Camp Penggerak Banggai 2017, torang tek kerja sandiri


“Be the change that you wish to see in the world.” - Mahatma Ghandi.

Ketika saya memutuskan untuk menjadi Pengajar Muda, tak pernah terpikirkan walau sekali bahwa saya akan bertemu dengan para penggerak luar biasa yang selalu membuat saya bertanya-tanya tentang apa yang sudah saya lakukan untuk tempat tinggal saya. 

Sembilan bulan menjadi saksi, saksi bahwa selalu ada agen-agen perubahan di setiap tempat. Ada yang bekerja rapi dalam sepi, ada yang bekerja sendiri, ada yang bekerja karena menginginkan perubahan, ada yang bekerja karena mendapatkan kepuasan dari apa yang mereka lakukan. Semua punya cara masing-masing dalam usahanya menjadi agen perubahan. Di Banggai, saya menemui kasus luar biasa.

Di tempat indah ini, penggerak pendidikan dan literasi mampu bekerja bersamaan, saling membantu dan menopang setiap kegiatan, saling bertemu dan bertukar sapa, saling bahu membahu dalam kebaikan. Mereka semua tak sibuk melulu dengan komunitasnya, setidaknya itulah yang saya lihat dalam Camp Penggerak Banggai 2017 yang diselenggarakan Jum'at, 8 September 2017 hingga Minggu 10 September 2017 di Nambo Sayambongin lalu.



Ajang Belajar Bersama

Tiga hari dua malam bersama kami, Pengajar Muda angkatan 13 Kabupaten Banggai bersama dengan 4 komunitas pendidikan di Kab. Banggai, Relawan OKE, Penyala Banggai, Babasal Mombasa dan Komunitas Peduli Pendidikan Pagimana (KP3) belajar bersama tentang beragam ilmu yang kami rasa perlu dipelajari untuk membangun sebuah komunitas yang sehat. 

Sebagai orang-orang yang pernah merasakan langsung betapa serunya suasana camp sebelum penempatan lalu, kami memiliki misi agar penggerak-penggerak luar biasa di Banggai juga merasakan setidaknya beberapa keseruan seperti yang kami dapatkan.

Stakeholder Mapping dan komunikasi stakeholder, disampaikan melalui simulasi langsung agar suasana tak membosankan. Sebagai kumpulan anak-anak (baik PM maupun penggerak di Banggai) yang penuh gimmick dan drama, penyampaian materi seperti ini menjadi amat sangat menyenangkan. Memetakan power dan interest seorang yang berpengaruh dalam sebuah komunitas maupun program bisa menjadi sangat menyenangkan.


Pun demikian dengan beragam materi lainnya. Teknik fasilitasi, coaching dan feedback, Theory of change dan penggunaan Appreciative Inquiry dalam penyusunan program, belajar bagaimana menulis untuk menggerakkan orang lain, menganalisis sampai ditahap mana dinamika komunitas masing-masing dan bagaimana cara penyelesaiannya, memahami kebutuhan dan cara belajar anak-anak, subjek yang sangat dekat dengan para penggerak pendidikan, hingga memahami bagaimana pentingnya membuat rencana tindak lanjut, semuanya dikemas special untuk para penggerak luar biasa ini.




Mengapa mereka luar biasa ?

Penggerak Banggai merupakan kumpulan serdadu-serdadu cinta kebaikan yang amat beragam profesinya, usianya, hobinya hingga tempat tinggalnya. Ada seorang ketua LPM di Universitas tertua di Luwuk, ada seorang mantan Dekan yang hingga kini masih aktif menjadi dosen, beberapa guru, karyawan swasta, perawat, bidan, wirausahawan hingga mahasiswa. Ada yang datang dekat dari Nambo, dari Luwuk, dari Pagimana hingga dari Ampana. Ada yang tak masalah berlama-lama di ruangan tertutup, ada yang sebenarnya menahan diri mengikuti kelas padahal hatinya selalu mencari tenda. Mereka semuanya tetap setia mengikuti sesi demi sesi yang berlangsung selama 3 hari ini. Dan betapapun lebih seniornya mereka, lebih berpengalamannya mereka, tak penah sedikitpun ada pandangan mencela atau mempertanyakan kredibilitas 8 orang yang masih hijau ini, semuanya menyimak dengan seksama, bahkan selalu sibuk mencatat tak ingin ada yang ketinggalan. Semuanya haus akan ilmu pengetahuan.



Malam Apresiasi

Camp penggerak kemarin juga menjadi ajang bagi kami dan para alumni pengajar muda untuk memberikan apresiasi bagi para penggerak di Kabupaten Banggai. Malam itu dibuat begitu khidmat, para penggerak membaca dan mendengar kata-kata yang harapannya mampu memberikan semangat baru bagi mereka untuk terus turun tangan.

Saya selalu tak sanggup menahan airmata pada suasana haru, begitupun malam itu. Tak cukup rasanya kata menyampaikan betapa 9 bulan ini saya merasa takjub dengan apa yang mereka lakukan untuk Banggai, juga betapa berharganya persahabatan kami dengan para penggerak, bagi saya pribadi, mereka adalah keluarga saya di Banggai.

Sulit rasanya membayangkan hari-hari yang menyenangkan di Banggai tanpa mereka.



Harapan kedepan

Waktu yang tersisa bagi kami untuk mengabdi mungkin tak banyak lagi, tinggal 10 Minggu tersisa dan dijamin tak akan terasa. Waktu selalu menipu. Terutama jika kesibukan dan kebahagiaan terlibat didalamnya. Namun bagi para penggerak di Banggai, hari-hari kedepan selalu tersedia untuk mereka, hari-hari dimana Banggai bisa menjadi Banggai dengan pendidikan yang merata bagi anak-anaknya, Banggai dengan kecintaan membaca, Banggai yang semakin membanggakan. 

Adapun bagi kami, usai tugas dibanggai adalah PR untuk meniru apa yang dilakukan penggerak di tanah Babasal, yakni bergerak dimanapun kami berada. Bermekaran dimanapun kami berada.

Terimakasih atas inspirasi tiada henti duhai teman-teman. Berkat kalian saya percaya, alone we can do so little, together we can do so much ! Mari kerja barengan. #torangtekkerjasendiri.

PS : Foto lain terkait Camp Penggerak Banggai 2017 Bisa dilihat (klik) disini.

0 comments

leave yout comment here :)