita yang saya punya bersama mereka, tapi karena orangnya banyak buangget, jadi ga bisa sekaligus deh :D saya sering mention beberapa teman seperti Oty atau Allan, nah sekarang saya akan kenalkan lebih banyak lagi teman-teman keren saya :D
Saya enggak mau ketinggalan menuliskan posting pertama di bulan Desember. Beberapa teman menuliskannya di sosial media, saya baca dari sosmed adik sih :D soalnya saya sekarang jarang sekali membuka sosmed selain untuk mengecek message, terutama facebook. Entah kenapa sejak tamat kuliah facebook malah lebih banyak buat saya tidak produktif :) dulu karena harus update info tentang moeda mengabdi, diskusi thanthelion, juga even-even yang kebetulan humasnya dikomandoi oleh saya, saya aktif sekali di facebook. Jujur saya sempat merasakan bagaimana power dari sosial media ketika berorganisasi dulu.

Kebanyakan teman-teman mau ikut moeda mengabdi dulu karena foto-foto yang saya upload di facebook, mereka bertanya bagaimana cara bergabung dan lain sebagainya, Bengkoeloe Moeda Community dan Moeda Mengabdi memang lebih eksis di dunia maya daripada di dunia nyata, kegiatan kami jarang sekali tersorot kamera. Karena memang bukan itu tujuan kami, dan di Facebook, sosmed yang tenar di Bengkulu, dibanding twitter dsb, saya menemukan bahwa kami justru lebih dikenal, lebih dekat dengan pemuda lain yang mendambakan kegiatan serupa.

Saya juga pernah merasakan power sosial media ketika bersama ela menggalang dukungan #saveKPK. Waktu itu saya sedang ramai kasus polisi Bengkulu yangmenyergap seorang penyidik sampai ke gedung KPK, Ela mengajak saya untuk membuat sebuah video yang bisa dia bawa saat diskusi bersama para petinggi KPK dalam sebuah acara yang saya lupa apa. Video itu saya upload difacebook beserta foto-foto para pendukung, waktu itu hampir sehari penuh kami bergerilya mnta foto dengan kertas penanda dukungan, dari tukang jualan asongan sampai mantan wakil gubernur dan dekan kami mintai foto. Setelah saya upload besar-besaran, malamnya seorang wartawan dari Harian Rakyat Bengkulu menelfon, mewawancarai saya via telefon dan meminta izin untuk mengambil foto dari facebook. Saya kaget karena gerakan yang menurut kami berdua kecil ternyata bisa menggelinding begitu besar melalui facebook. Esoknya saya sampai disapa dan digoda pembantu dekan bid. kemahasiswaan karena foto saya, ela dan pendukung KPK masuk koran.

Gerakan #SaveKPK 2 Tahun lalu
Well, saya memang selalu mendengar betapa besarnya power sosial media, tapi dua kejadian : Moeda Mengabdi dan #SaveKPK waktu itu membuat saya benar-benar paham betapa besarnya efek tersebut bagi saya, karena dulu sangat aktif memanage berbagai kegiatan lewat media sosial, saya sampai disebut si super eksis oleh teman-teman sekelas. :D padahal yang saya pampang bukan melulu foto saya loh.

Sekarang ini, karena kegiatan saya adalah mengajar di sebuah lembaga pendidikan anak, dan tak tergabung dalam kegiatan apapun, saya malas sekali membuka facebook. Tapi saya justru rutin membuka blog tiap hari. Saya selalu bilang pada teman-teman yang membaca blog saya, mungkin kalian akan lebih menemukan saya yang sebenarnya di blog daripada di facebook atau sosmed lainnya. Mungkin karena media ini lebih luas dan saya bisa menuliskan segala pemikiran saya, memposting banyak foto saya dalam satu baris penjang sambil bercerita seperti saat ini. 
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • [Review Asri] Atomic Habits - James Clear
  • Review Asri: Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom
  • Review Asri - Tempat Terbaik di Dunia karya Roanne Van Voorst
  • [Review Asri] Kemarau - A.A. Navis
  • Review Asri: As Long As The Lemon Trees Grow karya Zoulfa Katouh
  • Review Buku Angsa dan Kelelawar karya Keigo Higashino
  • Sabtu yang Menyenangkan dan kenapa saya suka membeli bunga
  • Main ke Toko Buku Pelagia Bandung
  • Review Asri: Manabeshima Island Japan karya Florent Chavouet
  • Review Asri - the house of my mother karya Shari Franke

Arsip Blog

  • ▼  2025 (16)
    • ▼  Mei 2025 (3)
      • Review Asri: Pengantin-pengantin Loki Tua karya Yu...
      • Review Asri: Minimarket yang Merepotkan karya Kim ...
      • Tiap Anak Berbeda, Termasuk Proses Melahirkannya; ...
    • ►  April 2025 (2)
    • ►  Maret 2025 (2)
    • ►  Februari 2025 (3)
    • ►  Januari 2025 (6)
  • ►  2024 (8)
    • ►  November 2024 (1)
    • ►  Agustus 2024 (1)
    • ►  Juni 2024 (1)
    • ►  Mei 2024 (2)
    • ►  April 2024 (3)
  • ►  2023 (17)
    • ►  November 2023 (1)
    • ►  September 2023 (1)
    • ►  Juli 2023 (4)
    • ►  Juni 2023 (4)
    • ►  Maret 2023 (2)
    • ►  Februari 2023 (2)
    • ►  Januari 2023 (3)
  • ►  2022 (52)
    • ►  Oktober 2022 (2)
    • ►  September 2022 (12)
    • ►  Agustus 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (9)
    • ►  April 2022 (7)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  Februari 2022 (6)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (35)
    • ►  Desember 2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  Agustus 2021 (3)
    • ►  Juli 2021 (2)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (6)
    • ►  Januari 2021 (6)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (3)
    • ►  Agustus 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ►  2019 (14)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  Desember 2018 (4)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ►  2017 (20)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (3)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  Agustus 2017 (4)
    • ►  Juli 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (2)
  • ►  2016 (65)
    • ►  Desember 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (17)
    • ►  Juni 2016 (7)
    • ►  Mei 2016 (7)
    • ►  April 2016 (25)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (29)
    • ►  Desember 2015 (3)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  Agustus 2015 (13)
    • ►  Juli 2015 (4)
    • ►  Juni 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (3)
  • ►  2014 (29)
    • ►  Desember 2014 (8)
    • ►  November 2014 (6)
    • ►  Oktober 2014 (2)
    • ►  September 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (2)
    • ►  Februari 2014 (6)
  • ►  2013 (66)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  Oktober 2013 (7)
    • ►  September 2013 (7)
    • ►  Agustus 2013 (15)
    • ►  Juli 2013 (4)
    • ►  Juni 2013 (8)
    • ►  Mei 2013 (2)
    • ►  April 2013 (5)
    • ►  Februari 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (9)
  • ►  2012 (6)
    • ►  November 2012 (4)
    • ►  Oktober 2012 (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober 2011 (4)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  Maret 2011 (3)

Goodreads

Asri's books

Kejutan Kungkang
it was amazing
Kejutan Kungkang
by Andina Subarja
The Fine Print
liked it
The Fine Print
by Lauren Asher
Under One Roof
liked it
Under One Roof
by Ali Hazelwood
Lessons from Surah Yusuf
it was amazing
Lessons from Surah Yusuf
by Abu Ammaar Yasir Qadhi
Setelah membaca ini sampai selesai malam ini. Jadi paham kenapa Allah bilang kalau Kisah Yusuf ini salah satu kisah terbaik dalam Quran. Ada terlalu banyak pelajaran berharga dari kisah Yusuf. Dr. Yasir Qadhi mengawali buku ini dg sebab...
No Exit
liked it
No Exit
by Taylor Adams

goodreads.com

Blog Perempuan

Blog Perempuan

Cari Blog Ini

Kamu pengunjung ke

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Journal Asri. Designed by OddThemes