Journal Asri
Berbicara tentang pemanfaatan TIK dalam menunjang proses mengajar sebenarnya agak sulit di bidang pendidikan yang saya tekuni. Pendidikan Anak Usia Dini, mengapa sulit ? well, jika proses mengajar yang dimaksud ditekankan kepada anak sebagai pengguna peralatan teknologi, saya termasuk salah satu praktisi yang beranggapan bahwa anak sebaiknya dijauhkan dari teknologi. Bukan berarti menjauhkan anak dari teknologi, tapi pada tahap anak usia dini perkembangan fisik dan motorik anak akan jauh lebih penting dari pada technology awareness[1]. Anak juga akan lebih baik dikenalkan pada lingkungan nyata yang akan membuat semua aspek perkembangan berkembang ketimbang duduk diam didepan computer atau menonton televisi. Interaksi anak dengan orang tua dan lingkungan sekitar akan menjadi sangat penting di usia dini dan hal ini tentunya tidak akan didapat anak melalui computer.[2]

Tapi apakah TIK sangat amat tidak berguna di pendidikan anak usia dini ? tentu saja tidak. perkembangan teknologi, terutama Internet menjadi amat sangat berguna bagi para guru dan orang tua yang dengan mudah mengakses berbagai informasi tentang perkembangan anak.

Bagi guru seperti saya, perkembangan internet juga sangat membantu dalam mencari bahan mengajar sekarang dapat mudah ditemui di Internet, memang butuh kreativitas dalam mencari bahan pengajaran yang sesuai dengan rancangan pembelajaran kita, terutama karena bahan yang tersedia di Internet kebanyakan berasal dari website yang berasal dari Negara lain, yang tentunya memiliki kurikulum dan acuan pembelajaran yang berbeda dengan kita yang berada di Indonesia, itu menjadi tantangan sendiri bagi pendidik anak usia dini agar tidak asal mengambil bahan pembelajaran di Internet.

Tapi penggunaan internet yang sangat mengagumkan dan akan saya bagi disini bukanlah kemudahan mencari bahan pembelajaran, melainkan interaksi antara orangtua dan guru melalui media sosial untuk memantau perkembangan anak. Pengalaman ini saya dapat ketika mendapat pengalaman saat menjalani pertukaran pelajar dan magang selama dua bulan di sebuah Daycare di Thailand, sebagai seorang anak magang, saya selalu dengan baik-baik memperhatikan apa yang berbeda dari daycare yang disini dengan yang ada di Indonesia, perbedaan yang paling mencolok justru saya dapat dari guru pamong saya.

Awalnya saya tak menyadari penggunaan facebook sebagai penghubung antara guru dan orang tua untuk memantau perkembangan anak sebelum saya berteman dengan guru pamong saya di Facebook, setelah berteman dan saya lihat posting-postingnya selalu berisi foto anak-anak di daycare dengan deskripsi singkat tentang apa yang si anak lakukan dan tujuan dari kegiatan tersebut, tiap harinya, biasanya guru pamong saya mengupload sekitar 3 foto dengan anak yang berbeda, begitu terus setiap harinya dan hebatnya orang tua si anak biasanya mengupload dan menghubungkannya dengan kegiatan dirumah dan selalu mengikuti posting foto yang diunggah si guru.
'Sikat Gigi' salah satu foto yang diunggah guru pamong di Facebook

Interaksi antara guru dan orangtua melalui media sosial merupakan hal baru bagi saya kala itu, dan itu jelas sangat efektif karena anak yang biasanya dititipkan didaycare adalah anak dengan ibu yang bekerja dan sangat sibuk sehingga kadang jarang datang untuk mendengarkan perkembangan si anak disekolah.

Dalam Pendidikan, terutama pendidikan anak usia dini interaksi antara orangtua dengan guru sangatlah penting[3], karena perkembangan anak tentunya tak hanya terjadi saat disekolah tapi juga dirumah, medianya sendiri biasanya berupa pertemuan orang tua dan guru, namun tidak banyak yang bisa dibahas disitu, tentunya guru tak akan menjelaskan satu persatu kegiatan anak dari hari kehari bukan ? dan itu mengapa saya beranggapan interaksi via facebook adalah salahsatu terobosan.
Kegiatan Makan siang dan menunya menjadi laporan rutin yang diunggah guru pamong

Pulang ke Indonesia, saya ditanyai mengenai pengalaman selama di Thailand oleh beberapa dosen dan saya selalu menceritakan kejadian unik interaksi via facebook tersebut, akhirnya hal itu dipraktekkan oleh kami di labschool PAUD kami yang baru dua tahun berdiri. Setelah tamat kuliah dan mulai bekerja pun, ketika pihak sekolah membaca curriculum vitae saya dan melihat pengalaman singkat selama dua bulan di Thailand, mereka bertanya pelajaran apa yang bias diambil dan saya bercerita hal yang sama, hebatnya sekolah yang satu ini benar-benar serius menanggapi saran saya, mereka tak pernah absen menunggah foto didaycare dan tiap sentra sehingga orang tua mengetahui kegiatan anak dan tujuannya.
Saya yang anak magangpun jadi bahan unggah foto Bu Guru Pamong
Pada akhirnya teknologi dan informasi terutama internet dalam pembelajaran di pendidikan anak usia dini memang tidak difungsikan bagi anak, tapi lebih sebagai media bagi guru dan orang tua untuk mengoptimalkan komunikasi dan tentunya mencari infomasi baru tentang pembelajaran bagi anak.

 

*Tulisan ini dibuat untuk Lomba Blogging yang diadakan Indonesia Terdidik TIK dengan Tema Pemanfaatan Teknologi Informasi & Komunikasi dalam menunjang Proses Mengajar.

 


[1] Community Playthings with Wendy Scotts, 2014, Lightning the Fir, hands on investigation, play and outdoor learning in primary education, Community Playthings limited www.communityplaythings.co.uk
[2] Van Scoter, J, Elis, J. & Railsback, J. 2011, Technology in Early Childhood Education, Finding the balance. Northwest regional education laboratory.
 
[3] Patmonodewo. Soemiarti, 2003, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Halaman 124
It's October 23rd, tapi entah apa yang terjadi pengaturan PC saya menunjukkan tanggal 22 Oktober sekarang, waktu lihat kalender ternyata tanggal 23.
 
Ada apa ditanggal 23 ?
Sebenarnya ga ada apa-apa, tapi tanggal 23 selalu mengingatkan saya pada rahasia yang diajarkan Andrea Hirata pada novelnya yang berjudul Padang Bulan. disana ia menjelaskan tentang sebuah rahasia, musim penghujan yang biasanya datang pada bulan oktober, jika diawalai pada tanggal 23 maka akan menjadi musim hujan yang sangat-sangat menyenangkan, hujan akan datang disore hari dan tak begitu mengganggu kegiatan kita.
 
Kenyataanya hari ini hujan tak turun di Cimahi, semoga bukan berarti pertanda musim yang buruk juga ya :)
 
Tanggal 23 juga hari besar bagi Allan, sahabat saya yang sekarang jauh berada di Bengkulu :P
Happy Birthday Allan
 
Waktu perpisahan kemarin, saya memberikan surat cinta (haha) kepada sahabat-sahabat terdekat saya, allan termasuk salah satu yang mendapat surat tersebut karena selain menjadi teman seperjuangan bersama di FKIP, di hari-hari akhir, saya dan renti justru sering menghabiskan waktu bersama allan membicarakan masa depan.
 
Selamat ulang tahun allan, semoga menjadi pribadi yang lebih baik, bahagia dunia akhirat, sehat selalu, selalu didekatkan dan lebih didekatkan lagi dengan kebaikan, mendapatkan apa yang diharapkan pada tahun ini, didekatkan dengan jodohnya (harusnya ini duluan ya :P), doa terbesar saya untuk allan tahun ini adalah semoga allan bisa memulai bisnisnya hehe, soalnya setiap kali ditanya kabar pasti masih berkutat dengan rencana bisnisnya. Tapi allan memang punya bakat disini sih, ditambah passion yang besar.
 
Semoga selalu berguna bagi banyak orang dan menjadi sahabat terbaik untuk siapapun orang didekatmu saat ini kak. Happy birthday.

Cerita Sampan
Saya sebenarnya lupa apakah saya pernah menulis tentang sebuah danau tersebunyi dengan sampannya yang menyisakan sebuah kisah mendalam dihati saya. Jadi saya mengecek kembali posting tahun 2013 yang oernah saya publish, dan ternyata belum ada. Padahal danau ini keren sekali.

 


The view was so a-ma-zing

Danau ini sebenarnya danau tersembunyi disebuah gang kecil di jalan jenggalu kota Bengkulu. Saya lupa nama gangnya, tapi saya menyebut itu danau Jenggalu karena ada dijalan jenggalu. Saya hanya pernah sekali pergi kesana, berempat bersama Oty, Ela dan yang mengenal tempat ini lebih dulu, Oky.

The Team


Saya kira dulu kami hanya akan memandang sebuah danau yang berbatasan langsung dengan laut dan dibatasi hutan bakau, tapi ternyata Oky mengenal seorang warga sehingga kami bisa meminjam sampan milik mereka untuk sekedar bermain ditengah danau (Jadi ingat film Heartnya Acha & Irwansyah), dan itu jadi salah satu unforgettable experience ever buat saya.

Main sampan didanau ini ga bisa dibilang aman, karena ga ada alat pengaman satupun, kita cuma diajari sekilas cara mengayuh sampannya. dan karena berempat, dua orang dari kami harus mengayuh. Akhirnya sih yang mengayuh sampan cuma Oty dan Oky. soalnya saya sama ela cuma bisa teriak-teriak sepanjang main sampan.

berasa jadi cheerleader gitu deh, tapi teriakannya teriak ketakutan


Walaupun ga ada alat pengaman, asal kita tenang waktu diatas sampan sebenarnya ga akan jatuh sih :) kita aja yang ga jatuh akhirnya malah jatuhin diri dipinggir danau buat main air. Asli seru. Ditambah pemandangan a-ma-zing diatas danau ini. minusnya satu, karena ga tau tempat ini keren ga ada yang bawa kamera bagus, HTC onenya ela yang kameranya lumayan malah ngedrop baterainya, jadilah galaxy Y dengan kamera pas-pasan yang menemani. Lumayan juga sih buat kenan-kenangan fotonya.

Kangen
It's been a long time. Sebenarnya bosan sekali harus menuliskan kata itu tiap mulai menulis. Tapi untuk kali ini kayanya udah bnar-benar parah jarak menulisnya ya. April - September, hehe selama itu ngapain aja ? Banyak sih :) tapi asli jarang banget buka laptop buat nulis atau blogging.
So, hari ini saya mau mulai nulis lagi, dan (janjinya kediri sendiri sih) RUTIN !!, and for the first posting for this four months I want to write about My Bff and sister from another mother and father Oty Damitri.
Oty
Saya pertama kali ketemu oty waktu ikut advokasi jalan rusak, bingung jga kenapa kesini-sini jadi selalu bertiga bareng Renti & Oty. sering jalan, main, ngobrol, ngumpul bareng-bareng. Orang-orang taunya kita bertiga terus kemana-mana, padahal oty beda jurusan sama saya, kenapa saya mau cerita tentang oty hari ini ? because I miss her so much. dan semenjak pergi dari Bengkulu beberapa minggu lalu saya jadi sadar satu hal, Oty is a very good friend to me, but what about me ?sudahkah saya jadi teman yang baik untuk oty ? :'(
 
Beberapa bulan belakangan kami jarang sekali bertemu, Oty sudah menemukan salah satu mozaik hidupnya di SMP & SMA Al Karim, senang loh, dengar teman bisa mulai kerja dan mulai ngurangin beban orang tua sedikit-sedikit, soalnya saya selalu berharap jadi seperti itu waktu kuliah dulu. Sayangnya ditengah-tengah jadwal ngajar yang udah lumayan padat, banyak orderan les fisika (resiko jadi orang pinter nih :P) oty malah dapat pembimbing skripsi yang super strict dan ga student friendly lah, jadi saya sama oty ga bisa wisuda sama-sama. Oty juga tambah sibuk dan saya makin ga berani ganggu-ganggu ngajak jalan. Makin super jarang deh ketemu.
 
Me, Oty and Abang. 2 years ago
 
Pagi-pagi waktu saya mau pergi dari Bengkulu, Oty SMS panjang banget, bikin nangis karena justru dihari terakhir saya di Bengkulu malah ga bisa ketemu oty, ga nyempetin ketemu untuk say goodbye dan janji untuk ketemu kalau ada kesempatan :( I feel so bad.
 
Padahal . . .
 
Padahal oty selalu ada disaat-saat paling kalut buat saya, dia selalu setia dengerin cerita diatas motor, sambil mandangin lampu malam, anterin pulang. She is a very good listeners, and that's why she have so much friends. Banyak banget cerita tentang mimpi atau sekedar komen kejadian temen-temen dikampus kalau udah sama oty, banyak juga cerita yang ga berani saya ceritain ke orang lain tapi berani saya ceritain ke oty. kalau di telfon atau smsan juga bisa lamaaa banget. Oty selalu ada deh, dan yang bikin saya selalu ngerasa pilu adalah kok saya ga gitu sih, dimana saya waktu oty butuh saya ?
 
Dan ga sedikit kisah perjalanan bareng oty, kedatangan teman baru, kehilangan yang lain, punya cita-cita dan mimpi yang setengah mirip walaupun banyak bedanya juga, hari-hari ga selalu menyenangkan sih, adakalanya kita juga ga sepaham sama satu pemikiran sampai harus diem-dieman dan sama-sama nangis.
 
Our first mountain top picture
 
Maybe it's too personal to write this story in a blog, tapi saya harus cerita, kalau enggak saya malah tambah ngerasa buruk karena ga mau ngakuin kekurangan saya. By this post, saya mau bilang ke oty kalau seberapa nyebelin saya, seberapa sering saya merajuk, marah, dan kadang ga mau mandang mata oty kalau lagi berantem, I do love you so much :) Tapi ga pernah bisa kebilang kalau ada didepan oty. Semoga kita bisa ketemu lagi dan benar-benar cerita tentang apa yang ga pernah bisa terucap kalau ada orang lain karena kita terlalu malu untuk cerita jelek-jeleknya kita ya ty, jelek-jeleknya aku lebih tepatnya :). Semoga.
 
Disini . . .
Dibelahan Indonesia yang lain, saya selalu berdoa semoga saya tetap jadi seorang sahabat yang berkesan buat Oty, semoga oty selalu bisa jadi seseorang yang bisa mengepak sayapnya ke tempat dimana seharusnya ia berada, yang sampai sekarang kita ga tau dimana.
 
Sekarang . . .
Setiap keluar malam-malam, lihat lampu dijalanan, lihat bintang bertebaran dan lihat bulan yang benderang, saya selalu ingat Oty. Karena terlalu banyak cerita dimalam-malam sebelumnya, diatas mio merah kesayangan dengan rasa yang sama hanya lampu, bintang dan bulan ditempat yang berbeda.




Dimanapun kita berada, semoga bisa sama-sama jadi yang bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain ya ty :)
da pick up car

so messy

with Renti's niece

at Arga Makmur Town Square

Us!

Renti !

It's a late post
We were going to Arga Makmur, North Bengkulu for a wedding invitation last month. What a fantastic experience. heading there with a pick up car, lying there and look at the star . . . and it was yellow hehehe :) but It's so amazing to saw thousand stars following us. we're singing a lot of song. and I think that was one of the best night ever.
The next day, we're walking around the city and take some pictures in Arga Makmur town square.
This 4 years all the experience that I got from this college was amazing. I met different people and some of them became my best pals, my best partner. and some of them are Renti and Allan. last evening we talk a lot, the big topic is about what will we do in future, about our friends, our friendship. We'll never know what will we be in future, but I hope my friends and I became a good people and of course, success. sukses dalam artian masing2 ya :)
 
in front of our library building

Renti, as cute as always :P


'penasaran'

xo xo
Hola, first post in June. another busy week in my last (inshaaAllah) semester.
Kali ini saya mau cerita tentang pengalaman penelitian kemarin. pssttt (besok saya ujian skripsi, wish me luck yaa!).
Dari semester 2 kuliah kemarin saya tertarik banget sama konsep sekolah alam Indonesia gara-gara baca buku Menemukan Sekolah yang Membebaskan. Isinya tentang cerita-cerita pendiri, pengajar, orang tua dan anak-anak yang ada di SAI. Dari situ saya punya target pas skripsian nanti mau buat skripsi yang bikin saya bias lihat langsung pembelajaran di Sekolah Alam. Alhamdulillah, target itu terkabul.
Judul yang saya angkat ga jauh dari pembelajaran di PAUD Alam, kebetulan ada dua PAUD Alam di Bengkulu dan salah satunya SAI JAC Bengkulu. and it was amazing. hehe Sebenarnya karena udah sering baca-baca tentang Sekolah alam jadi ga terlalu asing sama pembelajarannya, tapi lihat anak-anaknya belajar langsung. hmmm keren, ini sekolah impian saya dari dulu, sayangnya udah mulai ramai pas ga dapat jatah sekolah lagi :P
Bermain bebas

Belajar langsung dari alam

Look at their boots !!

Ghazi

Abrar

Usai KKN, saya dan teman-teman sepakat kami harus menutup perjalanan dengan suatu pengalaman yang sulit dilupakan. karena seperti halnya kelompok-kelompok lain, usai KKN kami akan kembali sibuk dengan rutinitas masing masing. So, we need to find an amazing place and the choice goes to. . . Mount Dempo in Pagar Alam, South Sumatera.

Kebetulan rumah bang Helen di pagar alam, jadi kami punya tempat numpang sebelum mendaki dan sepulang mendaki nanti. Kami berangkat naik mobil dani. Tujuh orang dalam satu mobil berdesak-desakan dengan banyak barang dan tumpukan carrier bang Helen dan pak din-korcam kami berangkat naik motor.

Kami berangkat hari kamis tanggal 1 Mei 2014, tanpa istirahat usai KKN. Pulang dari tempat KKN tengah malam, tidur, bangun pagi langsung packing dan siang berangkat ke pagar alam. Jam 7 malam kami sampai di rumah bang Helen. langsung packing ulang barang-barang kami dengan bantuan Randy. yang sebelumnya sudah punya pengalaman mendaki dempo.
Team Dempo
Paginya kami berangkat ke dempo. satu setengah jam jam dari tempat bang Helen ke tugu rimau. dari situ kami mulai mendaki. sebenarnya saya sangat semangat mendaki Dempo, karena pernah mendaki kaba sebelumnya jadi bekal pengalaman mendaki kemarin saya rasa cukup untuk mendaki Dempo. Ternyata. Dempo was totally different with Kaba. Tracknya terus mendaki dan aduhai. jarak dari shelter ke shelter sangatlah jauh.
Dempo was tough

Belum setengah jam kami berjalan, Debi K.O. Dia hampir pingsan dan hilang keseimbangan. kami istirahat terlebih dahulu, minum dan makan beberapa suplemen. hampir tiga puluh menit juga kami berhenti. selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke pos 1.
The Fog

Mulai keatas kabut berdatangan dan hujanpun turun. kami memakai jas hujan tipis dan terus melanjutkan perjalanan. usai shelter 2, perjalanan benar-benar sulit. ada track yang hampir 90 derajat dan harus naik menggunakan tali, melempar badan ke teman agar tak jatuh ke bawah. setidaknya ada 4 track yang mengharuskan kami menggunakan tali untuk naik ke atas. sampai di Top Dempo, 3165 mdpl kami masih harus terus berjalan. jalannya lurus, tapi berlumpur dan sangat dalam. setelah perjalanan panjang itu kami masih harus turun melewati sungai untuk sampai ke camp. alhasil saya menghabiskan 7 jam penuh untuk sampai ke tempat kemah.

Usai makan saya dan semua teman tak sanggup lagi keluar dari tenda. It's freaking cool out there.
kami baru bangun di pagi hari dan melanjutkan perjalanan ke puncak merapi dempo. sampai disana, Sugoi . It was amazing guys. Sampai sana kami melaksanakan upacara bendera. dan suasana begitu khidmat. Mungkin karena perjalanan yang begitu sulit, pemandangan begitu terasa wow, sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Kami menghabiskan waktu satu jam untuk menikmati anugerah tuhan. tak lupa berfoto tentunya. :)

Perjalanan turun ternyata lebih sulit dari yang saya kira. Saya memang punya kesulitan saat turun, mendaki lebih mudah untuk saya, jadi kebanyakan saya merangkak-rangkak untuk turun dan menghabiskan waktu 8 jam. kami turun dan hri sudah sangat gelap. hanya ada sedikit cahaya dari senter. Tapi Alhamdulillah kami bisa turun dengan selamat.






 




 



 
Apa arti KKN bagi kalian yang sudah merasakannya ? well bagi saya bisa berarti banyak. Ini alasan kenapa saya kembali menghilang dari blogger. Walaupun masih selalu sempat update status facebook dan upload beberapa foto tiap mampir kebengkulu, saya selalu tak sempat menulis untuk blog. Bagaimana dengan KKN saya ? It’s tottaly fun there guys. Awalnya saya sendiri agak ngeri waktu mau KKN, karena walaupun saya mengikuti progam sisipan yang katanya tak terlalu jauh dari kota, ternyata tempatnya lumayan jauh. Di Kabupaten Seluma, Kecamatan Sukaraja. Extremenya lagi saya ditempatkan didesa paling ujung. Desa Sumber Makmur namanya.

 
Team KKN minus bang Helen

 
Walaupun begitu saya bersyukur ditempatkan dengan teman-teman yang memang asyik. Sembilan orang, dua perempuan sisanya laki-laki. Partner sekamar saya adalah Debi, dia dari fakultas pertanian. Sisanya ada Bang Rios, Bang Helen, Bang Meyer, Bang Hengki, Danni, Obet dan Lukas. Dari fak. Hukum, pertanian, teknik dan FKIP. Dari 8 kelompok KKN lainnya yang juga ditempatkan di Sukaraja, saya merasa bersyukur bisa satu kelmpok dengan mereka. Beberapa kasus yang membuat geram memang sering terjadi di sekre, tapi toh pada akhirnya itu yang membuat kita jadi mengenal kepribadian satu sama lain.
Makanan Khas di Tempat KKN

Serunya lagi warga di desa kami adalah warga yang ramah, sangat ramah malah. Ibu-ibu yang rajin membantu tiap kami ada acara masak-masak. Ibu kades yang sangat-sangat baik. Dan pemuda-pemuda yang begitu akrab dengan mawa KKN yang laki-laki, biasanya tiap malam selalu ada saja yang menginap di sekretariat kami di balai desa. Karena mereka main kartu sampai tengah malam.
Saya & Anak-anak di Desa Sumber Makmur

Beberapa kali saya dan teman-teman membuat acara sendiri, bakar ayam, bakar ikan, bakar jagung. Kegaitan yang belum tentu bisa dilakukan oelh teman-teman disekre lain J Saya sendiri bingung awalnya kenapa kami begitu kompak. Mungkin karena tempat kami paling jauh, jadi semuanya saling mengerti satu sama lain. Semuanya memang punya jatah pulang tiap minggu, tapi sekre kami tak pernah sekalipun kosong. Selalu ada kami bergantian. Dan biasanya dalam seminggu ada hari dimana kami full team. Complete semuanya ada.

Tiap malam, selain suara para pemuda dan teman-teman main kartu, selalu ada yang bernyanyi sambil bermain gitar. Itu adalah salah satu hal yang saya rindukan. Jujur kadang itu seperti nina bobo bagi saya, ketika sudah dikamar dan lelah. Di cimahi saya bisa minta bayu yang bermain gitar dan bernyanyi kalau saya mau, tapi di bengkulu tak ada.

Selesai KKN dengan penuh cerita, dua bulan berlalu. Ketika pamit kepada seluruh warga, banyak sekali warga yang menangis, seperti tak rela kami pergi. Padahal selma-bengkulu hanya beberapa puluh menit jaraknya naik motor. Saya sendiri sedih karena harus berpisah dengan teman-teman yang sudah saya anggap keluarga sendiri. Beberapa dari kami menitikkan air mata saat berpamitan dengan ibu pak kades, kami panggil nenek. Ia menangis mengejar kami ketika akan berpamitan pulang :’( what an emotional day.
Anak-anak nyanyi lagu ciptaan bang rios dilokakarya Akhir

KKn menyimpan cerita sendiri bagi saya. Dari sini saya tahu bagaimana hidup susah air J. Yang jelas it’s tottaly different with 2 months in thai. Hehe dua bulan di thailand juga tough. Tapi ini lebih keras lagi karena saya harus belajar masak, susah air, no internet connection, even no signal sometimes. Thousand times lebih tough deh J tapi hikmah yang bisa diambil dari KKN selama dua bulan kemarin.
Perpisahan bareng warga
 
Teman-teman sejak kapan kenal majalah bobo?
Alhamdulillah seingat saya dari SD kelas 1 saya sudah kenal dengan majalah ini. walaupun tidak bisa langganan karena harganya lumayan dengan uang jajan pas-pasan anak SD dulu :) saya beberapa kali dibelikan bapak atau beli sendiri majalah bekasnya di tempat loak depan kelenteng di Arjawinangun Cirebon dulu, saya ingat sekali harganya cuma 500 rupiah, jadi kalau ada uang sisa jajan saya mampir untuk beli BOBO.
 
Kemarin saya ke pagar jati lagi. Ngajar. Minggu sebelumnya kami pernah buat mading dan saya bawa beberapa majalah bobo untuk referensi mading mereka. mereka sibuk buat mading, tak sempat
baca atau melihat-lihat secara jeli. Hanya mencari gambar dan tulisan yang mereka suka, gunting, tempel. Nah Kemarin baru mereka benar-benar membaca, saya tanya beberapa anak "sering enggak baca majalah BOBO?". Wulan, yang ditanya menggeleng-geleng saja sambil terus baca. "Tapi taukan ada majalah namanya majalah BOBO?" wulan menggeleng lagi.
Wulan & Majalah BOBO pertama yang ia baca

Ya Allah, baru saya sadar ternyata hampir semua anak Pagar Jati yang saya temui tiap minggu baru kali ini memegang dan membaca majalah BOBO, bekas pula. karena saya hanya membawa sekitar enam majalah, mereka berebut ingin baca.
 
Ketika mau pulang pun mereka merengek minta dipinjamkan majalahnya. tapi karena majalahnya sedikit dan kalau ada yang tak kebagian mereka malah berantem dengan temannya sendiri, saya tak meminjamkan majalah BOBOnya.
 
Sekarang ini jumlah sumbangan buku dan majalah yang kami punya memang belum banyak. Ada terpikir rencana untuk memberikan mereka majalah bobo satu anak satu majalah untuk jadi majalah bobo 'pertama' yang mereka miliki. masalahnya hanya ada sedikit majalah yang kami punya untuk dibagikan (terakhir mba eka menyumbangkan koleksi majalah bobonya), tidak cukup untuk dibagikan pada tiap anak. Jumlah anak di Pagar Jati kalau hadir semua bisa mencapai 30an anak.
 
Kami masih membutuhkan 20an lebih majalah agar mereka bisa punya majalah BOBO pertama mereka. Sebenarnya tak hanya majalah BOBO,  banyak majalah anak lain yang beredar. Tapi kan hamper semua anak Indonesia kenal majalah bobo, jadi waktu tau mereka belum pernah baca, asli saya speechless.
 
Teman-teman yang kebetulan membaca tulisan ini dan kebetulan punya koleksi majalah BOBO dirumahnya, atau majalah anak lainnnya dan peduli pada anak-anak di pagar jati yang sangat minim sumber bacaan, bisa menyumbangkan majalah-majalahnya. Bisa menghubungi saya melalui Facebook, in shaa Allah majalahnya nanti akan diberikan kepada anak-anak di Pagar Jati. 
 
NB : Desa Pagar Jati ada di Kabupaten Bengkulu Tengah, lokasinya sekitar 1,5 jam dari pusat kota Bengkulu, dekat tapi akses kesana tidak mudah karena jalan yang sangat jelek, Sahabat Moeda Mengabdi sejak tahun lalu mulai rutin seminggu sekali datang kesana untuk berbagi ilmu dengan anak-anak disana. untuk teman-teman yang tertarik bergabung mengajar, sila hubungi saya :)
Ceritanya habis HPN kemarin semangat blogging saya dan beberapa teman-teman blogger Bengkulu juga ikut naik :) mulai pada aktif blogging, share link blognya dan grup komunitas di facebook juga aktif lagi. Jujur saya sudah lama ingin kopdar sama teman-teman blogger Bengkulu, sekedar share dan berbagi tentang blog, nambah temen juga. Malah kepikiran bisa ngajakin teman2 komunitas roadshow ke SMA biar pada hobi blogging.
Tapi sampai hari ini belum pernah sekalipun komunitas blogger Bengkulu Kopdar, hehe rencananya saya sama kak Razie, yang buat grup komunitas blogger di Facebook mau mulai ngadain kopdar perdana hari sabtu depan tanggal 22, buat kalian yang kebetulan baca blog saya yang tinggal di Bengkulu dan kebetulan blogger, gabung yu :) kita ketemu dan kenalan satu sama lain, siapa tau bisa nimba ilmu dari blogger-blogger yang berpengalaman.
Kopdar Komunitas Blogger Bengkulu
Masjid Nurul Iman, Desa Pagar Jati
Saya baru pulang dari Desa Pagar Jati Bengkulu Tengah, sangat lelah tapi tak sabar untuk bercerita :). Saya pergi mengajar disana tiap minggu, tahun lalu diblog ini saya pernah bercerita tentang sebuah program mengajar di sebuah desa yang cukup jauh dari Kota Bengkulu, kalau dibilang desa tertinggal sebenarnya tidak juga, tapi kenapa mau mengajar disana bersama sahabat Moeda lainnya ? kalau saya yang ditanya jawabannya malu dengan semangat adik-adik disana untuk tetap belajar. Di Hari Minggu, hari dimana mereka bisa saja beristirahat atau tidur-tiduran dirumah, nonton TV seperti apa yang dilakukan anak Kota di Hari Libur, Jalan-jalan bersama keluarga atau kegiatan lainnya tapi mereka tetap memilih pergi menunggu kakak-kakak dari 'Kota' datang untuk sekedar membagi sedikit ilmu (dan Kue :D).
'Bikin Mading' dibantu kak Arif dan Kak Ihsan
Program Moeda mengabdi sudah setahun berjalan, sempat vakum beberapa bulan karena terpotong masa liburan tapi sekarang kembali aktif dan lebih wow dari minggu-minggu sebelumnya. Di Dusun dua, ada konflik warga yang menyebabkan tak lagi banyak anak yang mau pergi mengaji, beberapa malah dilarang orang tuanya :) padahal biasanya mereka sangat semangat, tapi sekarang tinggal tersisa empat anak yang masih menunggu kami tiap minggu siang, di Dusun satu, yang dulu anak-anaknya harus dijemput waktu mau mengaji, sekarang berubah 180 derajat, alih-alih kami mengunggu anak-anak yang mau datang, sekarang mereka yang menunggu kami di Masjid, dan Jumlahnya lebih banyak dari biasanya. Bahkan beberapa anak yang sulit diatur sekarang sudah mulai klik dengan beberapa kakak atau mba dan mau nurut.
 
MADING-ku
Hari ini saya dan teman-teman datang dengan membawa peralatan untuk membuat MADING. tapi rupanya tak satupun dari mereka tau apa mading, ketika dijelaskan kalau mading adalah singkatan dari majalah dinding yang berisi informasi dan karya serta pengetahuan yang bisa dibaca seluruh orang mereka masih tak serius mendengarkan, jadi ketika ditanya ulang 'Ada apa aja di Mading ?' ada yang celetuk bilang 'CICAK'. Saya hanya bisa menahan tawa.
Mereka membuat mading dibantu kakak dan mba yang lain, menggambar, menggunting, menempel. Beberapa dari mereka tampak menikmati kegiatan ini, andai saja di sekolah mereka ada ekstrakulikuler mading sehingga kreativitasnya bisa terus diasah. :)
Dayat & Rosul presentasi mading kelompoknya
Kembali lagi ke program Moeda Mengabdi, setahun ini banyak sekali yang telah kami alami, ban motor yang pecah sudah tak terhitung lagi jumlahnya, jumlah korban pengajar yang jatuh dalam perjalanan juga :), tapi sampai sekarang masih tetap ada yang rela meluangkan waktunya tiap minggu untuk bertemu dengan adik-adik di Pagar Jati.
what a tough day : Badai dan pohon runtuh menghadang
Ada yang menghargai dan salut atas usaha nyata yang dilakukan para sahabat moeda, ada juga yang dengan tanpa perasaan mengatakan kegiatan kami terlibat dengan politik dsb.
Waktu pertama kali mendengar tentang kegiatan kami yang dikait-kaitkan dengan politik, saya sangat emosi, kesal, bahkan mengeluarkan perkataan kasar. Kalau dipikir-pikir sekarang lucu juga :) apa gunanya saya marah, akan selalu ada haters apapun kegiatan positif yang kita lakukan. dan biasanya alasannya adalah karena mereka tidak bisa melakukan kegiatan yang kita lakukan.
Semoga dengan seiringnya waktu makin banyak yang tertarik untuk ikut mengajar :) Berhenti mengutuki keadaan, mulai nyalakan lilin dan turun tangan.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • [Review Asri] Atomic Habits - James Clear
  • Review Asri: Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom
  • [Review Asri] Kemarau - A.A. Navis
  • Review Asri - Tempat Terbaik di Dunia karya Roanne Van Voorst
  • Review Asri: As Long As The Lemon Trees Grow karya Zoulfa Katouh
  • Review Buku Angsa dan Kelelawar karya Keigo Higashino
  • Sabtu yang Menyenangkan dan kenapa saya suka membeli bunga
  • Review Asri: Manabeshima Island Japan karya Florent Chavouet
  • Main ke Toko Buku Pelagia Bandung
  • Review Asri - the house of my mother karya Shari Franke

Arsip Blog

  • ▼  2025 (16)
    • ▼  Mei 2025 (3)
      • Review Asri: Pengantin-pengantin Loki Tua karya Yu...
      • Review Asri: Minimarket yang Merepotkan karya Kim ...
      • Tiap Anak Berbeda, Termasuk Proses Melahirkannya; ...
    • ►  April 2025 (2)
    • ►  Maret 2025 (2)
    • ►  Februari 2025 (3)
    • ►  Januari 2025 (6)
  • ►  2024 (8)
    • ►  November 2024 (1)
    • ►  Agustus 2024 (1)
    • ►  Juni 2024 (1)
    • ►  Mei 2024 (2)
    • ►  April 2024 (3)
  • ►  2023 (17)
    • ►  November 2023 (1)
    • ►  September 2023 (1)
    • ►  Juli 2023 (4)
    • ►  Juni 2023 (4)
    • ►  Maret 2023 (2)
    • ►  Februari 2023 (2)
    • ►  Januari 2023 (3)
  • ►  2022 (52)
    • ►  Oktober 2022 (2)
    • ►  September 2022 (12)
    • ►  Agustus 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (9)
    • ►  April 2022 (7)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  Februari 2022 (6)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (35)
    • ►  Desember 2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  Agustus 2021 (3)
    • ►  Juli 2021 (2)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (6)
    • ►  Januari 2021 (6)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (3)
    • ►  Agustus 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ►  2019 (14)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  Desember 2018 (4)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ►  2017 (20)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (3)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  Agustus 2017 (4)
    • ►  Juli 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (2)
  • ►  2016 (65)
    • ►  Desember 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (17)
    • ►  Juni 2016 (7)
    • ►  Mei 2016 (7)
    • ►  April 2016 (25)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (29)
    • ►  Desember 2015 (3)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  Agustus 2015 (13)
    • ►  Juli 2015 (4)
    • ►  Juni 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (3)
  • ►  2014 (29)
    • ►  Desember 2014 (8)
    • ►  November 2014 (6)
    • ►  Oktober 2014 (2)
    • ►  September 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (2)
    • ►  Februari 2014 (6)
  • ►  2013 (66)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  Oktober 2013 (7)
    • ►  September 2013 (7)
    • ►  Agustus 2013 (15)
    • ►  Juli 2013 (4)
    • ►  Juni 2013 (8)
    • ►  Mei 2013 (2)
    • ►  April 2013 (5)
    • ►  Februari 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (9)
  • ►  2012 (6)
    • ►  November 2012 (4)
    • ►  Oktober 2012 (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober 2011 (4)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  Maret 2011 (3)

Goodreads

Asri's books

Kejutan Kungkang
it was amazing
Kejutan Kungkang
by Andina Subarja
The Fine Print
liked it
The Fine Print
by Lauren Asher
Under One Roof
liked it
Under One Roof
by Ali Hazelwood
Lessons from Surah Yusuf
it was amazing
Lessons from Surah Yusuf
by Abu Ammaar Yasir Qadhi
Setelah membaca ini sampai selesai malam ini. Jadi paham kenapa Allah bilang kalau Kisah Yusuf ini salah satu kisah terbaik dalam Quran. Ada terlalu banyak pelajaran berharga dari kisah Yusuf. Dr. Yasir Qadhi mengawali buku ini dg sebab...
No Exit
liked it
No Exit
by Taylor Adams

goodreads.com

Blog Perempuan

Blog Perempuan

Cari Blog Ini

Kamu pengunjung ke

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Journal Asri. Designed by OddThemes