Journal Asri
It's been a long time. Sebenarnya bosan sekali harus menuliskan kata itu tiap mulai menulis. Tapi untuk kali ini kayanya udah bnar-benar parah jarak menulisnya ya. April - September, hehe selama itu ngapain aja ? Banyak sih :) tapi asli jarang banget buka laptop buat nulis atau blogging.
So, hari ini saya mau mulai nulis lagi, dan (janjinya kediri sendiri sih) RUTIN !!, and for the first posting for this four months I want to write about My Bff and sister from another mother and father Oty Damitri.
Oty
Saya pertama kali ketemu oty waktu ikut advokasi jalan rusak, bingung jga kenapa kesini-sini jadi selalu bertiga bareng Renti & Oty. sering jalan, main, ngobrol, ngumpul bareng-bareng. Orang-orang taunya kita bertiga terus kemana-mana, padahal oty beda jurusan sama saya, kenapa saya mau cerita tentang oty hari ini ? because I miss her so much. dan semenjak pergi dari Bengkulu beberapa minggu lalu saya jadi sadar satu hal, Oty is a very good friend to me, but what about me ?sudahkah saya jadi teman yang baik untuk oty ? :'(
 
Beberapa bulan belakangan kami jarang sekali bertemu, Oty sudah menemukan salah satu mozaik hidupnya di SMP & SMA Al Karim, senang loh, dengar teman bisa mulai kerja dan mulai ngurangin beban orang tua sedikit-sedikit, soalnya saya selalu berharap jadi seperti itu waktu kuliah dulu. Sayangnya ditengah-tengah jadwal ngajar yang udah lumayan padat, banyak orderan les fisika (resiko jadi orang pinter nih :P) oty malah dapat pembimbing skripsi yang super strict dan ga student friendly lah, jadi saya sama oty ga bisa wisuda sama-sama. Oty juga tambah sibuk dan saya makin ga berani ganggu-ganggu ngajak jalan. Makin super jarang deh ketemu.
 
Me, Oty and Abang. 2 years ago
 
Pagi-pagi waktu saya mau pergi dari Bengkulu, Oty SMS panjang banget, bikin nangis karena justru dihari terakhir saya di Bengkulu malah ga bisa ketemu oty, ga nyempetin ketemu untuk say goodbye dan janji untuk ketemu kalau ada kesempatan :( I feel so bad.
 
Padahal . . .
 
Padahal oty selalu ada disaat-saat paling kalut buat saya, dia selalu setia dengerin cerita diatas motor, sambil mandangin lampu malam, anterin pulang. She is a very good listeners, and that's why she have so much friends. Banyak banget cerita tentang mimpi atau sekedar komen kejadian temen-temen dikampus kalau udah sama oty, banyak juga cerita yang ga berani saya ceritain ke orang lain tapi berani saya ceritain ke oty. kalau di telfon atau smsan juga bisa lamaaa banget. Oty selalu ada deh, dan yang bikin saya selalu ngerasa pilu adalah kok saya ga gitu sih, dimana saya waktu oty butuh saya ?
 
Dan ga sedikit kisah perjalanan bareng oty, kedatangan teman baru, kehilangan yang lain, punya cita-cita dan mimpi yang setengah mirip walaupun banyak bedanya juga, hari-hari ga selalu menyenangkan sih, adakalanya kita juga ga sepaham sama satu pemikiran sampai harus diem-dieman dan sama-sama nangis.
 
Our first mountain top picture
 
Maybe it's too personal to write this story in a blog, tapi saya harus cerita, kalau enggak saya malah tambah ngerasa buruk karena ga mau ngakuin kekurangan saya. By this post, saya mau bilang ke oty kalau seberapa nyebelin saya, seberapa sering saya merajuk, marah, dan kadang ga mau mandang mata oty kalau lagi berantem, I do love you so much :) Tapi ga pernah bisa kebilang kalau ada didepan oty. Semoga kita bisa ketemu lagi dan benar-benar cerita tentang apa yang ga pernah bisa terucap kalau ada orang lain karena kita terlalu malu untuk cerita jelek-jeleknya kita ya ty, jelek-jeleknya aku lebih tepatnya :). Semoga.
 
Disini . . .
Dibelahan Indonesia yang lain, saya selalu berdoa semoga saya tetap jadi seorang sahabat yang berkesan buat Oty, semoga oty selalu bisa jadi seseorang yang bisa mengepak sayapnya ke tempat dimana seharusnya ia berada, yang sampai sekarang kita ga tau dimana.
 
Sekarang . . .
Setiap keluar malam-malam, lihat lampu dijalanan, lihat bintang bertebaran dan lihat bulan yang benderang, saya selalu ingat Oty. Karena terlalu banyak cerita dimalam-malam sebelumnya, diatas mio merah kesayangan dengan rasa yang sama hanya lampu, bintang dan bulan ditempat yang berbeda.




Dimanapun kita berada, semoga bisa sama-sama jadi yang bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain ya ty :)
da pick up car

so messy

with Renti's niece

at Arga Makmur Town Square

Us!

Renti !

It's a late post
We were going to Arga Makmur, North Bengkulu for a wedding invitation last month. What a fantastic experience. heading there with a pick up car, lying there and look at the star . . . and it was yellow hehehe :) but It's so amazing to saw thousand stars following us. we're singing a lot of song. and I think that was one of the best night ever.
The next day, we're walking around the city and take some pictures in Arga Makmur town square.
This 4 years all the experience that I got from this college was amazing. I met different people and some of them became my best pals, my best partner. and some of them are Renti and Allan. last evening we talk a lot, the big topic is about what will we do in future, about our friends, our friendship. We'll never know what will we be in future, but I hope my friends and I became a good people and of course, success. sukses dalam artian masing2 ya :)
 
in front of our library building

Renti, as cute as always :P


'penasaran'

xo xo
Hola, first post in June. another busy week in my last (inshaaAllah) semester.
Kali ini saya mau cerita tentang pengalaman penelitian kemarin. pssttt (besok saya ujian skripsi, wish me luck yaa!).
Dari semester 2 kuliah kemarin saya tertarik banget sama konsep sekolah alam Indonesia gara-gara baca buku Menemukan Sekolah yang Membebaskan. Isinya tentang cerita-cerita pendiri, pengajar, orang tua dan anak-anak yang ada di SAI. Dari situ saya punya target pas skripsian nanti mau buat skripsi yang bikin saya bias lihat langsung pembelajaran di Sekolah Alam. Alhamdulillah, target itu terkabul.
Judul yang saya angkat ga jauh dari pembelajaran di PAUD Alam, kebetulan ada dua PAUD Alam di Bengkulu dan salah satunya SAI JAC Bengkulu. and it was amazing. hehe Sebenarnya karena udah sering baca-baca tentang Sekolah alam jadi ga terlalu asing sama pembelajarannya, tapi lihat anak-anaknya belajar langsung. hmmm keren, ini sekolah impian saya dari dulu, sayangnya udah mulai ramai pas ga dapat jatah sekolah lagi :P
Bermain bebas

Belajar langsung dari alam

Look at their boots !!

Ghazi

Abrar

Usai KKN, saya dan teman-teman sepakat kami harus menutup perjalanan dengan suatu pengalaman yang sulit dilupakan. karena seperti halnya kelompok-kelompok lain, usai KKN kami akan kembali sibuk dengan rutinitas masing masing. So, we need to find an amazing place and the choice goes to. . . Mount Dempo in Pagar Alam, South Sumatera.

Kebetulan rumah bang Helen di pagar alam, jadi kami punya tempat numpang sebelum mendaki dan sepulang mendaki nanti. Kami berangkat naik mobil dani. Tujuh orang dalam satu mobil berdesak-desakan dengan banyak barang dan tumpukan carrier bang Helen dan pak din-korcam kami berangkat naik motor.

Kami berangkat hari kamis tanggal 1 Mei 2014, tanpa istirahat usai KKN. Pulang dari tempat KKN tengah malam, tidur, bangun pagi langsung packing dan siang berangkat ke pagar alam. Jam 7 malam kami sampai di rumah bang Helen. langsung packing ulang barang-barang kami dengan bantuan Randy. yang sebelumnya sudah punya pengalaman mendaki dempo.
Team Dempo
Paginya kami berangkat ke dempo. satu setengah jam jam dari tempat bang Helen ke tugu rimau. dari situ kami mulai mendaki. sebenarnya saya sangat semangat mendaki Dempo, karena pernah mendaki kaba sebelumnya jadi bekal pengalaman mendaki kemarin saya rasa cukup untuk mendaki Dempo. Ternyata. Dempo was totally different with Kaba. Tracknya terus mendaki dan aduhai. jarak dari shelter ke shelter sangatlah jauh.
Dempo was tough

Belum setengah jam kami berjalan, Debi K.O. Dia hampir pingsan dan hilang keseimbangan. kami istirahat terlebih dahulu, minum dan makan beberapa suplemen. hampir tiga puluh menit juga kami berhenti. selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke pos 1.
The Fog

Mulai keatas kabut berdatangan dan hujanpun turun. kami memakai jas hujan tipis dan terus melanjutkan perjalanan. usai shelter 2, perjalanan benar-benar sulit. ada track yang hampir 90 derajat dan harus naik menggunakan tali, melempar badan ke teman agar tak jatuh ke bawah. setidaknya ada 4 track yang mengharuskan kami menggunakan tali untuk naik ke atas. sampai di Top Dempo, 3165 mdpl kami masih harus terus berjalan. jalannya lurus, tapi berlumpur dan sangat dalam. setelah perjalanan panjang itu kami masih harus turun melewati sungai untuk sampai ke camp. alhasil saya menghabiskan 7 jam penuh untuk sampai ke tempat kemah.

Usai makan saya dan semua teman tak sanggup lagi keluar dari tenda. It's freaking cool out there.
kami baru bangun di pagi hari dan melanjutkan perjalanan ke puncak merapi dempo. sampai disana, Sugoi . It was amazing guys. Sampai sana kami melaksanakan upacara bendera. dan suasana begitu khidmat. Mungkin karena perjalanan yang begitu sulit, pemandangan begitu terasa wow, sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Kami menghabiskan waktu satu jam untuk menikmati anugerah tuhan. tak lupa berfoto tentunya. :)

Perjalanan turun ternyata lebih sulit dari yang saya kira. Saya memang punya kesulitan saat turun, mendaki lebih mudah untuk saya, jadi kebanyakan saya merangkak-rangkak untuk turun dan menghabiskan waktu 8 jam. kami turun dan hri sudah sangat gelap. hanya ada sedikit cahaya dari senter. Tapi Alhamdulillah kami bisa turun dengan selamat.






 




 



 
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • [Review Asri] Atomic Habits - James Clear
  • Review Asri: Jalan Panjang untuk Pulang karya Agustinus Wibowo
  • Review Asri: Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom
  • Review Asri: Pengantin-pengantin Loki Tua karya Yusi Avianto Pareanom
  • Review Asri: As Long As The Lemon Trees Grow karya Zoulfa Katouh
  • [Review Asri] Kemarau - A.A. Navis
  • Review Asri: Salt to The Sea karya Ruta Sepetys
  • Review Asri - Tempat Terbaik di Dunia karya Roanne Van Voorst
  • Review Asri: Minimarket yang Merepotkan karya Kim Ho-yeon
  • Review Asri: Metode Jakarta karya Vincent Bevins, Bacaan untuk Memahami Pembantaian Massal 1965 dalam Konteks Global

Arsip Blog

  • ▼  2025 (20)
    • ▼  Juni 2025 (2)
      • Review Asri: Metode Jakarta karya Vincent Bevins, ...
      • Review Asri: Salt to The Sea karya Ruta Sepetys
    • ►  Mei 2025 (5)
    • ►  April 2025 (2)
    • ►  Maret 2025 (2)
    • ►  Februari 2025 (3)
    • ►  Januari 2025 (6)
  • ►  2024 (8)
    • ►  November 2024 (1)
    • ►  Agustus 2024 (1)
    • ►  Juni 2024 (1)
    • ►  Mei 2024 (2)
    • ►  April 2024 (3)
  • ►  2023 (17)
    • ►  November 2023 (1)
    • ►  September 2023 (1)
    • ►  Juli 2023 (4)
    • ►  Juni 2023 (4)
    • ►  Maret 2023 (2)
    • ►  Februari 2023 (2)
    • ►  Januari 2023 (3)
  • ►  2022 (52)
    • ►  Oktober 2022 (2)
    • ►  September 2022 (12)
    • ►  Agustus 2022 (2)
    • ►  Juli 2022 (2)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (9)
    • ►  April 2022 (7)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  Februari 2022 (6)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (35)
    • ►  Desember 2021 (5)
    • ►  November 2021 (1)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  Agustus 2021 (3)
    • ►  Juli 2021 (2)
    • ►  Juni 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (3)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (2)
    • ►  Februari 2021 (6)
    • ►  Januari 2021 (6)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember 2020 (3)
    • ►  Agustus 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (3)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (1)
    • ►  Februari 2020 (1)
  • ►  2019 (14)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  September 2019 (1)
    • ►  Agustus 2019 (2)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  Maret 2019 (3)
    • ►  Februari 2019 (2)
    • ►  Januari 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  Desember 2018 (4)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Juli 2018 (1)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (3)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ►  2017 (20)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (3)
    • ►  September 2017 (2)
    • ►  Agustus 2017 (4)
    • ►  Juli 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  Januari 2017 (2)
  • ►  2016 (65)
    • ►  Desember 2016 (2)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (3)
    • ►  Juli 2016 (17)
    • ►  Juni 2016 (7)
    • ►  Mei 2016 (7)
    • ►  April 2016 (25)
    • ►  Februari 2016 (1)
    • ►  Januari 2016 (1)
  • ►  2015 (29)
    • ►  Desember 2015 (3)
    • ►  September 2015 (2)
    • ►  Agustus 2015 (13)
    • ►  Juli 2015 (4)
    • ►  Juni 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (2)
    • ►  Februari 2015 (1)
    • ►  Januari 2015 (3)
  • ►  2014 (29)
    • ►  Desember 2014 (8)
    • ►  November 2014 (6)
    • ►  Oktober 2014 (2)
    • ►  September 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (2)
    • ►  Februari 2014 (6)
  • ►  2013 (66)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  November 2013 (5)
    • ►  Oktober 2013 (7)
    • ►  September 2013 (7)
    • ►  Agustus 2013 (15)
    • ►  Juli 2013 (4)
    • ►  Juni 2013 (8)
    • ►  Mei 2013 (2)
    • ►  April 2013 (5)
    • ►  Februari 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (9)
  • ►  2012 (6)
    • ►  November 2012 (4)
    • ►  Oktober 2012 (2)
  • ►  2011 (8)
    • ►  Oktober 2011 (4)
    • ►  September 2011 (1)
    • ►  Maret 2011 (3)

Goodreads

Asri's books

Kejutan Kungkang
it was amazing
Kejutan Kungkang
by Andina Subarja
The Fine Print
liked it
The Fine Print
by Lauren Asher
Under One Roof
liked it
Under One Roof
by Ali Hazelwood
Lessons from Surah Yusuf
it was amazing
Lessons from Surah Yusuf
by Abu Ammaar Yasir Qadhi
Setelah membaca ini sampai selesai malam ini. Jadi paham kenapa Allah bilang kalau Kisah Yusuf ini salah satu kisah terbaik dalam Quran. Ada terlalu banyak pelajaran berharga dari kisah Yusuf. Dr. Yasir Qadhi mengawali buku ini dg sebab...
No Exit
liked it
No Exit
by Taylor Adams

goodreads.com

Blog Perempuan

Blog Perempuan

Cari Blog Ini

Kamu pengunjung ke

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Journal Asri. Designed by OddThemes