Journal Asri
Hello there ! Saya kembali untuk bercerita satu hobi baru  yang saya temukan beberapa hari lalu :)
Kebanyakan hobi kali ya, kemarin berkebun, belum selesai sekarang punya hobi lain. Tapi berkebun juga ga pernah ditinggal, hanya saja, sebagai petani newbie yang ga tau apa-apa tentang tanaman, saya ga bisa poting macam-macam tentang pertumbuhannya, mungkin nanti agak besar sedikit saya share kembali foto-fotonya diblog.

Nah talking about my new hobby, here it is . .  PAPER CRAFTING

Captain America
Hehe, ketingalan jaman abis, baru kenal paper craft sekarang, semuanya berawal dari deviantart, situs satu itu emang selalu sukses bikin kuota saya jebol. Dulu download sekian sekian GB untuk bahan-bahan digital scrapbooking yang alhamdulillah sampai hari ini ga jalan gara-gara baru download data satu harddisk terhapus [asli sampai nangis]. Tapi terus saya browsing lagi dan nemu pola-pola cubeecraft. 

Buat yang belum tau, saya cukup sok tau untuk ngasih tau kalau paper craft ini kerajinan yang bahan dasarnya kertas [hehe, pinter banget kan], dibantu dengan peralatan memotong seperti gunting, cutter, lem, dsb. tapi sebagai seorang pemula yang baru empat hari lalu mulai, saya baru mulai cubeecraft yang hanya butuh kertas, gunting dan cutter. 

:D yang pakai kertas linen
Fool me, awal kali coba print, saya print di kertas HVS 70 gsm yang untuk skripsi aja ditolak, akhirnya setengah mati saya coba rakit, jadi dengan kecacatan sempurna, jadilah super famous Danbo dan pikachu, dua papercraft pertama saya, di usaha selanjutnya, saya coba pakai kertas yang lebih tebal, kertas linen yang kayanya diatas 250gsm, sisa buat piagam jaman kuliah dulu, tinggal 3 lembar, jadilah beberapa karakter, tapi ternyata habis buat dengan kertas tebal, saya malah ketagihan untuk buat yang lain. Karena merakit di kertas yang lebih tebal jelas lebih mudah dari pada kertas tipis.

Superman in the superpaper :) warnanya lebih terang
Hari Minggu kemarin, saya diantar adik keliling cari kertas yang pas untuk cubeecraft ini, dan bertemulah dengan kertas inkjet 220gsm yang hasilnya memang T.O.P, cubee lainnya jadi keliatan kusan begitu disandingkan dengan kertas ini. plus plusnya, saya juga beli cutting mat [papan untuk cutting] karena ga nyaman motong-motong di keramik.

Buat Lula
Well, baru beberapa hari ngerjain cubee  - cubee ini dan saya punya 9 cubee, satu saya buat untuk sepupu yang minta dibuatin cubee doraemon, sempat kaget juga waktu ada yang nanya berapa harganya pas diposting di sosmed, well I made it just for fun, karena seru sekali bermain dengan kertas dan cutter. Mungkin tunggu ketika saya lebih mahir dan cubee-cubee buatan saya makin keren baru saya berani jualan hehe. 

Doraemooon
Buat kalian yang mau coba buat, pola-pola cubee bisa dicari buaanyak sekali di internet, tapi saya ga mau kasih tau linknya [hehe] bukan pelit, salah seorang teman sibuk sekali bertanya di sosmed meminta linknya, padahal dari judul postingan yang saya share saja, sekali klik di google atau bing, kita bisa menemukan puluhan, ratusan bahkan ribuan pola yang bisa kita print sendiri, let us be a smart internet user, biasakan coba browse sendiri dulu sebelum bertanya, kalau ga ketemu ya halal sekali menggencet saya untuk share linknya :) 

HbHbHb-9

My Fav 3

". . maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau . . perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman."
[Al-An'aam:99]

Let's get dirty

Dari dulu, mimpi saya adalah punya kebun sendiri, yang bisa ditanamin sayur yang banyak, bikin taman kecil dengan banyak macam-macam bunga, waktu kecil tinggal di Cirebon, setidaknya kita punya Tanah buat tanam-tanam sayur dan buah sekedarnya. Pindah ke Cimahi, makin jauh saya dengan mimpi-mimpi tersebut.
 
Why ? because we have no land, not even a little to plant and start a garden.
 
Beneran loh, di Cimahi sebenarnya masih banyak Tanah kosong dan rumah dengan halaman yang cukup untuk buat taman kecil dan bias digunakan untuk berkebun, tapi Alhamudilillahnya, dua kali saya pindah rumah, dua-duanya ga punya halaman untuk di tanami apapun.
 
Dulu karena rumahnya masih ngontrak, sayanya masih katrok, dan kita sekeluarga kurang ngeh sama 'berkebun' and things, kita ga pernah bahas ini. Tapi sekarang, dengan rumah sendiri yang walaupun alakadarnya tapi kotor-kotor juga yang marah paling ibu, saya bertekad (haha) untuk bikin kebun kecil.
 
Lebih sulit lagi, rumah kebonsari ini, benar-benar ga punya Tanah untuk ditanami. depan rumah cuma teras seadanya sekitar 3-4 ubin lebarnya, lumayan panjang tapi suka dipakai parker motor bapak dan bayu, jadi saya cuma dapat jatah lahan (coret :tempat) super kecil untuk start farming.
 
Start a lil farm
Keinginan untuk berkebun juga ditambah dengan oleh-oleh bibit-bibit sayur dari kak Hariyanto waktu dia main ke rumah kemarin, so, setelah sekian belas tahun pingin berkebun baru kesampaian sekarang. But it's not that easy here -.-, saya harus minta Tanah ke tempat eyang untuk nanam, syukur Alhamdulillah dapat bonus pot-pot bekas eyang waktu bilang mau tanam-tanam sayur, jadi di hari minggu yang cerah akhir februari lalu, kita mulai beres-beres dan nanam di beberapa pot, saya di bantu ibu, dan semua adik-adik saya. Siapa sangka ternyata tanam-tanam ini bias jadi rekreasi akhir pekan di rumah.
 
Saya coba nanam buncis dan kapri, ibu nanam cabe dan pandan. Selama seminggu ini saya benar-benar penasaran sama pertumbuhan sayur yang saya tanam. emang dasr katrok deh, dikit-dikit di cek, tiap sore disiram pelan-pelan, penuh rasa sayang (haha) dan hari demi hari waktu lihat sayurnya tambah tinggi tambah tinggi rasanya bahagia sekali.
Cis, the buncis
 
Look how fast they grow
 
 
Jadi hari minggu kemarin, saya sekeluarga nanam lagi karena merasa beberapa pot tersebut kurang banyak dan belum cukup 'menghijaukan' rumah. Bapak keluarin uang modalin beli polybag dan pupuk kandang, kita semapt beli Tanah juga dan ngerasa rugi abis 15 kg : 10.000, walaupun yang jual bilang tanahnya Tanah lembang, ternyata Tanah eyang keliatan lebih bagus. Tapi ya gapapa, pelajaran.
 
Dan tradaaa, we plant about 15 polybag buncis dan kapri lagi, masih belum kelihatan ada hijau-hijaunya, jadi saya lagi menunggu seminggu kedepan, merasa yakin kalau semuanya udah hijau pasti jadi cantik sekali rumah yang tanpa halaman ini. :)
 
Well, sebenarnya selain rasa seangn dan penasaran ketika berkebun, saya juga ingin ambil bagian untuk menghijaukan kembali bumi, ini aksi super kecil sebenarnya :D, tapi siapa tau, dari lahan sempit dirumah, bisa jadi sesuatu yang besar yang kita tak tau. Sekarang ini kita sekeluarga lagi senang aja lihat ada yang sedang tumbuh dirumah kita. ++nya tentu hiburan baru, ajang kumpul dan quality time yang super ketika semuanya pada panas-panasan dan kotor-kotoran pegang Tanah waktu nanam. :D
 

 
Kapri. Day-7

Tambahan Polybag :D
 
Hari ini saya membaca buku lama yang cukup legendaris, bahkan sudah difilmkan tapi saya terlalu malas untuk meminjam buku teman atau membeli DVDnya. Minggu kemarin saya ke dewi sartika dan nemu buku ini, 15ribu doang hehe, kalau kalian bookworm pasti pada tau buku ini,
"The Kite Runner".
 
Saya baca dari siang tadi dan baru aja selesai baca, karena kemarin janji kalau computer udah beres mau langsung nulis, saya mau nulis tentang buku itu aja sedikit. Nulis resensi buku lama bisa jadi basi banget, tapi ada yang saya suka dari buku ini. Setting ceritanya di Afganistan, Negara yang sampai hari ini masih ngerasain dampak perang berkepanjangan itu.
 
Sebelumnya saya pernah baca buku Stones in to Schoolnya Greg Mortesson, tapi ini bukan novel, isinya pengalaman langsung Greg ngebangun sekolah untuk anak-anak perempuan di daerah pegunungan Afgan. Disana anak-anak perempuan enggak bisa seenaknya sekolah karena dilarang oleh Taliban. Seperti yang kita tau, cerita tentang susahnya anak perempuan sekolah masih sering terdengar dari daerah sana, dan akibatnya bisa panjang, sampai ke kurangnya tenaga medis disana dan tingginya tingkat kematian bayi dan ibu yang melahirkan. Greg ini punya program membangun sekolah-sekolah khusus untuk anak perempuan dan pastinya perjuangannya ga mudah. Dan semuanya, bisa dibilang akibat dari perang dan ekstrimis yag ga tau dasarnya apa bisa seenaknya membunuh manusia.
 
Both The kite runner dan Stones in to school sama-sama membicarakan Afganistan. Bagaimana rasanya hidup didaerah setelah perang berkepanjangan, bagaimana ketika kita disini asyik merangkai mimpi 1, 2, 5 hingga 10 tahun kedepan, anak anak disana malah harus bingung mencari Ayah dan Ibunya yang di tembak Taliban dan tak tau harus kemana. Tahun lalu, kalau teman-teman ada juga yang mengikuti Humans of New York (semacam akun sosmed yang berbicara tentang kisah2 orang-orang di New York), adminnya berkesempatan untuk ikut tur PBB ke 10 Negara dan beberapa di antaranya Negara pasca perang, dalam satu postingan adminnya pernah cerita, di New York, saya bisa bertanya "what is your biggest dream?" dan orang bisa dengan senang hati bercerita.
Tapi di daerah pasca perang yang masih rawan baku hantam semacam afgan, disbanding bermimpi mereka bakal lebih senang untuk memikirkan apa mereka masih bisa hidup besok.
 
Cerita tentang perang memang ga ada yang manis, bahkan dibuat seromantis macam film-film Hollywood pun, perang selalu meninggalkan luka. Kita harusnya bersyukur bukan ? Hidup di Indonesia. Negeri indah dimana kita masih bisa merasa nyaman pergi keluar di siang hari, jalan-jalan, bercengkrama dengan keluarga, bahkan sekarang memaki pimpinan Negara di sosmedpun seperti bukan hal tabu lagi. Kita bisa hidup dengan kehidupan dan mimpi kita. Masih bisa berandai untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari tanpa sibuk memikirkan bunyi senapan atau ranjau aktif yang salah injak sedikit bisa menghancurkan kita berkeping-keeping.
 
Saya bingung ingin menuliskan kesimpulan apa dari cerita saya diatas, biasanya saya selalu gagal membuat kesimpulan yang baik saat membuat cerita spontan seperti saat ini, tapi ada satu hal yang saya dapat dari buku-buku tersebut, "Bersyukurlah hidup di Indonesia, dan jika bisa sebisa mungkin janganlah memulai perang, perang selalu meninggalkan luka"
I'm back !!
Komputer dirumah lagi ngadat beberapa hari ini, dan karena bayu lagi sibuk banget sama kuliahnya saya cuma bisa gigit jari, beberapa cerita yang siap ketik dan postingpun hilang entah kemana hehe. Tapi weekend kemarin seru sekali, hari sabtu saya pergi bersama seorang sahabat, niatnya sih ke alun-alun Bandung, ceritanya pengen jadi anak gaul yang puya foto-foto di lapangan baru yang super kece itu hehe, eh taunya di jalan ada festival seru, namanya festival matsuri, sebenarnya sih festival untuk promo barang-barang elektronik dari sharp gitu, tapi sabtu kemarin adalah hari pembukaan fest tersebut, seru deh, ada cosplay karakter jepang, terus ada kaya ksatria perang gitu kali ya di atas kuda (pakai kostum juga) hehe, jadi dari sore sampai malam kita cuma ngikutin acara itu aha di Jln. ABC.
Matsuri is Back

Me and the . .
Besoknya, saya kira saya bakal cape dan tepar di rumah karena habis pulang malam eh taunya sepupu-sepupu saya ngajak jalan hehe, karena udah lama banget ga ketemu, ga bisa bilang enggak, jadi jalan lagi deh. yang keren dari perjalanan kali ini hehe sepupu-sepupu saya pada mau diajak jalan kaki dan jalan ke taman. yapp, biasanya pada nangkring manis di atas motor cari satu tempat makan ke tempat makan lain, tapi kemarin, berangkat naik angkot, main ke taman balai kota, ke braga jalan kaki pulangnya naik kereta lagi haha, kalo dipikir-pikir go green amat kita hari itu, bahkan nyobain ngopi di tempat baru, braga food truck, tempat nongkrong super terbuka di depan hotel Gino Feruci, ga masuk ke tempat ber-AC bisa di bilang go green juga ga ? hehe ga tau deh tapi yang pasti jalan kemarin asyiik sekali.

Selfie :D

Abisnya, sekarang tamannya keren hehe :D
Taman Balai Kota
Banyak hal yang diobrolin sama sepupu-sepupu saya, termasuk niat saya untuk ikut IM, waktu cerita mereka pada ogah ikut hehe, yang satu males karena ga dapat duit (pengen kerja aja maksudnya) hehe yang satu ga mau lepas dari teknologi canggih, karena kalau di penempatan bisa-bisa no signal everyday. Mungkin karena biasa tinggal di Bengkulu yang sinyal di rumah bibi dulu totally lost dan baru bisa on kalo di kampus doang, saya ga mikir yang itu kali ya, dan masalah duit saya juga mikirnya asal dikasih makan dan tempat tinggal, it's no problem. Haha.

By the way senin ini saya seleksi IM di jakarta, sebenarnya bisa aja pergi hari Minggu sore, tapi saya pergi dari sabtu siang pulang ngajar hehe mau malam mingguan bareng renti dulu, sekalian temu kangen setelah sekian lama kan :)

Agak mumet juga sih untuk materi siimulasi mengajarnya, semacam mikro teaching tapi cuma 7 menit, dulu saya kuliah aja seenggaknya dapat jatah ngajar hampir 1 jam untuk persiapin semua pembelajaran dari awal sampai akhir, tapi dari semuanya yang bikin agak wow adalah sekenario yang dibikin waktu kita ngajar nanti . katanya sih bisa aja yang pura-pura jadi murid (teman dan alumni IM) malah ngerecok super aktif atau super pasif, nah disitu deh dilihat kemampuan manajerial kelas kita, kayanya seru sih. Saya biasa ngadapin mood anak-anak kecil dari mulai teriak-teriak waktu berdoa sampai dikacangin waktu lagi ngajarin, tapi mereka kan murid-murid yang udah saya kenali sifatnya kalau dikelas, jadi bakal kejutan banget deh simulasi ngajar nanti :).

Doakan saya beruntung di seleksi 2 nanti good people :D
Saya pernah nulis tentang dimintain bikin logo saya Touch of Youth, komunitas barenya diogi and the gank, tapi waktu saya cari postingannya ternyata ga ada, dan taraaa ternyata dulu saya tulis disini, pantes ga nemu di blog ini.
Pasukan Touch of Youth
By the way, let me introduce you, world. The Touch of Youth. haha walaupun bilangnya mau kenalin sebenarnya ga bisa jelasin dengan gamblang juga tentang komunitas satu ini. But they have a dream untuk kenalin daerah mereka [baca : BENGKULU] ke seluruh dunia. So agenda acara mereka yang dibikin hanya dengan beberapa bulan persiapan adalah Old Town Festival, nah kebetulan diogi nulis sendiri tentang event ini di kompasiana, baca artikelnya DISINI yaa.

Tentang Diogi sama Windy, saya juga pernah cerita waktu benar-benar kenal dekat sama mereka di Thailand dulu, mimpi-mimpi mereka yang saya kagumi (cyalaaah) bisa kalian baca juga disini guys. Tapi bukan mimpinya sih yang keren kalau dipikir-pikir sekarang. But their efforts to make it real. It's so amazing to have friends like them. Semangatnya super hehe.

Acaranya kemarin juga sukses banget, saya cuma bisa lihat dari uploadan teman-teman di instagram sih :) tapi sayik banget, smuanya pada seru dan suka ada acara-acara macam itu di Bengkulu. So mereka berhasil bawa kegembiraan buat lingkungan di sekitar mereka, and I think that was great. Sayang sekali acara dan kegiatan sekeren ini malah ada setelah saya jauh dari Bengkulu, hehe jadi ga bisa bantu-bantu bikin nama Bengkulu jadi keren :D padahalkan pengen eksis juga hehe :P

Nah, semoga makin banyak komunitas-komunitas keren macam mereka di Bengkulu. TOY !! Sukses terus yaaa.




PS : Semua gambar asli dicolong dari kompasiana ogi tanpa pamit hehe. sukses terus teman-temaan :D

Selamat datang 2015. 

Jujur saya tidur cukup larut tadi malam, sekitar jam 2 dini hari. Saya masih dag dig dug karena mendapat hadiah awal tahun baru yang sangat manis dari Tuhan. Sekitar jam 11 saya sedang iseng cuit-cuit dengan teman-teman di twitter, ternyata ada juga tweet dari Indonesia Mengajar yang memberitahukan pengumuman tahap 1 seleksi ankatan X kemarin, dan Alhamdulillah terdapat 309 Calon pelari terakhir yang diseleksi dari 10.555 applicants, dan nama saya ada di dalamnya. 

Saya yang sudah ingin sekali mengikuti program ini semenjak semester-semester awal kuliah dulu langsung sujud syukur waktu tahu hehe, Asli terasa manis sekali skenario yang Allah beri di 2015 bahkan di awalnya. Saya memang baru lulus tahap 1, masih ada tahap 2 direct assessment dan medical checkup yang harus dilewati tapi bahkan terpilih menjadi 1 dari 309 calon pengajar muda pun saya sudah merasa beruntung. 

Kebetulan saya tak akan sendiri di seleksi nanti. Nama Allan juga tercantum, jadi bisa sekalian reuni hehe, seleksi mungkin akan diadakan pertengahan Januari nanti. Bismillah.

By the way 2015 memberikan sebuah awal yang baru bagi saya, saya banyak melewati hal-hal yang menurut saya sulit di 2014, tapi dengan bantuan Allah dan dukungan dari orang-orang terdekat, saya bisa melewatinya. Yang paling sulit tentu saja skripsi :) tapi juga paling manis karena memberi kenangan yang sangat indah saat wisuda. 

Resolusi saya di 2015 telah saya tulis beberapa hari lalu. Saya selalu menuliskan resolusi di tiap pergantian tahun. Itu saya gunakan untuk mengukur kemampuan dan usaha saya dalam mencapai mimpi tersebut. dan hal yang paling menyenangkan adalah mencoret satu demi satu resolusi tersebut. Sebagai bukti pencapaian. :) resolusi terbesar 2014 yang berhasil saya coret adalah menyelesaikan studi tepat waktu dan mendaki gunung sekali lagi :) hehe. 

Sekarang berada di rumah bersama keluarga membuat saya banyak menuliskan resolusi yang mengharuskan saya keluar dari zona aman, nyaman dan menyenangkan ini. Salah satu resolusi di 2015 tentunya adalah lulus menjadi Pengajar Muda. Saya beruntung memiliki orang tua yang selalu mendukung kegiatan positif yang ingin saya lakukan. Pagi tadi saya sudah memberikan kabar bahagia ini dan saya yakin ini juga menjadi awal 2015 yang manis bagi mereka.

Resolusi lainnya yang ingin saya lakukan adalah banyak bersyukur kepada Allah untuk nikmat yang ia berikan tiap harinya. Mungkin saya adalah salah satu orang yang sering kali lupa bersyukur ketika diberikan kemudahan, malah banyak mintanya hehe. Karena itu perbaikan diri agar menjadi lebih baik menjadi ceklis utama di 2015. 

Bagaimana 2015 sobat ? sudah siap resolusinya ?

Ah, Setelah habis foto-foto pakai baju wisuda ternyata waktu sunset muncul dengan sangat cantiknya.
Saya merasa sangat beruntung karena bisa sering menyaksikan sunset ketika tinggal di Bengkulu. Indahnya itu loh, bikin kita bersyukur karena diberi kesempatan untuk melihat kuasa Tuhan yang begitu besar.

Dan ga ada yang lebih membahagiakan selain menghabiskan sunset bareng orang-orang yang kita cintai. Untungnya selalu ada sahabat yang menemani sunset time saya :) Walaupun sendiri melihat sunset juga enggak jelek-jelek banget. Karena barengan siapapun, waktu 5 menit terakhir matahari mau pergi kita semua yang biasanya berisik pada diam, benar-beanr khusuk sama ritual harian matahari yang super indah tersebut.

The Fisherman

L.O.V.E

Jump !

Jump

Run

[almost] Jump

I never published it before :)
Renti, Allan & ME !!
Well, Tahun ini sebenarnya tahun yang cukup WoW untuk kami bertiga. Terutama untuk saya, 2014 adalah tahun kami bebas dari sebutan mahasiswa :D haha kami lulus desember lalu dengan catatan kuliah yang menurut saya super menyenangkan. Yap. Memory bersama teman dan pengalaman yang didapat selama 4 tahun ini lebih penting dari pada nilai akademis yang saya dapat di akhir, bukan berarti kami mahasiswa pemalas yang mendapat nilai pas-pasan kok :P Alhamdulillah kami bertiga lulus dengan predikat cumlaude, Alan malah dapat nilai tertinggi di prodi pend. Kimia dan mewakili teman-temannya untuk maju kedepan karena nilainya tertinggi. Tapi saya yakin bahkan Alan akan menganggap pengalaman yang ia dapat di luar kalas selama kuliah jauh lebih berharga daripada torehan angka tersebut.

Nah. Saya sendiri ga tau kenapa bisa lupa untuk mempublish foto ini di blog :) mungkin waktu itu terlalu sibuk mikir pindahan hehe. 

Ceritanya, Alan adalah alumni KPN dan saya dan Renti adalah dua pemuda yang gagal ikut KPN haha. Kita bertiga sempat punya mimpi buat foto wisuda bareng di Raja Ampat. Tapi karena gagal pergi bertiga akhirnya kita mutusin di pantai manapun deh yang penting foto. Secara empat tahun ini tempat main kita ya ga akan jauh dari pantai. Foto-foto di studio yang formalitas bingiiit rasanya ga seru hehe. Jadi begitu dapat toga dan baju wisuda, sorenya langsung deh sibuk bawa camera digital dan foto-foto di pantai.

Enggak taunya, foto di pantai sama sekali ga mudah. Ombak lagi besar dan angin lagi super kencangnya. Kalau lihat foto-foto di bawah, perhatiin deh semuanya pasti megang toga atau baju gimana caranya biar ga terbang. Baju juga pada berantakan, kita ga punya persiapan untuk bawa peniti atau apa, asli pengen foto-foto aja awalnya. Rencananya pengen semuanya punya foto sambil loncat gitu, taunya yang berhasil cuma foto saya doang :P [thanks for the picture al!] Bukannya gagal ambil foto loncatnya sih, tapi waktu loncatnya berhasil, bajunya lagi terbang kemanaaa gitu, jadi ini yang di post yang agak beres deh posisi bajunya haha.

#2014 benar-benar super deh buat saya. Perjuangan buat selesaian skripsi sambil KKN, di akhir-akhir selalu barengan sahabat yang sampai kapanpun ga bakal saya lupain saat-saat bersamanya, belum lagi pisah sama adek-adek di pagar jati. Dan sekarang menemui dunia nyata sambil mencari jalan terbaik yang diberikan Tuhan. :) di Hari terakhir di Tahun 2014 ini saya mau posting moment-moment berharga saya yang belum sempat dipost karena entah malas atau sibuk waktu itu.

II Allan II

Benerin Toga haha

After 4 years


The Flying Me

My Best Good Friend : Dodoss

Renti's Celebration


I made it !






Pegang toganya pegang, pendekar nemu tongkat hehe

US !

Main air

Smiling R

Ga percaya bisa tamat barengan :)

Saya, Leni, Wiga, Renti, Echa. The Hika 2011
Wiga mau nikah !!
Hehe ga nyangka dari kita berlima ternyata wiga duluan yang menyongsong hidup baru bareng pangerannya :)


Ini foto udah lama banget. Semester 3 kalau ga salah. Tapi waktu itu kita sama sekali ga pernah ngomongin cowok, karena lagi semangat banget bisnis biasanya ngobrolin tentang bisnis mulu. Apalagi ada wiga yang ajarin ini itu. Apa aja dijual dah pokoknya. Kalau dipikir-pikir mungkin emang wiga sih orang pertama yang kenalin kita semua ke dunia bisnis hehe.

Kita juga makin deket gara-gara ngerjain tugas mata kuliah bahasa Inggris sama-sama, kalau ga salah waktu itu kita dapat project buat film dan karena cewe semua berlima yang disulap jadi cowo saya sama echa. Sayang videonya udah ga ada lagi :(.


Tapi kenangan bareng mereka maniss banget. Hehe dikelas saya lumayan akur sama semua teman angkatan, setengahnya malah bisa jadi temen super deket, dan mereka adalah beberapa teman dekat yang selalu ngasih kenangan indah di saat kuliah hehe :P, Oh iya kita juga barengan di UKM Jurnalistik, makanya sering berlima kemana-mana di awal pembentukan UKM Jurnalistik.

Renti & Wiga
Minggu kemarin saya dapat kabar dari Renti, Wiga mau nikah. 
Senang banget tapi sedh sekaligus karena ga bisa datang. Wiga nikah di rumahnya di Lampung. Mungkin untuk sekarang cuma doa yang bisa saya kasih biar wiga dan robin bisa bahagia di dunia dan akhirat. Jadi keluarga yang soleh, punya anak-anak yang lucu dan berbakti sama orang tuanya. Selalu kuat ngehapain semua masalah yang datang :) Wiga pasti bisa jadi istri dan ibu yang super. 
Happy married Wigaa. We Love you !! 
 

 

Lapak Pak Simon
Horeee, Setelah hampir dua minggu ga kemana-mana, saya bisa balas dendam pergi sendirian ke Bandung. Karena kangen naik bis kota setelah sekian lama, saya mutusin buat nunggu damri di alun-alun cimahi. Tapi ternyata nyesel sendiri karena hampir sejam saya dibuat nunggu sambil bengong liatin mobil sama motor lewat di Jalan. 

Tapi akhirnya Damri datang dan saya dikagetkan lagi dengan tarif barunya. Tetep murah sih, 4.000 dari alun-alun Cimahi ke Alun-alun Bandung, tapi terakhir saya naik Damri ongkosnya cuma 2.000 hehe.
Saya ngebet banget naik Damri juga karena Rutenya yang bisa nurunin saya di Dewi Sartika. Tujuan saya lumayan jelas sih hari ini : Hunting komik bekas.

Sampai Dewi Sartika, saya lagi-lagi dibuat manyun gara-gara ga ada satupun komik conan yang bisa saya beli. One Piece juga cuma satu. Udah buntu banget mau kemana lagi, palasari kejauhan, saya lupa-lupa inget ada satu lapak buku bekas lagi di dekat Gedung Merdeka. Udah lama banget ga kesitu. Saya jalan kaki sedikit dan YAY !! ternyata ada lapak buku lagi. Tapi mereka udah mau pada tutup. Lagi pada beres-beres. 

Saya langsung nanya lapak yang jualan komik dan nemu, cuma dapat 3 conan + 1 onepiece sih, semua mangnya kompak bilang conan seminggu ini lagi kosong terus. Ah bete. Biar ga rugi banget udah pergi jauh tapi cuma dapat 5 komik saya nanya National Geographic Traveler, si emang bilang harganya 35.000. Walah. Bekas ? Saya kaget, tapi ternyata emangnya bawain yang baru, paling baru malah. Desember 2014/januari 2015. Saya nawar dan akhirnya dapat 20.000 doang. Lumayan lah.

Jalan balik lagi ke ujung, saya nemu lapak yang lumayan menarik hati karena ada buku Soekarnonya. Pasti buku sejarah ama politik nih, bisa sekalian cari titipan Hbk taunya bener. Saya langsung nanya buku Soekarno yang Kepada Bangsaku, si emang bialng "dua setengah neng", langsung jingkrak karena nyangka 25.000 gataunya si emang jawab 250.000 hahaa, kecele deh, saya langsung liat-liat semua bukunya, karena ga minat buat baca, minat buat beliin HBK doang saya langsung nanya buku politik. Si emangnya langsung ngasih banyak banget, dan harganya hwaah, tapi masih bisa ditawar kok semuanya. 

Kepada Bangsaku, -Bung Karno
By the way, jangan pakai emang lagi deh, saya kenalan sama penjualnya, namanya pak Simon. Saya bukan orang yang terlalu ngerti politik sama sejarah. Jadi iya iya aja pas pak simon jelasin isi beberapa buku tentang apa. Toh saya ga tau bener atau enggak. Akhrinya ada dua buku yang pengen saya beli, tapi kalau beli dua-duanya, ah taulah duitnya ga cukup hehe saya cuma mau beli komik tadinya :).

Setelah hampir setengah jam ngobrol, minta izin foto-foto barang dagangannya, sama baca-baca dikit, saya beli buku judulnya Sosialisme Indonesia, dibilang langka atau enggak saya ga ngerti hehe di sampul depannya cuma ditulis ini cetakan ke-7 Januari 1965, penulisnya adalah Menko Perhubungan dengan Rakjat waktu itu, DR. H. Roeslan Abdulgani. 

Biasanya kalau beliin buku titipan Hbk saya selalu numpang baca duluan loh, hehe untuk satu buku ini kayanya saya nyerah. Berat banget. Tapi karena mungkin baru dikirim senin saya mau juga coba baca beberapa lembar hehe.

Nah buat good readers yang suka ngumpulin buku sejaran atau politik yang lumayan langka atau jadul, lapaknya pak simon lumayan oke loh. Tempatnya di Jln. Cikapundung, dari Gedung Merdeka lurus sedikit belok kanan. Dari Alun-alun Bandung tinggal nyebrang lewat jembatan penyebrangan gede, dari situ tempatnya langsung keliatan kok :D 

Nah, ini beberapa buku yang saya temuin di Lapak pak simon


Anak Desa

Penyiasatan Islam atas Marxisme Komunisme, Hustam Arozal

There he stand, our founding father

Tudjuh Bahan2 Pokok Indoktrinasi

Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia

Undang-undang darurat Noo. 4 tahun 1950

Pasang Naik kulit Berwarna

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • [Review Asri] Atomic Habits - James Clear
  • Review Asri: Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom
  • [Review Asri] Kemarau - A.A. Navis
  • Review Asri - Tempat Terbaik di Dunia karya Roanne Van Voorst
  • Review Asri: As Long As The Lemon Trees Grow karya Zoulfa Katouh
  • Review Buku Angsa dan Kelelawar karya Keigo Higashino
  • Sabtu yang Menyenangkan dan kenapa saya suka membeli bunga
  • Review Asri: Manabeshima Island Japan karya Florent Chavouet
  • Main ke Toko Buku Pelagia Bandung
  • Review Asri - the house of my mother karya Shari Franke

Arsip Blog

  • ▼  2025 (16)
    • ▼  Mei 2025 (3)
      • Review Asri: Pengantin-pengantin Loki Tua karya Yu...
      • Review Asri: Minimarket yang Merepotkan karya Kim ...
      • Tiap Anak Berbeda, Termasuk Proses Melahirkannya; ...
    • ►  April 2025 (2)
    • ►  Maret 2025 (2)
    • ►  Februari 2025 (3)
    • ►  Januari 2025 (6)
  • ►  2024 (8)
    • ►  November 2024 (1)
    • ►  Agustus 2024 (1)
    • ►  Juni 2024 (1)
    • ►  Mei 2024 (2)
    • ►  April 2024 (3)
  • ►  2023 (17)
    • ►  November 2023 (1)
    • ►  September 2023 (1)
    • ►  Juli 2023 (4)
    • ►  Juni 2023 (4)
    • ►  Maret 2023 (2)
    • ►  Februari 2023 (2)
    • ►  Januari 2023 (3)
  • ►  2022 (52)
    • ►  Oktober 2022 (2)
    • ►  September 2022 (12)
    • ►  Agustus 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (9)
    • ►  April 2022 (7)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  Februari 2022 (6)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (35)
    • ►  Desember 2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  Agustus 2021 (3)
    • ►  Juli 2021 (2)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (6)
    • ►  Januari 2021 (6)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (3)
    • ►  Agustus 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ►  2019 (14)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  Desember 2018 (4)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ►  2017 (20)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (3)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  Agustus 2017 (4)
    • ►  Juli 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (2)
  • ►  2016 (65)
    • ►  Desember 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (17)
    • ►  Juni 2016 (7)
    • ►  Mei 2016 (7)
    • ►  April 2016 (25)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (29)
    • ►  Desember 2015 (3)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  Agustus 2015 (13)
    • ►  Juli 2015 (4)
    • ►  Juni 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (3)
  • ►  2014 (29)
    • ►  Desember 2014 (8)
    • ►  November 2014 (6)
    • ►  Oktober 2014 (2)
    • ►  September 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (2)
    • ►  Februari 2014 (6)
  • ►  2013 (66)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  Oktober 2013 (7)
    • ►  September 2013 (7)
    • ►  Agustus 2013 (15)
    • ►  Juli 2013 (4)
    • ►  Juni 2013 (8)
    • ►  Mei 2013 (2)
    • ►  April 2013 (5)
    • ►  Februari 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (9)
  • ►  2012 (6)
    • ►  November 2012 (4)
    • ►  Oktober 2012 (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober 2011 (4)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  Maret 2011 (3)

Goodreads

Asri's books

Kejutan Kungkang
it was amazing
Kejutan Kungkang
by Andina Subarja
The Fine Print
liked it
The Fine Print
by Lauren Asher
Under One Roof
liked it
Under One Roof
by Ali Hazelwood
Lessons from Surah Yusuf
it was amazing
Lessons from Surah Yusuf
by Abu Ammaar Yasir Qadhi
Setelah membaca ini sampai selesai malam ini. Jadi paham kenapa Allah bilang kalau Kisah Yusuf ini salah satu kisah terbaik dalam Quran. Ada terlalu banyak pelajaran berharga dari kisah Yusuf. Dr. Yasir Qadhi mengawali buku ini dg sebab...
No Exit
liked it
No Exit
by Taylor Adams

goodreads.com

Blog Perempuan

Blog Perempuan

Cari Blog Ini

Kamu pengunjung ke

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Journal Asri. Designed by OddThemes